87 - The First Emperor

3.7K 546 24
                                    

"Apa tidak ada cara untuk menyelamatkannya?" Tanya Thalia. Wanita itu benar-benar merasa terpukul.

Raja Helium menghela nafas panjang. "Ada. Tapi harganya sangatlah mahal. Apa kamu yakin?"

Thalia menatap nanar kearah Raja Helium, ia mendengar setiap penjelasan Raja Helium padanya. Hatinya benar-benar terguncang. Ia tidak mampu kehilangan Ace, bagaimana jika itu terjadi sebaliknya?

Harga yang sangat mahal.

Nyawanya sendiri.

***___***

Matahari bersinar cerah, langit luas menampakkan keindahannya berwarna biru tanpa ada semburat putih lembut yang menemani. Peperangan berakhir, para tawanan dibawa serta ditahan di kerajaan Renegades.

Duke Smith menempati kurungan khusus, sementara Ricard berada di penjara bawah tanah. Ratu Julie dengan luka bakarnya masih terbaring lemah di rumah sakit kerajaan Renegades. Cairan infus setia memberikan kesegaran untuk tubuhnya yang selalu basah akibat luka bakar yang ia derita.

Kerajaan Orthello hanya tinggal kenangan, tidak ada rupa dan wujud dari kemegahan istana terdahulunya. Dengan kondisi yang terbilang masih carut marut, Ace memutar otak untuk membangun kembali kerajaan yang diimpikannya. Berbekal kekayaan alam, serta hasil karya rakyat Orthello. Maka sedikit demi sedikit Ace mendapatkan dana dengan melakukan perdagangan antar kerajaan.

Perjanjian serta hutang piutang ia lakukan dengan Kerajaan tetangga, terutama Kerajaan Renegades. Raja Helium awalnya menolak dan hanya ingin memberikan hadiah pertambangan batu mulia di wilayahnya. Akan tetapi, Ace menolaknya. Akhirnya ia membeli pertambangan dengan harga cukup miring. Raja Helium tidak kehabisan akal untuk membantunya.

Pembangunan Istana sudah dimulai dan berjalan dua minggu. Beruntungnya, pusat kota Orthello hanya terdampak sebagian akibat ledakan portal dimensi waktu. Dan usaha milik Thalia masih utuh dan berjalan, meskipun penjualannya menurun drastis akibat peperangan.

"Atas nama Dewi Keabadian, saya sebagai perantara Raja terdahulu. Memilih kau, Ace Ellenius sebagai penerus tahta kerajaan Orthello dengan wajah serta lembaran baru." Ucap Raja Helium sambil memasangkan mahkota kebesaran milik Raja.

Suara tepuk tangan memecah keheningan di singhasana Kerajaan Renegades. Kerajaan Orthello telah kalah dan sudah dibawah kaki Kerajaan Renegades. Akan tetapi, sebagai pemimpin yang bijaksana serta sangat menyayangi kedua adik kembarnya. Raja Helium memutuskan untuk mengembalikan apa yang menjadi hak dari putra kandung Raja Liam dan Ratu Lionix.

"Beri sambutan meriah kepada pemimpin baru kalian." Ujar Raja Helium.

Para bangsawan serta tokoh penting yang mendukung Ace Ellenius bersuka cita. Mereka datang jauh-jauh untuk mengungsi sementara sambil membenahi tatanan rumah serta kota mereka yang terdampak peperangan.

Sedangkan, para bangsawan pendukung kuasa ratu telah dijebloskan di penjara bawah tanah, letaknya berbeda dengan tempat Ricard Ellenius berada. Para pelaku menunggu vonis hukuman yang akan dilakukan setelah pelantikan pemimpin baru Kerajaan Orthello.

Mata merahnya menatap sebagian bangsawan dan rakyat sendiri. Ekspresinya datar dan tatapan matanya tidak pernah berubah semenjak terakhir ia melihat istrinya Thalia menutup mata.

"Terima kasih untuk segala dedikasi serta perjuangan tiada batas kepadaku. Aku sangat menghargainya dan akan selalu mengingatnya. Setiap tetes darah serta pengorbanan kalian tidak akan aku sia-siakan, terutama untuk istriku Nathalia Ellenius." Perkataan Ace terjeda beberapa saat. Ia berusaha mengontrol gejolak emosi didalam dirinya.

"Dengan berdirinya aku disini sebagai Raja baru. Maka, ada beberapa hal penting untuk aku sampaikan. Pertama, dengan diangkatnya aku sebagai raja penerus tahta. Maka, aku akan melakukan perubahan besar untuk kemajuan wilayah yang aku pimpin. Sistem kepemimpinan kekaisaran akan menjadi ujung tombak kemajuan wilayah ini. Bukan lagi wilayah Kerajaan Orthello melainkan wilayah baru bernama Kekaisaran Acelian. Batas wilayah Kekaisaran Acelian lebih luas daripada Kerajaan Orthello, karena jauh sebelum aku memimpin. Aku sudah menjalin hubungan erat dengan beberapa kerajaan kecil.

Kedua, susunan perdana menteri serta tokoh-tokoh penting akan dipilih secara langsung oleh kaisar. Sebagaimana perjalanan serta latar belakang yang dimiliki oleh para calon terpilih. Setelah pelantikan dan peresmian maka mereka memiliki tugas berat yang mereka pikul untuk memajukan kekaisaran Acelian ini. Ketiga, peraturan serta undang-undang yang disusun secara rinci dan sistematis akan segera berlaku dan tidak memihak atau memandang sebelah mata para pelaku. Keempat, bagi siapapun yang berani melakukan pemberontakan, provokasi, serta pencemaran nama baik terkait pemimpin serta pendampingnya akan langsung dijatuhi hukuman mati." Papar Ace dengan nada dinginnya.

Semua bangsawan dan sebagian rakyat yang mengungsi terdiam. Mereka tidak lagi tunduk pada sistem kepemimpinan lama. Dengan lahirnya sistem kekaisaran, mereka berharap bisa menjalankan hidup sebaik seperti kehidupan wilayah Kerajaan Renegades.

"Inti dari semua yang aku paparkan, tunduklah dengan peraturan yang berlaku, dan jangan mencoba untuk bermain-main dengan api, karena aku tidak akan segan menjatuhi kalian hukuman sesuai dengan apa yang kalian lakukan." Sambung Ace.

Mereka tahu kehidupan Ace dan rumor negatif yang menaunginya. Tapi, mereka yakin pada kemampuan pangeran kedua untuk memimpin wilayah barunya nanti. Tidak lama, suara tepuk tangan kembali riuh. Raja Helium terkejut akan reaksi yang ditunjukkan bangsawan dan sebagian rakyat Orthello. Alih-alih menjatuhkan dan memprotes peraturan yang ditetapkan, mereka malah antusias menyambut lembaran baru kehidupan mereka.

"Hidup kaisar Ace Ellenius!" Semua saling berseru.

"Penjatuhan hukuman akan dilakukan setelah pembangunan istana sementara selesai dirampungkan. Dan atas izin dari Raja Helium, saya Kaisar Ace akan mengambil alih para tawanan untuk kembali kekaisaran. Hukuman akan dilaksanakan di wilayah Kekaisaran Acelian."

Mata merahnya melirik kearah Raja Helium yang tersenyum.

"Lakukan dimanapun dan aku tidak keberatan sama sekali. Tapi, ingat satu hal. Kamu harus adil karena para tawanan sudah melakukan dosa besar kepadamu dan keluargamu dimasa lalu!" Raja Helium menasehati Ace.

Ace mengangguk tanpa ragu, "Terima kasih."

Pembangunan kembali fasilitas kekaisaran berjalan tanpa ada yang berani mengusik ataupun menganggu. Waktu sudah berjalan satu bulan, proses pembangunan sudah nampak meskipun itu istana kecil. Pembangunan akan terus dilakukan, Ace juga melakukan tugasnya sebagai kaisar baru yang tegas.

***___***

Kakinya melangkah menuju rumah sakit pusat Renegades. Ia memasuki sebuah ruangan yang cukup luas. Kedua netra merahnya disambut dengan nuansa ruangan putih, tampak rapi dan bersih. Di sudut ruangan terdapat tempat tidur ukuran kecil untuk tempat istirahat keluarga yang menemani, tak jauh dari tempat tidur itu pria paruh baya duduk bersadar. Kedua matanya terpejam-pria itu tertidur saat menjaga seseorang yang telah terbaring tidur tanpa membuka kedua matanya semenjak peperangan berakhir dan dirinya kembali bernafas.

Jemari kekar Ace menyentuh lembut wajah yang nampak pucat pasi tanpa ada rona kehidupan disana. Bibirnya tertarik keatas, ia tersenyum melihat wajah yang selama ini ia rindukan. Tidak ada hari yang terlewat, Ace selalu melihat sosok wanita yang sudah menjadi separuh jiwanya.

Perlahan ia mendekati wajah wanita yang masih terpejam dengan damai ditidurnya. Ace mencium keningnya lembut. "Aku datang lagi. Apakah kamu tidak merindukanku, Tha?" Sahutnya menatap sendu kearah Thalia.

"Aku akan selalu menunggumu bangun, Tha. Ayo, lekas bangun dan sambutlah aku seperti biasa kamu menyambutku!" Ucap Ace dengan nada bergetar. "Aku sangat merindukanmu, Tha."

🌹🌹🌹

Entah kenapa seneng aja gitu bikin chapter gantung.. 😂😂😅
Maafkan ya.. wkwkwkwk

I WANT YOUWhere stories live. Discover now