13

32.8K 2.8K 21
                                    

"Tahu apa kau tentang kebenaran. Kau saja baru muncul disini kan, Ace?" Bentak Pangeran Ricard.

Kedua mata Thalia membulat sempurna, ia melemparkan tatapan mata penasarannya untuk melihat sosok berjubah dan bertundung hitam yang kini sudah berdiri tak jauh di belakangnya. Netra emas madunya bergetar melihat betapa tinggi dan gagahnya tubuh pria yang menjadi malaikat mautnya nanti. 'Mampus! Male Antagonis akhirnya keluar! Thalia, hidupmu terancam kali ini!' Hatinya menangis-ingin rasanya dia lari dari Ballroom ini.

Ace terkekeh, ia melepas tundung jubahnya. Bibirnya menyunggingkan senyuman penuh arti.

Thalia tertegun, kedua matanya melebar karena takjub. Ia mengagumi pemandangan indah di depan matanya itu. Sungguh benar-benar ciptaan penulis novel yang begitu sempurna tiada cela sama sekali. Pangeran Ricard sudah tergolong sangat tampan sebagai tokoh utama, tapi tak menggetarkan hati Thalia. Sebaliknya, sosok Ace ini lebih tampan lagi dan mampu membuat Thalia terjatuh akan pesonanya.

Rambutnya hitam legam, kedua matanya sangat berbeda dengan Pangeran Ricard memiliki iris sebiru laut yang menurun dari Ayahnya. Pria satu ini, Ace memiliki warna iris mata yang langka yaitu berwarna merah--Thalia berani bertaruh pasti warna cantik nan menyeramkan itu, pasti menurun dari Ibu Kandungnya.

Ace menatap Thalia sejenak sebelum ia melemparkan tatapan tajamnya kepada Ricard. Alisnya hitam dan tebal yang membuat ekspresi wajahnya tegas meskipun mimik wajahnya datar tanpa ekspresi. Hidung mancung, bibirnya jangan lupa sangat sexy--Iman Thalia hancur sudah, ia benar-benar terpesona melihatnya.

Tubuhnya tegap dan gagah--memakai jubah saja terlihat bagaimana postur tubuhnya, apalagi saat memakai pakaian casual. Damage ulti bisa 2 kali lipat menguar sempurna menyerang mata setiap wanita yang memandangnya. Pria itu lebih tinggi kira-kira 10 cm selisihnya dari Pangeran Ricard. Tubuh Nathalia saja sudah 180 cm beda kira-kira 10 cm lebih tinggi Ricard. Thalia melongo takjub dengan manusia raksasa yang kini berdiri di depan matanya.

'Bagaimana jika dia disandingkan dengan raga asli Thalia yang hanya 175 cm. Sudah bisa di pastikan, dirinya lah manusia pendek yang pernah ada.' Dumel Thalia dalam hati.

'Hei Nat! Mata lu rabun memang ya? Ini mah, lebih sempurna Ace daripada pujaan hatimu si Ricard. Astaga, lihat apa kau ini hingga buta tak bisa lihat yang bling-bling!' Batin Thalia mengumpati Nathalia

'Kenapa jomplang sekali sih, sosok Ricard dan Ace?' Batin Thalia kembali bertanya- tanya.

"Lantas, apa karena aku baru datang hingga kau tak mau menerima kesaksianku?" Tanya Ace dengan santainya.

Pangeran Ricard mendengus kesal. "Tentu saja, kesaksianmu meragukan Ace. Karena kau baru hadir di ruangan ini!"

"Kata siapa aku baru datang?" Tanya Ace enteng. "Aku sudah berada di sini ketika Raja dan Ratu memberi sambutan. Kau saja yang tidak terlalu memperhatikan karena kau terlalu fokus pada gadis itu," Jelasnya.

"Aku melihat dengan jelas sekali kakak. Kedua nona muda itu berdiri bersama, mereka mengambil dan memakan kue bersama, setelah berpelukan. Nona Nathalia beranjak menuju meja lain, memang melewati Nona Salsabila yang tengah berdiri dan menatap Nona Nathalia pergi. Tapi, Nona Nathalia tidak menyenggolnya sama sekali ada jarak saat mereka berdua saling berpapasan," Ace menjelaskan kronologinya.

Ace mendekati Ricard, senyuman tipis menghiasi wajah tampannya. "Jadi bagaimana menurutmu tentang penjelasanku, Kakak? Kau pasti memahaminya," Seringainya membuat merinding lawan bicaranya.

Thalia diam mematung mendengar Ace membelanya, otaknya mencoba mengingat-ingat alur ceritanya. Yang benar harusnya Ace menarik paksa Nathalia keluar Ballroom setelah membela Salsabila dengan mengancam akan membunuh Nathalia jika masih berani mengganggu Salsabila.

I WANT YOUOn viuen les histories. Descobreix ara