10

35.1K 2.6K 15
                                    

Yasmin menatap Thalia masih setia dengan selimut dan bantalnya, malah Thalia sudah bergelung dengan selimutnya seperti kura-kura di dalam tempurungnya. Yasmin berusaha tak kenal lelah untuk membangunkan nona mudanya itu. Thalia sebal kenapa ia di bangunkan sepagi itu--apakah jam 2 malam sudah terhitung pagi?

Padahal Thalia baru memejamkan matanya larut, ia capek karena habis jalan-jalan menuju rumah sakit dan ikut menolong persalinan di kala ia tahu itu persalinan sulit--ia menemui kasus Dystosia Bahu, karena ibunya amat imut meskipun bayinya memiliki berat 3000 gram itu sudah termasuk bayi besar jika ibunya kecil.

Thalia penasaran dengan sistem pelayanan ibu dan anak di sini dan ia menemukan hal yang kurang berkenan di hatinya. Yah, pelayanan di bedakan karena kasta, rakyat jelata lah yang mengalami nasib tidak baik. Ingin rasanya Thalia mengumpat dan berkata kasar kepada orang-orang yang bekerja di rumah sakit tersebut.

Ia jadi semakin yakin akan membuka kliniknya sendiri dan ia harus memulai dari nol serta mencari tenaga ahli untuk ia ajari secara otodidak 'Pasti di zaman ini ada sekolah kan?' Tanya Thalia di dalam hati.

Jika memang ada sekolah kesehatan ia akan bergerak kesana terlebih dahulu, sembari ia membangun kliniknya tak jauh dari kediamannya sendiri.

Bagaimana dengan tanggapan ayahnya Duke Aaron tentang keinginan putrinya itu?

Tentu Duke Aaron sangan mendukung keputusan Thalia, meskipun sedikit khawatir karena Duke Aaron tahu putrinya sama sekali tidak pernah terjun ke dunia kesehatan. Dan kini, putri bungsunya tiba-tiba mendatanginya untuk meminta pendapat tentang keinginan putrinya membangun usaha yaitu membangun klinik kesehatan.

Meskipun Thalia memiliki uang dalam tabungannya dengan jumlah fantastis, ia masih butuh suntikan dana tambahan dari Duke Aaron untuk membuat peralatan medis hasil ciptaannya sendiri. Sebab, membutuhkan bahan baku langka dan berharga di zaman ini yaitu perak dan tembaga--desain peralatan medis Thalia nanti akan di rancang dengan menggunakan perak murni 93% dan tembaga 7% karena peralatan medis menggunakan perak akan sangat baik bagi tubuh manusia dan pemilihan bahan ini tentu sudah melalui penelitian yang mendalam di zaman asli Thalia, dimana partikel perak ini mempunyai kemampuan menjadi elemen anti bakteri terbaik.

Thalia menggandeng Ayahnya sendiri Duke Aaron menjadi teman bisnisnya tentu Thalia akan membagi keuntungannya seperti bisnis butiknya. Duke Aaron menyimak dengan seksama, ia merasa bangga dengan putrinya yang sudah berubah serta mau mencoba bisnis. Meskipun itu bisnis menyangkut kesehatan.

Duke Aaron tahu niat Thalia yaitu menyetarakan status sosial saat berobat ke kliniknya. Jadi, rakyat jelata pun masih bisa datang untuk memeriksakan dirinya. Akan tetapi, Duke Aaron tidak tahu kalau Thalia juga membuka sebuah butik di kota Denally.

Karena diskusi panjang akhirnya Thalia tidur terlalu larut--sebenarnya diskusinya selesai tidak terlalu larut hanya saja Thalia sudah tenggelam mendesain beberapa peralatan medis yang akan ia gunakan nanti. Duke Aaron bersedia mengantarkan Thalia ke Ahli Besi terbaik di Orthello karena akan merancang beberapa peralatan tapi mengguna bahan baku perak dan tembaga.

"Peralatan medis milik Thalia akan menjadi barang mewah dan bernilai karena bahan bakunya." Gumam Duke dalam hati. Ya, di Orthello perak, tembaga, dan emas di gunakan sebagai mata uang resmi.

Kembali ke perjuangan Yasmin membangunkan nona mudanya itu "Nona, lekas lah buka mata anda. Hari ini merupakan hari penting di kerajaan. Jika nona tidak mempersiapkan diri sejak awal nona akan terlambat nanti!" Ucap Yasmin berusaha menarik selimut Thalia.

Thalia menggerutu kesal, ia beranjak duduk dengan kedua mata tajamnya siap membunuh Yasmin yang sudah mengganggunya tidur. Tubuh Yasmin bergetar takut karena mendapat tatapan membunuh dari majikannya.

I WANT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang