06. Time Travel Between Us

8.7K 762 7
                                    

WARNING :
PERHATIKAN TANGGAL, BULAN DAN TAHUN

.....

Setelah mencari di sekitar rumah sakit akhirnya Kyra menemukan titik terang kala matanya menangkap sosok Bian yang bersandar di tembok menuju ruang UGD.

"Kalian disini?" sapanya yang mendapatkan tatapan ngeri dari teman-teman Daren.

Kyra tersenyum kikuk. Secara pribadi ia tidak dekat dengan tiga cowok didepannya. Selain itu ia juga bingung bagaimana menyampaikan maksud kedatangannya menghampiri mereka.

"Emmm, gimana kabar Daren?" Kyra hanya memiliki sedikit waktu, mau tidak mau ia langsung to the point menanyakan hal yang mengusik hatinya sedari pagi.

Virgo, Way, dan Bian saling melempar tatapan, mengutus siapa yang akan meladeni Kyra.

"Itu... ngapain lo tanya? Gak ada kaitannya dengan lo bukan?" Way bertanya balik.

Virgo memukul keningnya, ia lupa menceritakan perihal pelaku donor darah semalam. Selain itu, untuk saat ini seharusnya mereka jangan menyinggung Kyra, cewek itu memegang kartu AS, yang sekali dilempar akan membuat mereka kalah.

"Daren baik - baik saja." sanggah Virgo. Ia melototi Way dan menyuruh cowok itu menutup mulutnya lewat tatapan mata.

"Oh gitu, lalu kalian gak ke sekolah?"

"Gak, udah izin, lo sendiri?" sambung Bian, mengorek informasi lebih jauh perihal kedatangan Kyra.

"Gue lagi ada pemeriksaan bentar,. eh gak tahunya lihat lo pada dimari. Ya udah gue cabut dulu."

"Lo gak bakal ngelaporin kita ke pihak sekolah kan?" Virgo bertanya lagi, kali ini ia menatap tajam kearah Kyra. Bian dan Way ikut memusatkan perhatian mereka pada Kyra.

Kyra yang hendak berjalan pergi sontak membalikkan badannya. "Tergantung.. mood gue." balas Kyra dengan senyuman menyebalkan.

"Lo laporin kita, darimana lo tahu kejadian itu? Sama aja lo memberitahu kalau lo juga ada disana subuh tadi." ujar Bian. Ia tersenyum penuh kemenangan.

Virgo dan Way mengulas senyuman miring.

Kyra kehabisan kata, inilah mengapa ia membenci kelas Daren. Teman-temannya memiliki sifat yang tak jauh beda dengan dirinya. Sukanya mengancam dan mengusik orang lain.

"Gue keciduk sekali gak apa-apa, lagian sekolah gak bakal ngebuang anak berprestasi kek gue gitu aja. Selain itu, gue bisa buat alasan dan gue yakin pihak sekolah akan mempercayai gue. Lo semua yang seharusnya berhati-hati. Udah pernah diskors bukan? Sama kemarin kalau gak salah dapat surat peringatan lagi. Kalau kali ini gue ngasih tahu, keknya udah pasti kalian dikeluarkan dari sekolah. Bian, bukan papa kamu itu anggota DPR?, Way, ibu kamu sosialita bukan?, dan Virgo, ayah kamu itu kepala menteri pendidikan...  Tidakkah kalian tahu akibatnya jika reputasi yang mereka bangun sedemikian rupa dihancurkan oleh kelakuan kalian?"

Kyra menyeringai puas. Ia tidak takut dengan ancaman teman-teman Daren atau... yang biasa ia dengar sebagai geng 'Adrenalin'. Permainan trik seperti itu sudah sering digunakan Daren untuk berdebat dengannya, ia memiliki sejuta alasan untuk menangani hal serupa.

Virgo, Way, dan Bian mati kutu. Mendadak nyali mereka menciut. Sial, mereka lupa bahwa cewek di depannya adalah musuh bebuyutan bosnya, yang berarti cewek ini no kaleng-kaleng.

"Bagaimana menurut kalian?"

Tanpa menunggu jawaban ketiga cowok tersebut, Kyra melenggang pergi. Ia takut jika ibunya mencarinya dan menyeretnya jika tahu ia berkeliaran seorang diri.

Time Travel Between Us ✓حيث تعيش القصص. اكتشف الآن