78

5.9K 708 23
                                    

Raja Helium beserta pasukannya telah sampai di depan gerbang istana. Prajurit berbaris rapi telah siap dengan perlengkapan perangnya. Ditambah dengan kehadiran prajurit Shadow Knight. Raja Helium benar-benar tidak akan memaafkan musuhnya yang telah berani mengusik ketenangan kerajaannya.

Berbagai serangan dan lemparan dari pasukan kerajaan Renegades membuat seluruh pasukan Orthello dalam mode waspada. Mereka menyerang kembali untuk tetap dalam posisi bertahan. Kerajaan Orthello benar-benar dalam situasi genting, karena serangan mendadak dari kerajaan Renegades.

Banyak rakyat jelata yang berlari dan memilih untuk mengevakuasi mandiri dibantu oleh beberapa prajurit asing dengan lambang burung phoniex merah. Rakyat juga mempersiapkan diri jika sesuatu hal buruk terjadi pada kerajaan Orthello. Para rakyat hanya berharap, Pangeran Kedua dapat mempertahankan atau merebut kekuasaan dari Raja Ricard. Meskipun mereka tahu akan rumor buruk Pangeran Kedua, tapi mereka paham bahwa sosok seperti Pangeran Kedua-lah yang mereka butuhkan.

Di tengah pergulatan sengit diantara dua kerajaan, Raja Helium merasakan aura kegelapan yang sangat pekat. Dengan keahliannya, sang Raja mencari sumber aura tersebut yang berasal dari dalam istana. Ia yakin ada pertarungan hebat disana. Raja Helium menebas beberapa kepala prajurit diatas kuda hitamnya. Lemparan busur panah menghujani prajurit yang berjaga dibalik tembok pertahanan.

Dengan peralatan penunjang, dinding pertahanan istana berhasil di runtuhkan.

"Pangeran Daniel, kita bagi 2 penyerangan! Kalian bantulah Ace. Aku akan menyusul jika sudah tertangani disini!" Perintah Raja Helium.

"Baik, Yang Mulia!" Jawab Daniel.

Tak lama pasukan Shadow Knight terbagi 2 karena sebagian membantu Raja Helium. Pertahanan istana tak begitu kuat, karena memang ada 2 penyerangan disaat istana sedang sibuk menggelar pesta pernikahan sang Raja baru. Keuntungan bagi Raja Helium karena ia tahu Raja Ricard tak secakap Pangeran Kedua Ace Ellenius.

Daniel mengerahkan pasukannya menuju bagian dalam istana, dimana aura kegelapan berasal. Pria bernetra coklat itu merasa amat tertekan karena merasakan kekuatan membunuh yang amat besar.

Tampak Ace dan Thalia berusaha mengalahkan sosok makhluk tinggi dan besar dengan penampilan menyeramkan. Daniel yakin bahwa perwujudan makhluk itu telah sempurna hingga mampu muncul di dunia. Kuda mata merahnya menyala di balik topeng tengkoraknya.

Ace sangat lincah melompat dari satu tempat ke tempat yang lain, ia memanfaatkan kelebihanmya berteleportasi untuk melancarkan serangan sihirnya. Beberapa kali serangannya mengenai sosok seram tersebut hingga jatuh kebelakang. Sementara, Thalia gadis biasa yang tidak memiliki sihir tanpa ragu memberikan serangan bertubi-tubi pada makhluk tersebut.

"Pasukan panah bersiap!" Perintah Daniel memberikan aba-aba. "Tembak!" Serunya.

Ribuan panah melayang terbang diatas langit menyerang makhluk mengerikan tersebut. Ace melihat sekilas pasukan sudah datang untuk membantunya. Thalia juga merasa sedikit lega.

Pasukan istana tak tinggal diam, di bawah perintah Duke Smith perperangan kembali pecah membuat suasana semakin memanas dan berdarah. Bau darah menyengat, rumput hijau telah berubah menjadi merah, mengkilat dan lengket akibat cipratan darah prajurit yang tewas.

Keadaan Duke Smith semakin terjepit. Ia ingin sang Ratu yang telah berubah menjadi monster ikut turun membantunya. Akan tetapi, kenyataannya sang Ratu lebih fokus menghadapi kedua suami-istri yang masih gencar menyerangnya tanpa rasa lelah. Ia tak bisa mengandalkan siapapun.

Duke Smith memejamkan matanya, ia berkonsentrasi. Sihir hitamnya memang tak sesempurna milik Ratu Julie. Tapi, Duke Smith tidak merasa ragu. Netra heterochromia muncul, pria itu tidak berubah menjadi monster seperti sang Ratu.

I WANT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang