65

7.7K 687 5
                                    

Part ini sedikit tidak menyenangkan untuk di baca..
tapi

Happy Reading Saja

Istana Kerajaan Orthello yang megah kini makin bertambah indah dengan berbagai macam hiasan dan dekorasi. Semua penghuni istana bekerja dengan giat karena pernikahan mendadak Raja Ricard dan Nathalia akan segera di laksanakan.

Di sela-sela persiapan, Raja Ricard juga membuat negosiasi dengan Duke Aaron. Meskipun agak memaksa, Duke Aaron masih tetap dengan pendiriannya yaitu menolak pernikahan putrinya. Raja Ricard membuat alasan bahwa pernikahan atas dasar keinginan Nathalia sendiri.

Duke Aaron menarik semua pasukannya di perbatasan, karena ia tak mendapat izin dari Ricard untuk menemui putrinya sendiri. Ricard tak keberatan dengan perlakuan Duke Aaron. Tapi, setelah pernikahan selesai dan Nathalia sudah resmi menjadi istrinya. Maka dengan terpaksa Duke Aaron harus tunduk kepada istana tanpa bisa melawan.

"Anda keterlaluan jika memaksa putri saya untuk menikahi Anda, Yang Mulia!" Ujar Duke Aaron.

Raja Ricard terkekeh "Aku sudah mengatakan beberapa kali padamu, Tuan Duke. Ini semua bukan keinginanku, tapi Nathalia yang memintanya."

Duke Aaron berdecih "Tapi, Anda akan menikahi seseorang yang sudah memiliki tunangan. Apa Anda tidak tahu itu!"

"Tenang saja, Tuan Duke. Nona Nathalia memang ingin kembali padaku. Tuan Duke pasti paham kan?" Raja Ricard tertawa miring. "Nona Nathalia sudah mengakhiri hubungan pertunangannya dengan Ace, Tuan Duke. Jadi, jangan pernah mengkhawatirkan hal-hal remeh seperti itu lagi!" Duke Aaron menatap Raja Ricard penuh rasa emosi.

Duke Aaron meninggalkan istana megah itu dengan langkah lebarnya. Ia harus menemui Ace. Karena pria itu tahu apa yang terjadi sebenarnya. Duke Aaron tidak bisa membiarkan putrinya menderita untuk kedua kalinya.

***___***

Kamar Thalia penuh dengan berbagai macam gaun pengantin indah beserta pernak-perniknya. Kedua metra emasnya membola tak percaya, mereka bisa bergerak secepat itu mempersiapkan sebuah pesta pernikahan.

Thalia terpaku melihat pesona gaun pengantin yang putih dan suci itu. Dari yang simpel, ringan, sampai yang berat akibat bagian bawah gaun mengembang dan memiliki ekor panjang kebelakang menutupi lantai. Tapi, semua itu masih belum ada apa-apanya ketimbang gaun pengantin yang ia desain sendiri. Entah kenapa, ia sangat suka membuat gaun pengantin dengan sentuhan warna senada dengan iris mata Ace yang berwarna merah darah yang ia anggap indah itu.

"Bagaimana? Apa kau menyukai semua gaun yang telah aku persiapkan?" Suara bariton membuyarkan lamunan Thalia. Gadis itu menoleh kearah sumber suara.

"Ini berlebihan!" Ujarnya singkat.

Raja Ricard terkekeh, "Tak ada yang berlebihan untukmu, calon Ratuku. Aku pasti akan membuatmu merasa istimewa di hari pernikahan kita."

Thalia tak menggubris apa yang di katakan oleh Ricard. Ia membelakanginya melihat-lihat gaun pengantin yang sudah ada dikamarnya. Ricard tersenyum menatap punggung Thalia, ia melingkarkan tangannya di pinggang Thalia. Gadis itu menegang seketika.

"Tunggu, apa yang kau lakukan?" Tanya Thalia berusaha melepaskan diri.

Ricard mengeratkan pelukannya, ia menyandarkan kepalanya di bahu kiri Thalia. "Jangan banyak bergerak dan membantahku!" Ujarnya tersenyum manis. Thalia bergerak tak nyaman. "Diamlah, biarkan aku memelukmu sejenak. Aku sangat merindukanmu, Nat."

Thalia menghela nafas panjang, ia lelah karena tingkah Ricard. "Bisa lepaskan ini! Aku ingin melihat gaun pengantin yang kau bawa kesini!" Ujarnya dengan nada kesal.

I WANT YOUOù les histoires vivent. Découvrez maintenant