34

15.7K 1.2K 11
                                    

Ricard menyandarkan punggungnya kasar di sofa ruang tamu istananya. Ia tampak tak bersemangat setelah kedatanganmya ke RS dimana Nathalia menjalankan masa hukumannya. Kedua matanya terpejam, ia mengingat pertemuannya dengan Ace tempo hari yang membuat gejolak dalam hatinya kembali tersulut.

"Hormat Yang Mulia, anda mencari saya?" Tanya Ksatria bayangan.

Ricard mengangguk "Aku ingin kamu melakukan sesuatu hal. Kira-kira apa kamu sanggup?"

Ksatria bayangan itu terdiam sesaat menunggu penjelasan "Saya siap melakukannya Yang Mulia. Apa yang akan menjadi tugas saya?" Tanyanya kemudian.

Ricard tersenyum sinis "Jadilah bayangannya Puteri Duke Aaron, Nona Nathalia. Laporkan setiap hal yang dia lakukan, tapi berhati-hatilah di sampingnya ada Pangeran Kedua," Jawabnya "Dan kabar yang aku dengar terakhir dia berada di Kerajaan Renegades,"

Kstaria tersebut sontak menatap Pangeran Ricard. Ia hanya berpikir mungkin akan sedikit sulit, di karenakan Kerajaan Renegades merupakan Kerajaan paling maju dan rakyatnya hidup sejahtera. Mereka bisa hidup berdampingan dengan kaum yang memiliki ilmu sihir, karena tak menutup kemungkinan penguasa Kerajaan Renegades merupakan keturunan darah langka murni dengan mata merah sebagai ciri khas mereka.

"Bagaimana apa kau sanggup?" Tanya Ricard.

Kstmatria bayangan itu menunduk dalam "Baik Yang Mulia,"

"Lakukan tugasmu sekarang!" Perintah Ricard tak lama Ksatria tersebut menghilang menjalankan tugasnya.

"Aku akan membuatmu kembali lagi padaku Nathalia," Ricard tersenyum sinis.

***___***

"Apa kau mempunyai hubungan baik dengan Keluarga Kerajaan Renegades Ace?" Tanya Thalia, ia mengendalikan kudanya agar bwrjalan santai-sesekali ia melirik ke pria yang berkuda sejajar dengan dirinya.

"Iya, hubungan kami cukup baik. Terutama dengan Sang Raja, beliau terkenal arif dan bijaksana dalam menjalankan tahtanya," Jawab Ace.

Sejujurnya Thalia menjadi penasaran dengan Raja Kerajaan Renegades-berhubung alur dunia fiksi ini sudah berantakan, bukan lagi terfokus pada percintaan si Nathalia dan Ricard, Thalia merasa ia akan menghadapi masalah yang kemungkinan lebih rumit lagi. Kembali ke Kerajaan Renagades, sekilas penjelasan di Novel memang menyebutkan betapa maju dan sejahteranya kerajaan tersebut. Pemimpinnya juga terkenal akan kebijaksananya, selain bijak sang Raja juga terkenal begitu bucinnya kepada Sang Ratu.

Thalia mencoba mengingat lagi, ia tahu memorinya sebagai Thalia Navgra sudah mulai mengabur, ia juga sudah melupakan sebagian alur penting Novel. Kepalanya pening, ia teringat bahwa Ace lebih memilih meninggalkan Kerajaan Orthello dan tinggal di Wilayah Kerajaan Renegades. Ia meninggalkan rasa sakit hatinya kala Salsabila lebih memilih dan membela Ricard. Ia hampir membunuh Ricard agar lebih leluasa mendapatkan Salsabila, akan tetapi rencana tinggal rencana. Ace di usir secara tidak hormat dan berakhir menjadi Duke Tyran yang melajang hingga akhir hidupnya.

"Kenapa Tha?" Tanya Ace dengan kedua netra merahnya sudah menatap intens Thalia.

Thalia terkesiap sadar dari lamunannya "Tidak, aku tidak apa-apa,"

Ace mendengus "Kita berhenti dulu di depan. Di sana ada sungai yang tidak deras, kita istirahat dulu!" Thalia mengangguk menyetujui.

Sungai dangkal dengan aliran air yang tidak terlalu deras. Banyak bebatuan yang membuat aliran air itu jadi semakin jernih. Thalia melongo saat ia dapat melihat ikan yang menari-nari di dasar sungai. Sungai Greenairy yang menjadi perbatasan Kerajaan Orthello dan Kerajaan Renegades. Kurang sedikit lagi mereka akan sampai ke tujuan.

I WANT YOUWhere stories live. Discover now