Pertemuan yang tidak disengajakan antara Damian dan Kaisara telah merubah hidup mereka berdua.
"Do i look like a murderer to you?" Soal Damian.
"Tolong jangan apa-apakan saya encik!" Air mata gadis itu mengalir di pipi.
"Aku takkan dapat apa-apa...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sedari tadi Kaisara hanya diam sambil memandang ke arah Damian, saat itu Kaisara sedang duduk di sofa yang berada tidak jauh dari meja kerja Damian.
"Kenapa sayang?" Soal Damian. Dia risau jika Kaisara memerlukan apa-apa kerana dialah yang meminta Kaisara untuk menemaninya di ruangan itu.
"Abang tau tak?" Soal Kaisara.
"Tak." Jawab Damian.
"Abang kacak.." Kata Kaisara dengan wajah kagum membuatkan Damian tergelak kecil. Dia tidak menyangka Kaisara akan mengatakan hal itu kepadanya. Kaisara berdiri dari duduknya lalu mendekati Damian.
Damian memegang pinggang Kaisara kerana ingin membantu Kaisara untuk duduk di atas pehanya. Damian memeluk pinggang Kaisara dari belakang lalu mencium bahu isterinya itu.
"Sayang tak pernah cakap abang kacak sebelum ni." Kata Damian secara tiba-tiba. Kaisara mengerutkan dahinya, cuba untuk mengingati jika dia pernah memuji Damian sebelum ini.
"Abang kacak sangat.." Kaisara mencium pipi Damian. Sejak kebelakangan ini, Kaisara sudah semakin berani. Sedari tadi Damian hanya memandang ke arah bibir Kaisara.
"Abang nak kiss?" Soal Kaisara. Damian tersenyum lalu mengangguk. Kaisara membalas senyuman Damian lalu mencium bibir suaminya itu. Kaisara mengusap rambut Damian kerana semenjak kebelakangan ini Damian suka jika Kaisara mengusap rambutnya.
"Dah." Kata Kaisara lalu tersenyum manis. Damian menggeleng sambil buat riak sedih. Mata Damian kelihatan sangat comel saat memandangnya.
Kaisara kembali mencium bibir Damian, tapi kali ini lebih lama. Kaisara memegang tangan Damian, jari Kaisara terlihat kecil saat bersatu dengan jari suamianya.
Kaisara memandang wajah Damian sambil tersenyum manis, namun Kaisara tiba-tiba menutup mulutnya menggunakan tangan kanan.
"Sayang nak muntah?" Soal Damian risau. Kaisara sekadar mengangguk, Damian terus mengangkat tubuh Kaisara membuatkan Kaisara berpaut di leher Damian.
"Sayang boleh jalan sendiri." Kata Kaisara.
"Tak apa sayang." Damian terus membawa Kaisara masuk ke dalam bilik air yang berada di ruangan itu.
Damian mengusap pelan belakang Kaisara saat Kaisara muntah, selepas itu dia membantu Kaisara mencuci tangan dan wajahnya. Setelah selesai, Damian membawa Kaisara duduk di sofa yang berada tidak jauh dari meja kerjanya.
"Sayang boleh buat sendiri.." Kata Kaisara, saat itu Damian sedang membantu mengelap wajahnya menggunakan tuala bersih.
"Tak apa.." Jawab Damian sambil mengelap wajah Kaisara dengan lembut dan teliti. Kaisara tidak tahu, kebaikan apa yang dia lakukan sehingga dia diperlakukan seperti seorang puteri.
"Dah siap." Damian tersenyum lalu mencium pipi Kaisara.
"Sayang minta maaf.." Kaisara rasa bersalah kerana sudah menyusahkan Damian, sepatutnya dia tidak menganggu masa kerja suaminya.
