29. Time Travel Between Us

5.1K 529 21
                                    

WARNING: PERHATIKAN TANGGAL, BULAN DAN TAHUN!

....

18 Februari 2040

....

Kyra tersentak, kepalanya pening. Apa ia mengalami time travel lagi?

Bedanya, kali ini ia tidak berada di rumah sakit atau tempat tidur yang biasa ia lihat kala matanya terbuka.

Ruangan ini... persis seperti ruangan kerja Daren yang ia tahu. Ruang dimana terakhir kali ia mendapatkan fakta bahwa perjalanan waktu yang ia alami tidak sesimpel kelihatannya.

Samar-samar dapat melihat sosok Daren yang berdiam diri di balik meja kerjanya.

Daren terlihat masih merenung dan menimbang apa yang harus dirinya lakukan sampai beberapa suara langkah kaki mendekat dan berdiri tepat didepannya. Dia menoleh sekilas lalu kemudian kembali melihat keluar jendela "Aku tidak menerima kata belum menemukan." Katanya memperingatkan kepada Bian dan Virgo.

Kyra menyerngit, semakin menajamkan pendengarannya.

"Kami menemukan siapa pelaku itu."

Daren memandang menyeringai kepada kedua anak buahnya lalu tak lama berdiri cepat untuk segera menyelesaikan apa yang membuat Kyra menjerit beberapa saat yang lalu. "Aku tidak sabar menghabisinya." gumam Daren berjalan mendului Bian dan Virgo sampai kemudian dia menghentikan langkahnya dan menatap kedua anak buahnya. "Virgo, aku ingin kau mempersiapkan tiket pesawat untuk aku, Sky, dan Kyra. Aku ingin minggu depan tiket itu sudah sampai di meja."

Daren kembali berjalan meninggalkan kedua anak buahnya yang masih tak percaya mendengar ucapan Daren beberapa detik yang lalu. Jika Kyra yang menyuruhnya mereka sudah sangat terbiasa karena Kyra kerap mengatakan bahwa ia merindukan Indonesia. Tapi jika Daren yang melakukannya, itu artinya akan ada pertumpahan darah.

Kyra tak bisa lagi berpura-pura tertidur, dengan gerakan senatural mungkin, ia mengerang dalam tidurnya. Hal ini sukses kembali menghentikan langkah Daren.

"Sayang....." panggil Kyra. Perlahan ia mulai memahami situasi dan tidak ingin keras kepala lagi. Di tahun 2040 banyak informasi yang harus ia kumpulkan guna mengubah masa depannya.

Jika ia terus memperdebatkan masalah lupa ingatannya dan sikap tidak sukanya, maka ia tidak akan mendapatkan secuil informasi. Perjalanannya ke tahun 2040 tidak ada arti.

"Sayang? Kamu barusan manggil aku sayang?" kaget Daren. Setelah sekian Minggu, akhirnya ia mendengar panggilan sayang, penuh cinta itu keluar dari bibir Kyra.

Namun... disisi yang bersamaan ia merasa was-was jika Kyra mendengar percakapannya beberapa menit lalu.

"Uhm.. gak boleh?"

"Tentu saja boleh. Apa ingatan mu sudah kembali?" lanjut Daren, membalikkan tubuhnya, awalnya ia berniat pergi ke ruang rahasia, hanya ia urungkan saat melihat Kyra bangun dan menatapnya lembut.

"Belum.. tapi, aku mencoba untuk membiasakan diri. Aku gak mungkin nolak dan berseteru dengan kamu terus. Kita serumah, dan kita suami-istri bukan? Lagian... apa kata Sky nanti."

Senyum Daren merekah. Tanpa malu ia duduk di tepi sofa tempat Kyra berbaring dan mencium kening Kyra.

Sontak Virgo dan Bian yang masih ada dalam ruangan, mengalihkan pandangan mereka, sembari pamit undur diri.

Daren tidak menggubris kepergian kedua orang kepercayaannya tersebut. Matanya hanya tertuju pada Kyra.

"Aku bakal bantu kamu mengingat apa yang perlu kamu ingat. Tapi... Mengapa tiba-tiba kamu berpikir seperti itu? Biasanya kamu keras kepala dan gak mau tahu. Aku sentuh aja kamu rada nolak dan terlihat jijik."

Time Travel Between Us ✓Where stories live. Discover now