38. Time Travel Between Us

4.2K 434 12
                                    

"Darah?"

Kyra mengerjapkan matanya bingung.. ia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Ia tidak menduga ia akan masuk ke portal waktu dan mendapati Daren dalam kondisi seperti ini.

"Sky.. apa yang terjadi dengan ayahmu?"

Sky memasang wajah masam. "Mom.. Sky sudah bilang jangan ke Indonesia."

"Apa maksudmu?"

Sky tak menjawab, bocah berusia enam tahun tersebut hanya menatap Daren dengan tampang kasihan.

Kyra menyipitkan matanya, ada yang tak biasa dari Sky.. Meskipun bocah tersebut anaknya, ada yang mencurigakan dari dia.

"Sky, tatap mom dan beritahu mengapa ayahmu bisa begini?"

"Entahlah, Sky tidak tahu." elak Sky. Ia menunduk, menghindari tatapan Kyra, seolah tengah menyembunyikan sesuatu.

Kyra tidak ingin terlalu banyak memaksa Sky, walau ia tahu Sky mungkin mengetahui sesuatu. Ia lebih memilih menepuk pundak Daren, berusaha menyadarkan cowok tersebut.

"Ren..? Woy.. Daren?! Lo mati?"

Tak ada sahutan, nafas lelaki itu masih tersenggal. Wajahnya pucat pasi, darah terus mengucur dari hidungnya.

Merasa kondisi Daren sepertinya cukup serius, Kyra meraih kepala Daren dan menengadahkannya agar mimisan yang ia alami segera berhenti.

"Ren? Sky.. tolong panggil seorang petugas kemari, katakan seseorang mengalami sesak nafas dan mimisan."

"Mom? Are u kidding me? Mom, you are a doctor. Don't you remember that?" cela Sky.

Kyra langsung tersadar, belum sempat ia menjawab, Virgo sudah datang bersama dua atau tiga pria memegang tandu.

"Ra, bisa permisi sebentar, kamu akan memeriksa bos di rumah sakit."

Kyra dengan sedikit linglung membiarkan Daren di bawa, ia mengekor dari belakang bersama Sky.

Perkataan Sky membuat ia tak bisa berkutik.

Ia seorang dokter dan ia nyaris melupakan profesinya di tahun ini.

Saking fokusnya ia mengahadapi Daren di tahun 2022, ia sampai melupakan hal sepenting ini.

Kyra dan Sky masuk kedalam mobil yang sudah disediakan antek-antek Daren, sedangkan Daren, ia menggunakan ambulans ditemani Way.

Sepanjang perjalanan, Kyra berusaha mengingat mengapa ia tiba-tiba di tarik ke sini.

"Kyra?" Panggil Virgo, ia melirik istri bos sekaligus sahabat dekatnya itu dari kaca spion.

Kyra menoleh sebentar. "Kenapa?" tanyanya balik.

Virgo terlihat ragu untuk berbicara.. matanya melirik Sky yang tengah tertidur.

Mengerti maksud dari arah pandang Virgo, Kyra segera memasangkan headset di telinga Sky, membiarkan bocah itu menonton animasi dalam diam.

"Bicaralah.." Titah Kyra.

Virgo berdehem kecil dan perlahan membuka suara, memulai percakapan diantara mereka.

"Sepertinya mereka masih hidup dan mereka tahu bos mencari mereka. Mereka tahu bos akan kembali ke Indonesia hari ini. Maaf karena gue gak waspada."

Kyra menyerngit, ia tidak mengerti apa yang sedang di bahas Virgo. Mulutnya ingin sekali bertanya -'Siapa? Siapa yang masih hidup?-'

"Oh begitu. Lalu? Apa yang mereka inginkan sekarang?" Walaupun tidak mengerti inti permasalahan, Kyra berusaha terus bertanya dan berpura-pura connect dengan pembahasan Virgo.

"Mereka tidak menginginkan siapa-siapa lagi, tetapi dendam bos terhadap mereka belum sirna. Bertahun-tahun kita bergerak untuk mencari mereka, akhirnya mereka muncul dengan sendirinya. Gue yakin bos gak bakal menyia-nyiakan kesempatan kali ini."

Kyra menggigit bibirnya. Ia sungguh tidak mengerti. "Uhm begitu. Oh ya, gue mau nanya.. tadi Daren kenapa?"

"Di pukul dari arah belakang oleh orang tak dikenal dan gue tebak itu pasti orang 'mereka'. "

Kyra tidak lagi bertanya, otaknya sibuk memproses apa yang dibahas Virgo.

"Dendam..dendam apa?" gumam Kyra dengan suara yang sedikit besar hingga Virgo dapat mendengarkannya.

"Kematian Gaia. Bukankah itu alasan kalian bertengkar saat malam anniversary. Daren menelfon kami malam itu dan menyuruh kami membereskan kekacauan yang ada."

Kyra ingat.. Sky juga sempat menyenggol malam anniversary mereka dan kini Virgo pun membahas hal yang sama.

"Kami benar-benar bertengkar?"

"Ya.. mungkin karena pengaruh alkohol kalian sama-sama tidak bisa mengontrol diri." beritahu Virgo.

Kyra terdiam beberapa saat, diam-diam ia menyelidiki mimik wajah Virgo, ia terlihat santai saat membeberkan semua hal diatas.

Sabar... Ia sepertinya melupakan suatu nama.

Tunggu... "Gaia? Bukankah itu nama balita yang ada pada foto yang sempat jatuh saat ia menyenggol dokumen di meja kerja Daren?"

Gaia...

....

[Selengkapnya di Fizzo Novel dengan judul Time Travel Between Us by alara1004)



Time Travel Between Us ✓Where stories live. Discover now