54. Time Travel Between Us

3.3K 268 16
                                    

12 Oktober 2022

..

"Huh..."

Keringat dingin dengan badan yang bergetar, Kyra bangun dari tidurnya. Dilihatnya jam Beker dia atas nakas, baru pukul lima pagi dan ia sudah bangun.

Ia meremas rambutnya lembut.. perkataan Daren ditahun 2040 menyentaknya.

Bagaimana mungkin ia menjadi orang yang mempertahankan Daren dan tidak ingin melepas cowok tersebut? Kriteria apa yang dimiliki Daren sehingga ia mempertahankan cowok itu dan bahkan merangkai masa depan bersama? Gila!

Tahun depan ia baru berumur 18 tahun, ia tidak ingin mempertaruhkan masa mudanya dengan sia-sia.

Sekarang ia tahu apa yang harus ia lakukan untuk mengubah masa depan.

Kyra dengan kasar melempar selimut yang menutupi tubuhnya dan berjalan menuju kamar mandi.

Setelah membasuh dirinya kurang lebih sepuluh menit, ia turun ke lantai bawah untuk sarapan.

Hana, wanita itu sama sekali tidak menegur Kyra. Ia tetap menyajikan roti dengan selai coklat dan secangkir susu untuk Kyra, tapi ia sama sekali tidak menyapa remaja tersebut.

Kyra juga hanya diam, ia rasa kali ini ia tidak mempunyai hak untuk minta maaf karena semua yang dituduhkan Hana kepadanya salah.

Tanpa banyak basa-basi, Kyra meneguk tetes terakhir susu yang ada, lalu bangkit dari tempat duduknya menghampiri pak Yanto di depan, yang sudah menunggu untuk mengantarnya ke sekolah.

"Jalan pak."

"Baik non."

Kyra tidak mengucapkan salam atau hormat kepada orangtuanya sebelum berangkat sekolah. Ini pertama kalinya Kyra menunjukkan bahwa ia sungguh tidak akan tunduk, nyatanya ia di fitnah oleh ibu kandungnya sendiri atas hal yang tidak pernah ia lakukan, dan ayahnya sama sekali tidak ada usaha untuk membuat mereka berdamai.
Suasana di keluarganya hari ini sangat dingin, seperti orang asing di rumah yang sama.

Dalam perjalanan menuju gerbang sekolah, terlihat beberapa siswa nampak ramai di parkiran motor, mengelilingi suatu hal.

"Pak, turunin disini aja. Biar aku jalan masuk aja kedalam."

Pak Yanto langsung memberhentikan mobil tepat di depan gerbang sekolah.

Kyra segera turun dan dengan raut penasaran ia memasuki area sekolah.

"Eh, kenapa rame-rame disana?" tanyanya seraya menahan salah satu siswa yang ia yakini sebagai junior mereka.

"Itu, Kak Daren udah masuk sekolah."

Kyra membulatkan matanya, terkejut. Secepat itu? Bagaimana mungkin? Sungguh the real pameran utama.

Virgo yang berada dalam kerumunan tersebut tanpa sengaja mengalihkan pandangannya dan bertemu pandang dengan Kyra.

Virgo masih ingat tentang janjinya soal menjadi informan Kyra, tetapi.. bisakah ia ingkar janji? Daren sudah sembuh, tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan.

"Napa lu Virgo? kek lihat setan aja."

"Gak, musuh bebuyutan lo dah datang."

Sontak seluruh murid yang ada mengalihkan wajah mereka kearah Kyra, membuat cewek yang dalam suasana hati yang lumayan buruk itu merasa canggung.

"Kenapa lo pada lihatin gue? Gak pernah lihat cewek cakep?"

"Hahahaha..."

Suara tawa seketika menggelegar di tempat parkir. Daren hanya tertawa kecil atas kepedean Kyra yang patut diacungi jempol.

Time Travel Between Us ✓Where stories live. Discover now