45

13.5K 1.1K 26
                                    

Thalia tersipu, ia berusaha menyembunyikan wajahnya yang sudah mulai merona merah karena malu "Tentu, Nathael pasti akan tumbuh menjadi orang yang hebat, melebihi aku yang masih banyak kekurangan ini," Jemari Thalia mengelus bayi yang kini terlelap di pelukan ibunya Duchess Willy.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat perhatian mereka teralih sekilas melihat siapa yang datang. Pelayan pribadi Duchess membukakan pintu sesuai perintah Duke Lorenza. Tampak Sofia, Raja Helium dan Ratu Litium datang dengan membawa berbagai macam buah tangan. Duke dan Duchess memberi salam sesuai dengan etiket kerajaan, begitu pula Thalia dan Ace.

"Bagaimana keadaan anda Duchess?" Tanya Ratu Litium yang sudah berdiri di samping Duchess Willy. Kedua mata sang Ratu menatap gemas bayi mungil yang sudah terlelap itu.

"Keadaan saya sudah cukup baik Yang Mulia, terimakasih atas perhatian anda," Jawab Duchess dengan senyum manisnya.

Duchess meminta Pelayannya untuk menaruh kembali bayinya ke ranjang kecil yang terletak tepat di sebelah tempat tidurnya. Ia kembali memposisikan tubuhnya mencari posisi ternyaman karena ia masih merasa nyeri menyerang saat bergerak. Thalia tersenyum melihat kemajuan mobilisasi yang di lakukan Duchess Willy, ia berharap Duchess akan segera sembuh dan bisa melakukan aktivitas layaknya sebelum hamil.

"Duke Lorenza, saya selaku Ayah dari Sofia benar-benar memohon maaf yang sebesar-besarnya karena kecorobohan Putriku bisa menyebabkan nyawa istri dan putramu terancam. Aku seperti Ayah yang gagal dalam mendidiknya," Ujar Raja Helium dengan nada tulusnya.

Duke Lorenza menjadi tak enak hati pada Raja "Sudah tidak apa-apa Yang Mulia. Semua sudah berakhir dan istriku serta anakku juga selamat karena pertolongan yang di berikan oleh Nona Nathalia. Seandainya kalau istriku tidak bertemu dengan Nona Nathalia entah apa yang akan terjadi pada istriku,"

Hati Raja Helium merasa tidak enak pada Duke Lorenza, ia juga sudah menghukum Putri Sofia dengan memotong uang bulanannya sampai Sofia berubah sikapnya menjadi lebih baik dan bisa menghargai orang lain tanpa melihat status dan kasta mereka. Meskipun hukuman itu terlihat ringan dan remeh, tapi cukup berdampak sangat berat bagi Sofia yang notabenenya suka berbelanja dan menghamburkan uang. Tapi, itu semua sudah keputusan Raja Helium dan tak bisa di ganggu gugat meskipun hal itu datang dari Ratu Litium sekalipun.

"Sofia kesini kamu Nak!" Sahut Raja Helium.

"Minta maaflah kepada Duchess Willy. Karena perbuatanmu, kau hampir mencelakakan Duchess dan Putranya!" Kata Raja Helium dengan nada tegasnya.

Sofia beranjak mendekati Duchess Willy. Ia menundukkan badannya "Duchess! Mohon maafkan perbuatan saya yang sangat tidak terpuji terhadap anda," Ucap Sofia.

Duchess Willy terdiam, ia melihat suaminya dan Thalia bergantian. Thalia sedikit terkejut karena Duchess melemparkan pandangan kepadanya untuk meminta jawaban. Thalia hanya tersenyum, ia tak berhak ikut campur meskipun di mata mereka Thalia juga tak sengaja terlibat.

Duchess menghela nafas panjangnya "Tidak apa-apa Putri. Semuanya sudah baik-baik saja! Beruntung saat itu aku bertemu dengan Nona Nathalia, kalau saja tidak mungkin kita tak akan bisa bertegur sapa seperti ini Putri," Jawaban Duchess Willy membuat Sofia tertohok, memang benar yang di katakan Duchess jika saja Nathalia tak di sana, habislah dia di tangan suami Duchess Willy yaitu Duke Lorenza.

Thalia takjub dengan interaksi kedua keluarga di depan matanya itu. Tak ada tatapan benci, dendam, atau pun ingin membalas apa yang sudah Sofia lakukan pada Duchess Willy. Malah terjalin kesepakatan berdamai, dan Raja Helium juga menghukum Sofia agar menimbulkan rasa jera untuk tidak berbuat semena-mena kepada orang lain.

"Apa Putri Sofia akan jera setelah kejadian ini?" Bisik Thalia pada Ace.

Ace berpikir sejenak "Hmm, mungkin!" Jawabnya ragu.

I WANT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang