17. Time Travel Between Us

5.7K 542 8
                                    

Pukul 12.20

Kyra saat ini tengah berada di UKS, sejam yang lalu Daren dan gengnya sudah pergi dan meninggalkan Vila memapahnya seorang diri.

Setelah ia menanyakan perihal time travel atau sejenisnya, Daren hanya menatapnya aneh. Ya.. Kyra dapat menarik kesimpulan, Daren sama sekali tidak mengalami time travel dan sepertinya cowok itu juga tidak percaya hal-hal gila dan penuh fantasi tersebut.

Kyra tidak berharap lebih karena memang ia juga tahu...cuma dirinya yang mengalami hal gila itu.

Sembari melamun, Kyra menjelajah internet mencari konsep peraturan time travel, namun.. sayangnya ia malah disajikan pendapat ilmiah dari beberapa ahli, yang mana membuat dia seperti membaca buku fisika. Tidak ada yang bisa menjelaskan konsep time travel dan apa penyebabnya, beberapa sumber mengatakan bahwa time travel terbentuk dari fluktuasi massa dan energi. Kalian bingung bukan? Sama.. Kyra juga bingung. Dia memang pintar tapi... untuk yang satu ini, ia menyerah. Ada juga yang mengatakan time Travel terjadi karena manusia memasuki kotak mesin waktu.. tapi? Mesin waktu itu apa dan bagaimana cara kerjanya?

Kyra menggeram sebal. Sudah beberapa hari berlalu ah tidak, sudah seminggu lebih berlalu dan dia belum dapat menyimpulkan ataupun mendapatkan secuil informasi terkait time travel. Mau bertanya kepada orang-orang disekitarnya, ia takut dianggap gila.

Hal-hal fantasi dan di luar logika seperti ini sangat berada di luar ranah otak Kyra.

Kesal karena tidak mendapatkan secuil informasi pun dari internet, Kyra meletakkan handphonenya disamping tempat tidur.

Cepat atau lambat ia harus segera mencari tahu terkait peraturan time travel. Ia tidak bisa menunggu lebih lama lagi, jika tidak ia akan menyakiti tubuhnya sendiri.

Tubuhnya selalu pening dan lelah ketika kembali dari tahun 2040, ini sangat mempengaruhi kesehatannya. Waktu belajarnya pun terkuras, tidak seperti dulu.

Ia khawatir ibunya akan semakin curiga dan menyerang Daren. Bagaimanapun yang mereka tahu semua bermula dari bola yang di lempar Daren, padahal kenyataannya semua bermula dari saat ia bangun tidur.

"Ra, ini roti, makan dulu. Muka lo pucet atuh.. Ini tadi Daren yang bayarin, gue pikir dia bakal lupa, ternyata gak." ujar Vila sembari menyodorkan sebungkus roti coklat pada Kyra.

Tangan Kyra yang sudah mengambil roti tersebut dan bersiap untuk mengunyahnya sontak tersedak.

"Maksud lo?"

Vila meletakkan sekantong plastik berisi roti disamping Kyra, ia sendiri duduk di sofa kecil yang berada di ruangan tersebut.

"Itu.. tadi saat lo pingsan, Daren awalnya gendong lo, nah tiba-tiba dia suruh gue beli roti buat lo, nanti uangnya dia ganti. Gue pikir gak bakal di ganti saat lo sadar dan dia pergi gitu aja bareng gengnya. Ternyata, tadi Way kesini ganti uang gue, katanya disuruh Daren."

Kyra menyerngit, tidak biasanya Daren seperti itu. Apa gerangan yang membuat dia menyuruh Vila membeli roti dan sok baik mengganti uang sahabatnya itu? Lagian tanpa disuruh Vila pasti akan membelikannya makanan dan merawat dirinya dengan baik.

Atau jangan-jangan ini salah satu trik Daren untuk menunjuk kebaikannya agar dianggap impas karena ia sendiri telah mendonorkan darahnya untuk cowok tersebut. Wait..rasanya ada yang salah. Daren tidak mungkin tahu karena ia sama sekali tidak jujur perihal siapa pendonor darah tersebut. Ia menyangkalnya di depan Daren beberapa jam lalu, remember? Ya.. oleh karena itu opsi lain adalah Daren ingin ia berhutang budi pada cowok tersebut. Atau Daren hanya ingin bersikap sok perhatian di depan banyak orang, siapa tahu ada guru lewat dan memuji dirinya. Overall, bisa di bilang just pencitraan.

Time Travel Between Us ✓Where stories live. Discover now