28

20.1K 1.6K 19
                                    

"Aku mencintaimu Tha," Ucap Ace tanpa basa-basi yang membuat Thalia sukses mematung, kedua matanya membulat menatap Ace yang masih setia dengan senyuman terbaiknya.

Thalia menatap Ace tanpa berkedip, suara riuh dan bisingnya para tamu sudah tak bisa ia dengar. Fungsi telinganya sudah kacau karena serangan mendadak dari Ace yang membuat hatinya kalang kabut terutama jantungnya yang berdebar dua kali lipat. Padangannya menatap satu titik yaitu netra merah yang masih setia menatap keberadaan dirinya. Ia mencoba menggali dimana ada unsur kejahilan yang biasa Ace lakukan padanya tapi ia tak menemukan sama sekali. Kali ini Thalia melihat Ace benar-benar serius mengungkapkan isi hatinya.

Merasa senang atau merasa sedih yang harus wanita itu rasakan, semua menjadi satu. Senang karena ada seorang pria yang berani memperlakukannya sebagai wanita, Sedih karena hanya dia yang mengetahui bahwa dunia yang saat ini ia tempati hanyalah fiksi dan khayalan semata. Bagaimana jika hanya dalam satu detik saja tiba-tiba Thalia sudah tidak berada di dunia ini? Antara senang dan sedih.

Terlalu rumit ia memikirkan sebab-akibat yang akan di timbulkan. Thalia berusaha berfikir logis, tapi wanita pasti menggunakan perasaannya. Maka ia pun memilih egois berusaha menepis dan berfikir positif.

"Ace, kau terlalu mendadak mengatakan hal itu dasar buaya!" Ucapnya kemudian menunduk berusaha menyembunyinya rona wajahnya yang sudah memerah. Ia berusaha mengatur nafasnya karena debaran jantungnya membuat ia merasa sesak.

"Aku hanya mengungkapkan saja apa yang ada disini," Jawab Ace sambil tangannya menunjukkan kearah dada tepat di tempat jantung berdetak.

"Bisakah kau memberiku waktu Ace?" Tanya Thalia "Tentunya sampai aku siap karena aku sedikit takut mengalami hal serupa," Jawab Thalia membuat alis Ace terangkat sebelah.

Tanpa aba-aba, Ace meraih tangan Thalia dan menariknya ke suatu tempat yang lebih privasi untuk mereka berdua. Ace menggiring Thalia hingga ia berhenti di gedung lantai 2 dimana tempat tersebut sepi akan pengunjung. Semua pengunjung masih menikmati hiburan yang sudah Thalia suguhkan. Ace berdiri tepat di depan Thalia. Jemari tangannya membelai lembut wajah Thalia. Gadis itu terdiam menatap Ace dan menikmati sentuhan lembut jemari tangan Ace.

"Apa yang membuatmu ragu?" Tanya Ace, ia memang melihat tatapan Thalia sarat kebingungan dan ada rasa takut di sana.

"Kau tahu aku gagal dalam hubunganku kemarin," Jawab Thalia tersenyum getir 'Dan entah aku sanggup atau tidak menerima rasa cintamu pada Nathalia sedangkan tubuh ini berisi jiwaku bukan jiwa Nathalia,' tambahnya dalam hati. Thalia belum memiliki keberanian mengakui kalau dia bukan Nathalia.

"Aku tahu dan aku juga tidak akan seperti pria di masa lalumu. Karena aku bukan dia," Kata Ace dengan nada seriusnya.

Thalia terdiam ia tak tahu harus berkata apa lagi. Memang benar apa yang di katakan Ace bahwa dia memang berbeda dengan Ricard. Akan tetapi, cerita novel membuat dia bimbang mengambil keputusan dan lagi Thalia hanyalah jiwa yang kesasar di tubuh orang lain. Ia sekarang sudah terbebas dan sudah tidak terikat dengan Ricard lantas apakah ia akan memulai lagi sebuah hubungan baru dengan pria yang tak lain merupakan malaikat mautnya sendiri.

"Kenapa harus aku?" Tanya Thalia "Seharusnya kau tidak menjatuhkan perasaanmu padaku. Mungkin lebih baik pada Nona Serry, Nona Hilton atau Nona Salsabila? Lebih sedikit rumor tentang kejelekan mereka daripada diriku Ace. Bukankah kau juga mendengar rumor buruk tentangku?" Thalia menyerang Ace dengan rentetan pertanyaan.

"Itu hanya rumor tak mendasar. Mengapa aku harus percaya? Sedangkan yang aku lihat selama ini, aku rasa semua rumor tidak benar," Ucap Ace kemudian mendongakkan wajah Thalia agar kedua mata mereka saling bertatapan.

"Jika alasanmu masih tidak percaya denganku. Aku bisa langsung melamarmu dan kita menikah dalam waktu dekat," Ujar Ace singkat.

"Hehh!" Seru Thalia kaget mendengar kata menikah "Gila kau Ace!" Serunya lagi. Thalia mendapat serangan dadakan pada jantungnya-belum sempat ia menjawab tentang perasaan Ace, malah sekarang Ace melamarmya dengan mengajak nikah. Thalia tidak sedang dalam keadaan baik-baik saja, semua fungsi organ vital di dalam tubuhnya sedikit kacau setelah mendengar kata Nikah dari mulut pria tampan di depannya.

I WANT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang