29

20.6K 1.5K 11
                                    

🌹🌹🌹

Mungkin ada adegan yang sedikit tidak mengenakkan untuk di baca...
Ambil ilmunya saja ya...

😁😁😁

Seperti biasa kata-kata rumit Penjelasan paling bawah sendiri

HAPPY READING

🌹🌹🌹

"Nona, aku ingin mengejan!" Teriak sang pasien ketika timbul lagi dorongan untuk meneran.

"Dorong kuat Nyonya!" Perintah Thalia pada pasien yang siap melahirkan. Nampak kepala crowning 5cm di depan vulva. Thalia dengan bersiap melakukan manuver tangan penolong ketika menolong kelahiran kepala yaitu penolong meletakkan telapak tangan kiri pada bagian vertex untuk membantu kepala bayi agar fleksi serta pengendalian dan mengurangi robekan pada verteks. Tangan kanan menopang perineum untuk melindungi perineum agar mengurangi keregangan berlebihan yang dapat menimbulkan robekan pada vagina dan perineum. Tangannya yang terbungkus sarun tangan sudah terdapat bercak lendir dan darah milik pasien.

"Arghhh!" Pasien sontak berteriak karena merasa kesakitan yang amat sangat.

"Tolong jangan berteriak nyonya, tidak efektif untuk lancarnya kelahiran kepala. Fokus nyonya, tarik nafas dahulu. Kalau ada dorongan, ambil nafas, tahan dan dorong!" Thalia memberikan instruksi.

Pasien mematuhi Thalia, dengan sekuat tenaga sang ibu bersalin mendorong kuat hingga kepala bayi terlahir "Sudah Nyonya, sekarang buang nafas nyonya, berhenti mendorong dulu, atur nafasnya dahulu," Ujar Thalia ketika kepala bayi sudah lahir beserta cairan ketuban yang masih mengalir dari sela-selanya.

Belum saatnya lega ya!

Thalia segera memeriksa tali pusat yang melilit leher. Ia berusaha melonggarkan dan hasilnya lilitan itu ketat. Thalia segera mengambil dan memasangkan dua buah klem tersebut pada tali pusat, tanpa menunggu lama ia segera menggunting tali pusat itu, darah sedikit memuncrat akibat tali pusat yang sudah tergunting. Pemotongan tali pusat di awal harus di lakukan karena lilitan tali pusat yang ketat dapat menyebabkan terjadinya hipoksia pada bayi.

Thalia menunggu sampai selesai terjadinya putaran paksi luar dari kepala bayi, ia segera melahirkan bahu dan anggota tubuh seluruhnya dengan menempatkan kedua tangan pada sisi kepala dan leher bayi dengan teknik biparietal dan lakukan teknik sangga susur dengan melakukan tarikan lembut ke bawah untuk melahirkan bahu depan, melakukan tarikan lembut ke atas untuk melahirkan bahu belakang untuk mengendalikan kelahiran tubuh bayi.

Suara tangis bayi menggema memenuhi ruangan bersalin. Thalia tersenyum takjub melihat bayi mungil berjenis kelamin laki-laki yang menangis kuat dan masih terbungkus lemak, basah karena cairan ketuban dan sedikit bercak darah menempel rata di rambut kepala bayi.

'A-S 8-9 kondisi keseluruhan bayi bagus sekali,' Batin Thalia menilai keadaan bayi yang baru lahir tersebut.

"Lucy, rawat bayi ini. Ingat cukup kau pakaikan pakaian hangat dan selimuti bayi dengan selimut tebal. Jangan pernah kau memandikan sebelum aku mmemerintahkanmu!" Titah Thalia pada Lucy.

"Baik Nona," Lucy segera merawat bayi tersebut agar tetap hangat.

Tak memakan waktu lama, 4 menit kemudian lahir pula ari-ari sang bayi. Thalia segera mengecek adanya robekan atau tidak, ia bersyukur tak ada robekan sama sekali. Perdarahan keluar normal karena ia juga mengedukasi pasien untuk memasase(pemijatan lembut) perut bagian bawahnya kala rasa mulas karena kontraksinya menghilang.

I WANT YOUWhere stories live. Discover now