26. Time Travel Between Us

5K 475 12
                                    

Dalam perjalanan kembali ke rumahnya Kyra masih memikirkan apa yang direncanakan Daren dan gengnya.

Kyra tidak takut, ia bisa menghadapi mereka.. hanya... apakah ini dapat mengubah masa depannya atau tidak?

Kyra menghela nafas untuk kesekian kalinya, meyakinkan hatinya bahwa ia bisa melakukan semua ini. Daren, dia seratus kali lebih berbahaya dari apa yang kalian bayangkan. Kyra sudah mengenalnya sejak kecil, sifat nakalnya sudah Kyra pahami. Hanya...tetap saja Kyra harus waspada bukan?

"Kamu kenapa? Dari tadi ngehela nafas mulu, dokter Haikal bilang kamu baik-baik saja." tegur Hana.

Kyra memutar bola matanya. Tidak ingin menanggapi lebih jauh.

Pikirannya mumet, ia sendiri harus menyusun strategi untuk melawan Daren dan pilihannya adalah mengikuti rencana Daren. Untuk sekarang ia akan mengamati dan memikirkan waktu yang tepat untuk menggagalkan rencana tersebut.

Jatuh cinta? Siapa takut! Cuma pura-pura, tidak lebih. Kyra melakukan ini demi mendapatkan informasi lebih lanjut dan menyatukan kepingan informasi lainnya yang ia dapat dari tahun 2040.

Ia harus membalikkan keadaan, alih-alih dia yang jatuh cinta kepada Daren, justru ia akan membuat Daren yang menyukainya.

Perasaan adalah hal paling sensitif dan dapat berubah-ubah.. mungkin hari ini Daren dapat dengan tegas menyerukan rencana brengseknya, namun...siapa tahu rencana itu akan menjadi boomerang suatu hari nanti.

...

Daren merebahkan tubuhnya yang letih diatas ranjang, beberapa menit lalu ia baru saja pulang dari rumah sakit. Suasana rumah masih sama seperti hari-hari kemarin, sepi, seolah tak berpenghuni.

Daren menerawang jauh... Mimpi itu masih menganggunya, ada yang aneh dan misterius... Mimpi tersebut terasa nyata.. bocah lelaki dan lingkungan yang asing... Semua itu sekedar mimpi bukan?

Daren duduk dan mengusap wajahnya kasar, di sibaknya gorden kamarnya dan penampakan kamar Kyra terlihat jelas.

Seketika Daren menyunggingkan seringai kecil. Persetan dengan mimpi tersebut, saat ini ada hal yang lebih menarik dan menantang yang akan ia lakukan kedepannya.

Disana, Kyra terlihat tengah belajar dengan serius. Ia bersikap seakan hari ini tidak ada hal buruk yang menimpanya.

Tenang, tidak tersentuh, dan masa bodoh, begitulah Kyra.

Daren termenung, memperhatikan Kyra dalam diam. Otaknya berpikir keras, Kyra bukan cewek biasa yang mempan terhadap gombalan receh. Ia memiliki Vibes tersendiri, seperti aura mahal tapi ngeselin tertempel pada dirinya.

Jika boleh jujur, Daren tak munafik, musuh bebuyutannya dari kecil itu cantik, mungkin bisa dikatakan sebagai salah satu cewek tercantik di sekolah. Sialnya, ia mengenal Kyra lama, kecantikan cewek tersebut terlihat biasa, tidak ada yang spesial.

Membuat Kyra jatuh cinta sepertinya membutuhkan effort banyak. Daren sendiri, dia bukan tipe cowok yang bisa meluluhkan hati cewek, biasanya ia langsung menembak orang yang ia sukai tanpa banyak pedekate, sejauh ini ia tidak pernah di tolak. Cewek-cewek yang pernah menjadi pacarnya paling lama bertahan 2 bulan, selain itu semuanya putus dalam sebulan. Daren, ia mudah bosan, dia bukan orang yang akan memberikan segalanya dalam hubungan, termaksud hatinya. Ia menyukai seseorang dengan logika, jika ia muak, ia akan melepasnya.

Mengejar Kyra mungkin akan menjadi pengalaman pertama bagi Daren mengejar cewek. Kepura-puraan ini sungguh menguras tenaga dan emosi. Namun apa boleh buat, ia sudah terlanjur mengatakan rencana tersebut kepada gengnya.

"Kyra Ayu Semesta, bagaimana gue harus taklukin lo?" gumam Daren nyaris berbisik.

Merasa sedang diperhatikan, Kyra menoleh, menubrukkan iris kelamnya pada manik pekat Daren.

Time Travel Between Us ✓Where stories live. Discover now