[66] Coklat Beruang

3.7K 184 8
                                    

Kaisara mengetuk pintu ruang kerja Damian sebelum membuka pintu itu dengan perlahan, dia memasukkan kepalanya sementara badannya masih tersembunyi di belakang pintu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kaisara mengetuk pintu ruang kerja Damian sebelum membuka pintu itu dengan perlahan, dia memasukkan kepalanya sementara badannya masih tersembunyi di belakang pintu.

Kaisara melihat ke arah meja kerja Damian, namun suaminya itu tidak kelihatan. Kaisara yakin, tadi dia melihat Damian masuk ke dalam ruang kerjanya.

"Sayang."

Bahu Kaisara terangkat kerana terkejut, dia terus melihat ke arah sofa yang berada tidak jauh dari meja kerja Damian. Sejak bila Damian duduk di situ?

Damian tergelak kecil saat melihat gelagat Kaisara, sikap Kaisara tidak pernah gagal membuatnya tertawa.

"Sayang ni.."

Kaisara masuk ke dalam lalu menutup pintu ruangan itu.

"Mana Ayyan?" Soal Damian.

"Ayyan dah tidur." Jawab Kaisara, dia mendekati Damian dengan langkah perlahan, pandangannya terhenti pada kotak putih yang berada di atas meja.

"Abang beli kek?" Soal Kaisara.

"Tu coklat beruang yang sayang nak semalam." Jawab Damian.

"Betul ke?!" Mata Kaisara membulat kerana terkejut, dia terus duduk di sebelah Damian membuatkan bahu mereka bersentuhan.

Kaisara membuka kotak putih itu lalu melihat ke arah coklat bentuk beruang comel yang berukuran besar seperti wajahnya.

"Terima kasih abang!" Kaisara terus memeluk tubuh Damian. Sudah lama dia menginginkan coklat itu. Namun, baru semalam dia teringat untuk memberi tahu hal itu pada Damian.

"Sama-sama sayang." Bibir Damian mengukir senyuman.

Kaisara meleraikan pelukannya lalu memegang tukul kayu kecil yang di khaskan untuk memecahkan coklat itu. Sudah lama Kaisara menantikan saat ini, dia menginginkan coklat itu bukan kerana dia mahu memakan coklatnya, tapi kerana dia ingin memecahkan coklat itu menggunakan tukul kayu. Dia tidak dapat untuk melawan rasa ingin tahunya.

Kaisara berniat ingin memecahkan coklat itu. Namun, dia tiba-tiba menghentikan tindakannya. Damian yang sedikit hairan dengan kelakuan isterinya hanya mampu mendiamkan diri. Tiba-tiba Kaisara melihat ke arah Damian lalu memegang tangan kanan  Damian.

"Kenapa? Sayang tak suka?" Soal Damian.

"Suka! Terima kasih abang." Kaisara tersenyum manis. Damian tergelak kecil, dia tidak tahu kenapa sejak kebelakangan ini isterinya itu terlihat lebih comel.

Kaisara kembali focus ke arah coklat beruangnya, dia cuba untuk memecahkan coklat itu menggunakan tukul kayu kecil, tetapi tindakannya gagal. Ternyata coklat itu lebih keras daripada yang dia fikirkan.

"Tak boleh pecah.." Kata Kaisara dengan nada sedih. Dia mencuba sekali lagi, kali ini usahanya membuahkan hasil. Wajah beruang coklat yang tadinya sempurna, kini sudah sedikit retak.

🅲 𝗗𝗘𝗔𝗥 𝗗𝗔𝗠𝗜𝗔𝗡Where stories live. Discover now