[33] Her Dream Prince

8.3K 405 14
                                    

Damian duduk di kerusi panjang yang tersedia di taman bunga Puan Aishah sambil melihat ke arah Kaisara dan Lait yang sedang berdiri tidak jauh dari dirinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Damian duduk di kerusi panjang yang tersedia di taman bunga Puan Aishah sambil melihat ke arah Kaisara dan Lait yang sedang berdiri tidak jauh dari dirinya. Damian tiada pilihan lain selain mengikuti kemahuan isterinya untuk menemani Lait bersiar-siar di taman bunga Puan Aishah.

Pada awalnya Damian tidak suka dengan kehadiran Lait, tapi setelah melihat wajah gembira isterinya dia membuang perasaan itu jauh-jauh.

Ternyata Kaisara menyukai anak kecil, dia tidak pernah melihat Kaisara bersama dengan anak kecil sebelum ini.

Lait kelihatan sangat teruja saat menunjuk ke arah bunga daisy yang berada di hadapannya. Damian mengerutkan dahi saat melihat Kaisara mengusap rambut Lait, dia juga tidak tahu kenapa dia rasa cemburu dengan anak kecil seperti Lait.

Damian mengeluh kecil kerana hal itu mengganggu fikirannya.

"Ini bunga daisy." Kata Kaisara sambil menunjuk ke arah bunga daisy yang berwarna putih tersebut.

"Cantik kakak." Lait tersenyum ceria. Kaisara yang geram terus mencium pipi Lait. Dari dulu dia mahukan seorang adik lelaki, dia sangat gembira saat Lait menggelar dirinya kakak. Dia merasa seperti impiannya selama ini sudah tercapai.

"Sayang." Kelihatan Damian mendekati Kaisara dengan wajah serius, tiada senyuman di bibir Damian.

"Yaa?" Kaisara pamer wajah pelik. Apa pula kali ini?

Damian menarik Kaisara ke dalam pelukannya membuatkan Kaisara terkejut.

"Damian.." Kaisara tidak membalas pelukan Damian. Kaisara melihat ke arah Lait. Kenapa Damian tiba-tiba memeluknya?

"Why did you kiss him?" Tanya Damian pelan.

"Damian! Lait tengok lah." Kaisara mula panik. Lait hanya mendiamkan diri sambil melihat ke arah Damian dan Kaisara. Damian mengeratkan pelukannya, dia tidak menghiraukan kata-kata Kaisara.

"Damian.." Kaisara menyentuh kedua pipi Damian, pandangan mereka bertemu.

"Ian rindu Kai?" Tanya Kaisara dengan suara lembut. Damian mengangguk.

"Okay.. Kita duduk dekat kerusi tu yaa. Janganlah peluk macam ni, Lait tengok tu." Pujuk Kaisara, berharap Damian akan mendengarkannya.

Damian meleraikan pelukannya lalu memegang tangan Kaisara. Dia membawa Kaisara pergi ke kerusi panjang yang tersedia di situ. Kaisara hanya mengikuti saja dari belakang bersama dengan Lait.

Damian tidak dapat menahan dirinya, hatinya sakit saat melihat Kaisara mencium pipi Lait. Kaisara kelihatan gembira bersama anak kecil itu membuatkan Damian merasa dia tidak diperlukan lagi.

🅲 𝗗𝗘𝗔𝗥 𝗗𝗔𝗠𝗜𝗔𝗡Where stories live. Discover now