28. Time Travel Between Us

4.9K 475 10
                                    

WARNING: PERHATIKAN TANGGAL, BULAN DAN TAHUN!

...

Daren tidak mengindahkan perkataan Kyra, ia sontak berpura-pura tuli dan lanjut menyeruput americano yang ia pesan.

Bagaimana mungkin ia berhenti mendekati Kyra? Sedangkan rencananya saja yakni membuat Kyra jatuh cinta.

Kyra bergidik kesal. Sudah ia duga, Daren pasti tidak akan menanggapinya..

"Gue beneran serius." tekan Kyra.

Daren tersenyum cuek. "Siapa bilang gue mau dekatin lo? Jangan terlalu percaya diri. Gue ngajak lo minum kopi bareng ya karena gabut doang. Gak lebih. Atau... lo berharap lebih?"

Kyra kehilangan kata-katanya, Daren sungguh bertalenta membolak-balik kata-kata yang ia ucapkan.

"Kenapa lo tiba-tiba kek gini? Gue... gak ngerti apa yang lo rencanakan tapi... saran gue, mendingan lo berhenti." pungkas Kyra. Ia bersikeras berakting seolah-olah ia sama sekali tidak mengetahui apa yang direncanakan oleh Daren.

"Kek gini gimana? Gue hanya ngajak lo minum kopi."

Kyra speechless. Seharusnya ia dari awal menolak ajakan Daren.

"Terserah lo..."

Daren tak menggubris, ia asyik menikmati suguhan lagu-lagu populer yang di nyanyikan band di depan. Kapan lagi ia bisa bersantai seperti ini. Beberapa hari belakangan ini tubuhnya sudah sangat lelah dan butuh rehat sebentar, sakit akibat kecelakaan Minggu lalu belum sepenuhnya sembuh.

Tulang rusuknya dan belakang kepalanya masih memberikan rasa sakit yang tak terkira.

"Gue bosan, ayo pulang!" ungkap Kyra setelah beberapa menit saling berdiam diri.

Daren yang sudah kehabisan topik sekaligus tidak excited lagi dengan obrolan yang ada, mengiyakan hal tersebut.

Segera, tanpa banyak protes ia bangkit dari tempat duduknya, beranjak mendekati sis Risa di meja kasir.

"Sis.. nih bayarannya... Pas kan?"

"Pas, tumben gak lama. Biasanya sampai tengah malam baru pulang."

"...."

"Oh, sudah-sudah sis ngerti. Itu beneran bukan cewek lu?"

"Gak lah. Lagian kalau jadi cewek juga, gak lama udah gue putusin."

"Jahat banget lo Ren. Tapi gak heran juga modelan kek lo bisa jadi gak betah sama satu cewek." sindir sis Risa.

Daren mengedikan bahunya, tidak membantah perkataan tersebut.

"Nih kembaliannya, kapan-kapan main lagi disini."

"Malas..."

....

Tidak seperti saat dalam perjalanan menuju ke kafe Blitz, kini dalam perjalanan pulang, kedua orang berbeda gender itu saling mendiamkan.

Suasana hati Kyra yang memang sudah buruk semakin buruk.

Pada akhirnya ia menghabiskan waktunya secara sia-sia.

Susah-susah ia meminta izin kepada ibunya sampai pake acara berbohong, pada akhirnya ia tidak mendapatkan secuil informasi apapun.

Goblok bukan? Justru Daren yang mendapatkan informasi tentang dirinya, tentang bagaimana hubungannya dengan Alex yang masih stuck di tempat.

Ini tentu akan menjadi angin segar bagi Daren untuk melancarkan rencananya. Tanpa sadar semalam ia memberikan akses dan ruang kepada Daren untuk semakin mendekatinya. Meskipun ia sudah menyampaikan pemikirannya bahwa ia sangat membenci cowok tersebut dan Daren juga merasakan hal yang sama, tetapi... Daren tidak akan menyerah semudah itu.

Time Travel Between Us ✓Where stories live. Discover now