12. Time Travel Between Us

6K 568 25
                                    

WARNING : PERHATIKAN TANGGAL BULAN DAN TAHUN!

...

Daren orang pertama yang mengalihkan pandangannya. Berdebat dengan Kyra jangan berharap akan menang. Kyra... cewek itu sungguh diluar dugaan.

Daren memasukan satu tangannya kedalam saku celana dan satu tangannya menyeka hidungnya. Ia berpaling sembari tersenyum tipis, mata Kyra yang dingin dan tak kenal takut itu selalu menjadi favoritnya, membangkitkan hasratnya untuk membuat cewek tersebut menangis suatu hari nanti.

"Gue dengar-dengar katanya lo yang ngedonorin darah buat gue?"

DEG

Tubuh Kyra menegang.. darimana Daren tahu mengenai hal itu? Tidak mungkin pihak rumah sakit membocorkan informasi tentang dirinya bukan? Ia sudah berpesan agar identitasnya dirahasiakan.

"Ngapain gue donorin darah buat lo? Gue gak sebaik itu, sayang banget darah bersih gue kalau harus disumbangkan dan dicampurkan dengan darah kotor lo. Amit-amit.. idih.. najis banget!"

Vila langsung mencubit kecil pinggang Kyra, bahasa sahabatnya itu sungguh sudah tidak tertolong. Kabar tentang kecelakaannya Daren telah menyebar di seluruh sekolah. Semua siswa maupun guru tahu dan tidak terkejut dengan inside tersebu t. Siapa yang tak mengenal Daren? Cowok paling bermasalah di sekolah, mungkin kabar kecelakaannya merupakan doa dari guru maupun siswa yang pernah di bully-nya.

Mendengar balasan Kyra yang sangat tak mengenakkan, Daren semakin tidak dapat menyembunyikan niat untuk membuat Kyra bertekuk lutut, menangis sejadi-jadinya. Ia hanya bertanya untuk memastikan informasi yang ia terima dari Virgo, bahkan Kyra tidak berpura-pura mengatakan bahwa ia tidak ada disana dan lain sebagainya, ia malah langsung mengatai Daren. Darah kotor? Tcih ..

"Ra... Lo pernah tahu rasanya ditampar cowok karena omongan pedas lo?"

"Gak.. atau, lo mau nampar gue?" sarkas Kyra.

Daren hanya menatap Kyra takjub. Wow, meskipun dari kecil mereka saling mengenal dan bersaing dalam berbagai hal, tetap saja ia masih terkejut dengan semua hal yang ada pada diri Kyra, mulai dari ekspresi sampai setiap perkataan nyelekit yang keluar dari mulutnya.

"Gak... Gue takut anak manja kek lo bakal nangis, dan ujung-ujungnya ngadu sama orang tua lo, makin riwet jadinya. Buktinya, kena bola dikit aja langsung bawa orang tua lo ngelabrak gue, tck..."

Kyra menahan emosinya. Ia tidak akan termakan ucapan Daren yang mengoloknya manja.

"Manja? Itu adalah hal yang wajar.. Ahh... atau mungkin gak wajar buat anak yang gak pernah diperhatikan sama orangtuanya? Kasihan... Bahkan yang jaga lo di rumah sakit adalah antek-antek lo, orang tua lo masa bodoh, mungkin lo log out dari dunia juga, mereka gak bakal peduli. But... gue ngerti sih kenapa mereka bersikap seperti itu, ya..orang tua mana yang mengharapkan anak modelan kek lo, tahunya bikin masalah mulu, gak ada prestasi, buat malu doang... Anak yang diharapkan bisa jadi malaikat dalam keluarga, malah kek titisan iblis.."

Daren mengepalkan jemarinya, tangannya sungguh gatal ingin menonjok cewek didepannya saat ini. Dia memang sudah terbiasa dengan perkataan Kyra yang menusuk... tapi.. ini keterlaluan bukan?

Virgo yang tepat berada di samping Daren, membuka mulutnya tak percaya.. ia sudah sering berhadapan dengan Kyra.. namun ia tak menyangka mulut Kyra lebih beracun dari yang ia kira.

Begitupun dengan Bian dan Way... Mereka baru mengenal Kyra saat di bangku SMA, mereka hanya mengenal Kyra sebagai seseorang yang dibenci Daren, sekarang... mereka mengerti mengapa bosnya tersebut sangat tidak menyukai Kyra.. mulut cewek itu benar-benar tajam, caranya menjatuhkan mental lawan tidak ada duanya, caranya menghina orang lain terlalu pro untuk dibilang noob. Kyra memegang kendali dalam hal adu mulut.

Time Travel Between Us ✓Où les histoires vivent. Découvrez maintenant