27

20K 1.8K 25
                                    

Thalia penyuka Sugar Daddy, bibirnya berdecak kagum "Hot banget bapaknya Nathalia," Girangnya dalam hati.

Xandros berhambur dan memeluk Thalia erat, Thalia tahu Xandros sangat menyayangi adiknya sendiri-lantas ia merasa iri melihat begitu sayangnya Xandros pada adiknya. Ia juga menginginkan kakak seperti Xandros, apa daya ia merupakan anak tunggal di dunia aslinya.

Suara para wanita yang histeris tertangkap pendengaran Thalia karena menatap penuh kagum dan terpesona atas tingkah Alexandros pada sang adik. Mereka tak pernah menyangka Xandros yang terkenal Dingin dan Acuh pada sekitarnya ternyata seorang kakak yang bisa bersikap lembut dan sangat perhatian kepada adiknya. Khayalan para wanita bangsawan pun mulai liar-mereka membayangkan menjadi istri Alexandros pasti akan mendapatkan perlakuan yang manis seperti yang di dapat Nathalia.

Xandros masih memeluknya dan mencium pipi Nathalia gemas. Thalia yang tak siap dengan serangan sang kakak otomatis ia mode bertahan dan memintir tangan kakaknya karena refleks.

"Aduh, ini aku Nathalia. Adikku sayang," Ucapnya sambil meringis kesakitan akibat ulah Thalia yang spontan.

Thalia sadar segera melepaskan tangan Xandros "Kakak jangan lagi mengagetkanku seperti itu. Aku tak tahu akan seperti apa jika sudah kaget dan refleks. Aku tak mau mematahkan tangan kakak," Tegur Thalia kesal.

Duke Aaron hanya menggelengkan kepalanya saja, ia sudah terbiasa melihat pemandangan kakak-beradik yang suka bertengkar, tapi saling mencari jika salah satu di antaranya tak ada. Seperti kemarin-kemarin saat Nathalia pergi ke Denally, Alexandros tak henti-hentinya mengomel karena kepergian sang adik yang memakan waktu cukup lama.

"Kalian berdua jangan membuat ribut di depan umum. Membuat malu saja!" Tegur Duke Aaron dengan nada tegasnya.

Xandros hanya mencebikkan bibirnya dan menatap Thalia sendu "Aku hanya memeluk saja tidak lebih,"

Thalia menghela nafas panjang "Kakakku tersayang kau terlalu berlebihan. Apa sebegitu rindukah kakak padaku?" Tanya Thalia dengan nada sedikit meledek.

Xandros mengangguk "Tentu rindu, kakak mana yang bisa berlama-lama di tinggal adik satu-satunya yang menggemaskan?"

Pipi Thalia merona "Cukup kak! Itu memalukan," Sergah Thalia sambil memukul kakaknya gemas.

Di tengah-tengah keributan sepasang saudara, Ace datang menghampiri mereka berdua. Thalia dan Xandros menoleh kompak melihat sosok pria yang memakai setelah berwarna merah sedikit gelap. Kedua mata Thalia membulat sempurna melihat penampilan Ace. ia tak menyangka pria itu akan memakai setelan berwarna senada dengannya.

"Salam Yang Mulia Pangeran Kedua, semoga dewi keabadian selalu menyertaimu," Thalia memberi salam ketika ia tersadar dari keterkejutannya.

"Terimakasih dan tolong jangan terlalu formal padaku," Jawab Ace kemudian, Thalia tersenyum tak menanggapi karena posisinya sekarang banyak mata bangsawan yang melihat ke arahnya. Apa jadinya jika Thalia hanya memanggil Pangeran Kedua ini langsung namanya, pasti bakalan menjadi bahan perbincangan.

"Kenapa kau memakai warna yang sama dengan pakaian yang di kenakan Nathalia?" Tanya Xandros tak senang-ia berpikir Thalia tak mengajaknya berpakaian dengan warna senada juga karena mereka keluarga.

"Kakak jangan salah paham dulu. Aku tidak bilang pada Ace kalau aku akan memakai warna merah. Ini kebetulan kakak," Jelas Thalia menenangkan Xandros.

Ace terkekeh "Ternyata diam-diam kita sehati dan sepemikiran juga ya Tha," Sahutnya senang, ia melirik Xandros bibirnya mengembangkan senyuman meledek.

"Awas kau, berani macam-macam sama Nathalia berhadapan denganku," Ancam Xandros dengan kedua tangannya terlipat di dada.

"Aku tidak akan macam-macam. Mungkin nanti dimana aku pasti mengirim surat lamaran kepada Nathalia," Ujar Ace sambil mengedipkan sebelah matanya pada Thalia.

I WANT YOUWhere stories live. Discover now