46. Time Travel Between Us

3.7K 318 10
                                    

23 Februari 2040

..

Saat Kyra mulai menutup matanya untuk mengistirahatkan tubuhnya yang letih..

Seketika itu juga ia kehilangan kesadarannya, tubuhnya seolah ditarik menuju dimensi lain.

Tepat.. ketika iris kelabu itu terbuka hal yang ia lihat adalah pemandangan yang tak asing.

"Kenapa lo membawa gue kesini? Bukannya lo bilang mau ke kuburan Gaia?"

Saat ini keduanya berada di pondok kecil yang berada tak jauh dari kompleks rumah mereka dulu. Kyra duduk menyender di ranjang sementara Daren duduk di bangku kecil memandang istrinya yang akhirnya bersuara setelah hampir setengah jam hanya diam tak mempedulikannya.

Sedangkan Sky, bocah itu masih saja tertidur,.

"Entahlah… aku berubah pikiran, hanya ingin membawamu kesini.." Jawabnya memandang Kyra yang kini sedang melihat kue yang Daren hias secara khusus secara tiba-tiba.

"Ini, kue untuk kita sebagai ucapan selamat datang kembali ke Indonesia."

Kyra tidak bisa tersenyum ataupun terharu.

Kenapa Daren harus membuat kue spesial untuk kedatangan mereka kembali?

"Kau sudah merencanakannya." Kyra mengoreksi Daren yang tampak terkekeh.

Merasa Kyra sudah lebih tenang dari yang terakhir kali, Daren pun berani mendekati Kyra dan duduk di tepi ranjang mengusap sayang wajah istrinya.

"Ini adalah tempat pertama kali kita menghabiskan malam natal bersama. Hanya kita dan belum ada Gaia di tengah-tengah kita. Aku hanya ingin mengulangnya." Katanya kembali mengecup bibir istrinya yang tampak dingin sedikit melumatnya berharap Kyra merasa hangat di pondok tua yang hanya muat untuk tiga orang ini.

"Setidaknya untuk malam inii, aku ingin kenangan tentang Gaia kita simpan dihati kita masing-masing sayang. Aku ingin aku berhenti menyalahkan diriku sendiri. Aku ingin setidaknya aku kembali menyukai Indonesia, menyembuhkan luka dan kenangan buruk yang pernah ada.." Ujarnya semakin mengusap wajah Kyra dan menjelaskan maksudnya.

"Aku mempersiapkan semua ini hanya untuk mengingatkanmu. Sebelum ada Gaia, hanya ada kamu dan aku. Begitupun saat Gaia pergi. Hanya ada kau dan aku, dan hadiah dari Tuhan yakni Sky. Jadi aku tidak ingin kau membenci apa yang kau suka hanya karena Gai telah pergi. Gaia tidak benar-benar pergi kan? Dia ada disini. Apa kamu mengerti?"

Daren membawa tangan Kyra menuju dadanya seolah mengingatkan Kyra bahwa Gaia masih ada di sekitar mereka. Kyra hanya bisa mengangguk lemah membenarkan seluruh ucapan Daren untuk malam ini, membuat Daren tersenyum lega dan sangat bahagia

Nyatanya Kyra tidak menyimak apa yang dibicarakan Daren.

Ia masih terpukul dengan fakta bahwa pada akhirnya ia lah yang harus mengejar Daren.

Ia membiarkan tangan Daren seenak jidatnya mengusap pipinya. Ia lelah untuk membuang-buang waktu memperingati Daren.

Dan kalau boleh jujur, tak munafik, ia menikmati semua perlakuan baik Daren, seolah itu memang seharusnya, tubuhnya sangat terbiasa dengan sentuhan Daren, respon tubuhnya tidak bisa berbohong, berbeda dengan logikanya.

Daren kembali mengusap wajah Kyra dan memandang lekat wajah istrinya yang terlihat kelelahan.

"Welcome back, Kyra." Daren mengecup lama kening Kyra dan sangat menyesal karena dirinya tak bisa menjaga satu-satunya hidupnya dengan baik.

"Welcome back juga ." Daren yang sedang mengecup kening Kyra tersenyum haru mendengar Kyra membalas ucapannya dengan suara seperti saat pertama kali Kyra mengucapkan selamat natal untuknya.

Suara yang begitu menenangkan berhasil menjerat Daren, ini Kyra, istrinya yang ia kenal, suara itu membuatnya merindukan secara tak wajar si pemilik suara, membuatnya teringat bahwa dirinya benar-benar bukan dirinya lagi semenjak Kyra memasuki hidupnya.

Daren tidak menyesal jatuh oleh pesona dan segala kelicikan yang Kyra miliki. Dia tidak menyesal telah memutuskan untuk jatuh cinta pada seorang malaikat seperti Kyra, dia tidak pernah menyalahkan Kyra yang setelah kematian putrinya menginginkan mereka hidup secara normal. Kyra mencintainya- Daren sangat mengetahui hal itu, namun untuk membiarkan orang-orang yang membunuh putrinya tidaklah mudah. Karena saat dia rapuh Kyra yang akan menanggung akibatnya, dan saat dia jatuh Kyra yang akan paling menderita. Daren hanya ingin Kyra menerima dirinya seperti dulu, walau sulit karena sepertinya kali ini Kyra benar-benar serius dengan ucapannya.

Namun sebanyak apapun pertengkaran mereka, selama apapun perpisahan mereka . Keduanya tahu kalau mereka tak akan pernah bisa saling meninggalkan dan ditinggalkan. Keduanya juga menyadari kalau mereka hanya memiliki satu sama lain dan tak ada yang bisa menyangkal bahwa takdirlah yang menjerat mereka ke kehidupan yang terlampau berbeda dengan segala kerelaaan untuk menerima satu sama lain dengan tulus.

"Daren.. gue mau cerai. Tolong ceraikan gue..."

....

Selengkapnya di Fizzo novel dengan judul Time Travel Between Us by Alara1004]

Time Travel Between Us ✓Where stories live. Discover now