23

23.2K 1.7K 40
                                    

Suasana istana kerajaan Orthello nampak lenggang, hanya beberapa prajurit berjaga di setiap sudut istana. Pangeran Ricard telah kembali ke istana setelah meringkus para bandit yang membuat resah rombongan para pedagang yang melintas wilayah forks agar sampai lebih cepat menuju Denally. Dengan langkah penuh wibawa akhirnya ia sampai di depan pintu ruang kerja Raja Liam. Ksatria berjaga dengan sigap memberi salam dan menyampaikan kedatangan sang putera mahkota kepada sang Raja.

Raja Liam pun mengalihkan perhatiannya kepada pemuda yang berjalan mendekati meja kerjanya, Raja Liam menatapnya datar.

"Salam Ayahanda, saya telah kembali," Sahutnya memberi salam pada Raja Liam.

Raja Liam mengangguk menerima salam dari anaknya "Bagaimana kabarmu, Nak?" Tanya Raja Liam dengan senyuman mengembangnya yang tampak berwibawa.

"Kabarku baik-baik saja Ayah. Dan aku sudah berhasil meringkus para bandit di Forks," Jawabnya.

"Bagus kau telah menyelesaikan tugasmu dengan sangat baik. Terlebih lagi Duke Herry sangat terbantu dengan kehadiranmu dan orang-orang kita di sana," Ujar Raja Liam "Lalu, hukuman apa yang Duke Herry berikan untuk para bandit yang tertangkap?" Tanya Raja Liam.

"Mereka semua di hukum pancung Ayah. Tapi, sebelumnya Duke Herry telah menghancurkan markas mereka yang tidak jauh dari perbatasan wilayah Orthello dan wilayah Hillary. Mereka merupakan kumpulan bandit dari 2 wilayah tersebut. Untuk terakhir mereka beraksi karena menargetkan rombongan yang mengangkut peralatan kesehatan yang di pesan oleh RS kota pusat Denally" Jelas Pangeran Ricard.

"Sepertinya Thalia memang benar-benar melakukan apa yang dia katakan. Wanita itu benar-benar ingin merubah tatanan RS meskipun itu sedikit sulit dan memakan waktu lama," Ujar Raja Liam.

Ekspresi Pangeran Ricard berubah sendu, Raja Liam menyadari gelagat puteranya, sudut bibirnya terangkat keatas samar "Kau menyesal?" Tanya Raja Liam yang membuat Pangeran Ricard terdiam.

Raja Liam terkekeh "Jangan pernah menyesali hal yang sudah lewat Nak, itu pilihan kalian berdua,"

"Tidak Ayah, itu bukan pilihanku. Tapi pilihan dia, Nathalia. Aku tidak pernah menginginkan pertunanganku dengannya berakhir," Bantah Pangeran Ricard.

Raja Liam menghela nafas "Tidak ingin mengakhiri pertunangan tapi kau dekat dengan wanita lain. Apa yang kau pikirkan?" Tanya Raja Liam dengan nada kesal.

Rahang Pangeran Ricard mengeras "Itu karena Nathalia bersikap seperti jalang ketika bersamaku dulu. Dia sangat berbeda dengan Salsabila yang sangat dewasa dan lemah lembut,"

"Lalu sekarang, apakah kau tetap menganggapnya jalang? Tapi kenyataannya malah Nathalia memilih melepasmu agar kau bisa bersama wanita pilihanmu," Raja Liam menatap puteranya bingung.

"Nathalia sekarang sudah berubah. Aku mendengar segala hal tentangnya saat dia berada di Denally. Nathalia mampu membuat perubahan di RS sedikit demi sedikit, dia juga akan membuka butiknya sendiri. Aku juga mendengar berita dari bawahanku kalau Nathalia juga terlibat pertarungan karena membantu Pangeran Kedua yang di serang oleh beberapa penjahat di RS,"

Pangeran Ricard menatap Ayahnya tidak percaya-memang ia sudah mendengar berita itu dari Duke Herry namun dalam hati ia menyangkal semua berita itu. Pangeran Ricard tidak percaya Nathalia tunangannya yang manja dan suka mencari perhatiannya mampu berbuat demikian. Pikirannya rumit dalam hati ia masih bertanya-tanya.

Kenapa Nathalia berubah sejauh itu setelah ia bangun dari koma dan di saat yang sama pula ia merasakan keraguan dalam hatinya?

"Seharusnya kau senang aku menjodohkanmu dengan Puteri Duke Aaron Nak. Selain dapat memperluas kekuasaan kerajaan, kita juga bisa memperkuat sistem pertahanan kerajaan, kau juga bebar-benar di perhatikan oleh Nathalia karena gadis itu benar-benar jatuh hati padamu. Kau benar-benar membuang kesempatan emas dariku," Kata Raja Liam membuat Pangeran Ricard terdiam.

I WANT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang