33. Time Travel Between Us

4.4K 505 20
                                    

19 Februari 2040

...

Kyra duduk tenang sambil melihat bangunan jalanan kota London yang sama sekali belum pernah ia nikmati semenjak ia mengalami time travel, ia terlalu sibuk memikirkan dan mencari alasan di balik semua yang menimpanya.

Kini, alih-alih bertarung dengan Daren mengenai amnesianya, ia lebih memilih diam sambil memproses semua yang akan ia saksikan, alami, dan ia lewati di tahun ini.

Ia mulai terbiasa dengan time travel yang dialaminya, entahlah ini time travel, atau transmigrasi, atau apapun itu, persetan..

"Mom?"

Suara Sky yang lembut tiba-tiba menyapa gendang telinganya.

"Hm?" sahut Kyra pada bocah tersebut.

Sky merangkak naik ke pangkuan Kyra, duduk dan mulai membuka sebuah album foto yang ia temukan.

"Mom, lihat ini? You look so gorgeous!" Seruu Sky sembari menunjuk foto pernikahan Daren dan Kyra.

Awalnya Kyra tidak peduli dan risih dengan foto Ter namun.. tulisan tanggal di foto tersebut menarik perhatiannya.

"09 Januari 2035? WTF!" umpat Kyra tanpa sadar.

Segera di rebutnya album tersebut dan melihat lebih dekat. Itu benar-benar tanggal dan tahun yang sama.

Tunggu... Terakhir kali ia mengalami time travel, petunjuk dari dari Daren dan foto balita yang ia temukan merujuk pada tahun terakhir masa SMA-nya yakni tahun 2023/2024, lalu mengapa ia baru menikahi Daren dengan rentang jeda yang cukup panjang?

Satu lagi...tanggal itu...

Kyra langsung melihat tanggal yang tertera tak jauh dari ia berada. Tanpa banyak kata ia menurunkan Sky yang nampak bingung dari pangkuannya dan mendekat pada kalender yang ada.

Kyra ingat persis tanggal dan hari ketika ia terbangun dan mendapati dirinya berada di tahun 2040.

"10 Januari 2040"

Sehari setelah hari anniversary pernikahan mereka.

Apa-apaan ini? Apakah time travelnya berkaitan dengan itu? Tapi.. bagaimana?

Ah.. sial! Kepalanya kosong. Bukankah ia murid terpintar di sekolahnya, mengapa soal ini saja belum terpecahkan.

"Mom, are u okay? Apakah aku harus memanggil Daddy?" Sahut Sky, kala melihat Kyra yang memukul kepalanya frustasi.

Kyra berbalik, menghunuskan tatapan tak suka pada Sky. Setiap kali ia melihat wajah Sky, ia membenci wajah tersebut.

"Mom okay, don't worry." balas Kyra sembari bangkit dan duduk merenung.

Sky kembali mendekati Kyra dan menoel-noel pipi Kyra.

"Mom? Do you know? Daddy

really love u so much, i swear! Uhmm maaf mom, tapi Sky tidak suka Indonesia, setiap kali kalian membahas negara itu, kalian akan bertengkar. Sky membenci itu."

"Maksudmu?" Kyra yang awalnya mengabaikan keberadaan Sky, kini memusatkan perhatiannya pada bocah berusia enam tahun tersebut.

Ia cukup terkejut bahwa bocah itu memiliki informasi yang mungkin bisa ia gali lebih jauh.

"Sky... tidak tahu tapi Daddy sungguh tidak suka Indonesia. Terakhir kali kalian berkelahi hebat saat hari anniversary kalian, saat itu kalian sama-sama mabuk dan mungkin kalian melupakannya. Daddy terlalu percaya diri dengan tingkat toleransi alkoholnya, nyatanya ia juga setengah mabuk, meski ia berpikir tidak, tapi Sky melihatnya. Hanya.. kata-kata mom saat itu cukup keterlaluan, Sky mengerti mengapa Daddy marah."

Kyra mencoba mengingat saat awal ia bangun di tahun 2040. Tidak ada yang aneh dari perlakuan Daren, tidak ada tanda-tanda pertengkaran sebelumnya. Bahkan Daren berani memeluknya pagi itu...

"Coba ceritakan apa yang kamu lihat..!" ujar Kyra. Ia menggendong Sky menuju area dapur. Ia yakin Daren tidak akan pergi kesana.

"Sky tidak tahu apa yang terjadi.. kalian berbicara terlalu banyak menggunakan bahasa Indonesia, Sky sedikit kesulitan menerjemahkannya..."

Kyra menyipitkan matanya tak percaya.. bagaimana bisa bocah itu tidak mengerti bahasa Indonesia, padahal kedua orangtuanya pure Indonesia.

"Kau tidak berbohong?"

Sky mengangguk kecil dengan sedikit ragu. Kyra tahu ada yang disembunyikan Sky. Seharusnya dari awal ia menanyakan hal ini pada Sky bukannya pada Daren. Sky sudah berumur enam tahun, usia yang cukup pas untuk mengerti apa yang terjadi di sekelilingnya. Apalagi dilihat-lihat Sky dibesarkan dengan pola asuh orang luar negeri, caranya bicara dan berpikir cukup berbeda dengan anak tetangganya saat di Indonesia dulu.

"Ok, Mom tidak akan memaksamu. Tapi.. mau tidak mau, suka tidak suka, kita akan ke Indonesia." final Kyra, tidak ingin menerima protes.

Ini adalah pertama kalinya ia berbicara dengan Sky dalam waktu yang cukup lama tanpa ada Daren di sekitar mereka. Ternyata Sky adalah anak yang memilih untuk pengamatan tajam.

"Mom... Daddy really love u.." tekan Sky sekali lagi.

Kyra tidak menggubris, ia sibuk melihat album foto yang ada, berharap menemukan lebih banyak informasi.

"Apa yang kalian berdua lakukan, hm?"

Suara Daren menginterupsi, ia berjalan ringan menuju Sky dan menggendong anak semata wayangnya tersebut.

Kyra dengan buru-buru menutup album yang ada dan menyembunyikannya di belakang kursi.

"Ra.. berkemaslah, besok kita pulang ke Indonesia." beritahu Daren seraya mengecup pipi Sky.

"Oh ya? Baguslah, gue gak sabar. Ngapain di London lama-lama." tanggap Kyra sedikit cetus.

Daren menurunkan Sky dan menyuruhnya untuk bermain di kamarnya sendiri, memberikan ruang kepada Kyra dan Daren berbicara.

"Kamu kenapa lagi? Aku udah turuti kemauan kamu loh..!" ujar Daren lembut.

Ia menghampiri Kyra dan mengecup singkat kenihg Kyra. Sayangnya, Kyra tak bergeming.

"Kyra.. tolong jangan siksa aku kek gini. Udah sebulan berlalu, apakah kita harus begini terus?" pinta Daren putus asa.

Besok mereka akan kembali ke Indonesia, Daren sungguh tidak percaya diri, banyak ketakutan di dalam hatinya yang ia pendam, di tambah lagi meski Kyra berada di sampingnya, tapi cewek itu seakan menjauhinya.. ia bersyukur Kyra lupa ingatan tetapi... ia juga sedih.

"Sayang.. aku benar-benar butuh kamu. Kamu yang istri aku, bukan kamu di saat SMA. Kamu yang cuek, kamu yang dingin, kamu yang selalu ngatain aku."

Kyra hampir tersedak air liurnya sendiri.

Dia tidak salah dengar kan, mengapa ia waktu SMA terlihat sangat buruk bagi Daren, sedangkan Daren sendiri pada waktu itu jauh lebih brengsek darinya.

Jangan lupakan ide Daren untuk membuat dia jatuh cinta. Sialan!

"Lo sadar gak sih lo saat SMA itu lebih jahat dari gue? Jangan jadikan gue antagonis dalam cerita masa SMA lo."

Daren mengacak rambutnya kacau. Ia rindu Kyra, rasanya tak sanggup kembali ke Indonesia.

"Sayang.. boleh aku meluk kamu?"

"Sejak kapan lo minta izin, biasanya langsung meluk. Gak, gue gak mau di peluk. Pengap." tolak Kyra.

Ia sadar posisinya saat ini isteri Daren.. tetapi ia tidak dapat menempatkan dirinya sesuai posisi ketika pikirannya penuh dengan apa yang terjadi di tahun 2022.

Pikirannya masih kalut.

Kyra hendak beranjak pergi, namun tangan Daren sontak menahannya dan membuat ia berhadapan dengan cowok tersebut.

"Ra.. gue serius. Gue belum siap balik ke Indonesia.. tapi demi lo, gue lakuin. Tolong... Di sisi gue..."

Tubuh Kyra menegang. Ini pertama kalinya di tahun 2040, Daren memanggil namanya dan menggunakan kata ganti 'gue'.

....

Time Travel Between Us ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang