42

13.6K 1.1K 27
                                    

Update lagi soalnya Followersku genap jadi 100

Terimakasih untuk setiap dukungan dan motivasi yang telah kalian berikan padaku!!

HAPPY READING SAJA 😘😘

Thalia sibuk mempersiapkan diri, ia berencana untuk jalan-jalan ke pusat kota Renegades bersama dengan Ace. Ia mematut dirinya di depan cermin, setelan santai dan ringan berwarna tosca, ditambah tas selempang mini serut yang bertenger di bahu kirinya--sudah pasti buatan tangan Madam Jasmine berdasarkan desain Thalia. Dandanan tipis natural dan ia lebih memilih mengikat rambutnya menjadi satu di belakang atau di kuncir kuda.

Senyuman manis mengembang di bibirnya, setelah ia rasa dandanan serta outiftnya pas akhirnya Thalia beranjak ke tempat dimana Ace sudah mengunggunya. Bibirnya bersenandung, ekspresi wajahnya sangat kentara kalau Thalia sangat semangat.

Saat menuruni tangga menuju ke ruang tamu istana, Thalia melihat Sofia sudah berdiri di depan Ace. Sofia berbicara dengan gestur tubuh seperti meminta pertolongan atau meminta izin. Thalia mendengus kesal, tapi ia berusaha tenang karena ia tahu watak Ace seperti yang di ceritakan dalam Novel.

Ace mengalihkan pandangannya kepada Thalia yang muncul di depannya, ia terpaku melihat kecantikan Thalia menguar. Meskipun gadis itu memakai pakaian simpel tapi aura Thalia memang tidak main-main, barang murah pun akan menjadi mahal jika dia yang memakainya. Sofia menatap tak suka pada Thalia, ia menganggap Ace terlalu berlebihan menilai wanita yang kini berdiri di depannya itu.

Sofia memindai dari ujung kepala hingga kaki, semua pernak-pernik serta model pakaian yang Thalia pakai tidak pernah Sofia temui di butik manapun. Ia baru pertama kali melihat pakaian sesimpel dan seringan itu. Dalam hati ia menginginkan pakaian yang sama persis dengan Thalia.

"Salam Putri Sofia, semoga dewi keabadian selalu memberkahimu!" Sahut Thalia ketika sampai di tempat Ace dan Sofia berada.

"Salam Nona Zeyrav," Jawab Sofia dengan senyuman yang di paksakan karena ada Ace di depannya. Ia berusaha untuk terlihat lebih baik dan lebih anggun lagi.

"Kau sudah siap? Maaf aku terlambat dan membuatmu menunggu," Sahut Thalia pada Ace yang sedari tadi menatapnya tanpa terputus sedikit pun.

Ace menggelengkan kepalanya "Aku belum lama, tenang saja!" Jawab Ace "Kau sangat cantik Tha!" Sambungnya membuat Thalia merona dan Sofia menatap Ace sendu karena tak terima Ace lebih memandang Thalia daripada dirinya.

"Terimakasih. Kau juga sangat tampan Ace. Aku suka style yang kau pakai ini. Lain kali aku akan mendesain lebih banyak lagi baju-baju keren untukmu," Ujar Thalia senang.

"Tentu! Dan aku akan membelinya serta membantumu memasarkannya," Jawab Ace.

"Terimakasih," Thalia tersenyum menanggapinya.

"Tunggu! Jadi baju yang di pakai Kak Ace ini buatan Nona Zeyrav?" Tanya Sofia tak percaya, ia memang terpesona pada Ace, karena setelan yang Ace pakai tidak pernah ia temui di butik manapun. Sofia menyukai fashion dan suka berbelanja gaun.

Thalia tersenyum "Jika Nona Sofia tertarik dengan senang hati saya akan melayani Nona Sofia di butik tempat saya berjualan baju,"

Sofia membelalakan matanya "Nona Zeyrav berjualan gaun?" Tanya Sofia sontak Thalia mengangguk sebagai jawaban.

Sofia merasa tertampar karena Thalia mampu membuat dan mendesain baju hingga membuat Ace terlihat sempurna. Ia merasa tidak akan menang jika bersaing dengan wanita di depannya itu.

"Ayo kita berangkat!" Ajak Ace.

"Ayo!" Jawab Thalia "Kami permisi dulu Putri Sofia," Pamit Thalia pada Sofia.

I WANT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang