52. Time Travel Between Us

3.4K 283 10
                                    

Daren menyeringai sinis kala mendapati Virgo yang tidak dapat membantah perkataannya.

Ia sudah yakin pasti gengnya mengecualikan Kyra dalam penyelidikan mereka.

"Gue lupa.. soal dia." Gumam Virgo.

Daren tidak membahas lebih lanjut, ia menyuruh Virgo mengambil handphonenya dan mulai memeriksa notifikasi yang masuk.

"Apa-apaan ini? Siapa yang nyebar rumor gue meninggal?" Speechless Daren saat manik jatinya membaca deret demi deret notifikasi yang masuk di seluruh media sosialnya.

Virgo tersenyum masam. "Gak tahu juga Ren, kita semua udah berusaha klarifikasi dan ngasih tahu ke teman-teman lain kalau lo belum meninggal tapi namanya kekuatan internet, banyak yang kemakan rumor tersebut dan percaya gitu aja."

Daren dengan dingin membuka aplikasi kamera dan dalam satu jepretan ia memotret dirinya, tangannya bergerak lincah diatas keyboard yang ada dan menguapload foto tersebut ke seluruh akun sosial medianya.

Virgo yang penasaran buru-buru mengecek handphonenya, melihat postingan terbaru Daren.

Dalam postingan tersebut nampak foto Daren yang baru diambil semenit lalu dengan caption "Gue masih hidup jancok, RIP-RIP PALA LU!"

Virgo menahan tawanya, akhirnya setelah tiga minggu bersusah payah, tidur-makan di rumah sakit, Daren pulih juga.

"Itu aja yang selama ini terjadi selama gue di rumah sakit? Sekolah gimana?"

"Pihak sekolah semua udah tahu lu kecelakaan dan berharap lu cepat sembuh juga, bahkan teman kelas kita di Minggu pertama datang jengukin lo. Sejauh ini aman, sama tadi kita baru nyuruh bik Ijah datang buat lihat kondisi lo, sekalian kita nyuruh bawa buku dan peralatan sekolah lo, biar kita rangkum dan nulis materi pelajaran yang lo lewatkan selama ini. So far, itu aja. Gak ada yang serius, paling soal penyelidikan kasus kecelakaan lo aja yang gak ada perkembangan."

Daren mengangguk paham. Matanya masih tertuju pada benda persegi empat di depannya.

"Yaudah, panggil mereka masuk dan suruh beres-beres. Malam ini biar bik Ijah yang jagain gue, lo pada pulang aja. Muka kalian dah pucat kek mayat hidup."

Virgo tersenyum simpul dan beranjak keluar, mencari Way, Bian dan Bik Ijah.

Kini tersisa Daren di ruangan tersebut.

Daren menatap layar handphonenya dalam waktu yang lama. Sesungguhnya mimpi itu masih membekas dalam ingatannya, ditambah lagi setelah mendengar penjelasan Virgo, ia semakin yakin ada yang salah dengan mimpi yang ia alami.

Daren memijit keningnya, kepalanya pusing bukan karena sakit tetapi karena memikirkan potongan-potongan mimpinya selama ini.

Kyra.. mengapa sosok cewek itu hampir sebagian penuh mengisi setiap sudut adegan dalam mimpinya? Ia seperti kartu yang tidak bisa dihilangkan.

Drrtt..

Sebuah notif pesan masuk saat Daren tengah memikirkan tersebut.

Orang yang ia pertanyakan kehadirannya dalam mimpinya akhirnya muncul dan mengirim pesan singkat.

'Tumben nih anak chat duluan.." lirihnya sembari membuka chat dari Kyra. Padahal jarum jam telah menunjukkan pukul setengah tiga subuh.

"Apa nih cewek gak tidur?" pikirnya.

Tak ingin menambah beban pikiran, Daren dengan enteng membuka pesan dari Kyra.

- Kyra -

// Lo sadar? //

Daren menggulirkan matanya kala mendapati pesan singkat tak berarti dari Kyra.

- Daren -

// Gak, gue dah mati. Setan yang balas pesan lo. //

Time Travel Between Us ✓Where stories live. Discover now