22

23.7K 1.7K 15
                                    

Thalia berkali-kali menguap lebar. Kedua mata emas madunya tampak lelah setelah menfosir tenaganya melebihi jatah jamnya. Ia benar-benar di buat terkejut dengan kedatangan lebih dari 5 orang yang mengeluh perut mulas dan mengeluarkan perdarahan banyak. Beruntung setelah Thalia periksa kebanyakan dari mereka tidak ada yang sampai keguguran, meskipun kehamilan mereka sudah terancam keguguran. Mereka itu pasien yang cukup kooperatif saat di berikan edukasi jika ada keluhan sekecil apapun langsung pergi memeriksakan diri.

Sebagian pasien yang datang untuk memeriksakan kehamilannya merupakan pasien wilayah luar Denally, karena mereka mendengar desas-desus ada seorang wanita yang mampu menghindarkan mereka dari ancaman kehilangan sang jabang bayi. Maka para ibu mempunyai inisiatif untuk memeriksakan diri mereka serta kandungannya mereka sedini mungkin ke wanita tersebut, Thalia sampai terharu mendengar penuturan sang ibu.

Thalia mengecek Tekanan Darah ibu serta melakukan pemeriksaan Leopold 1-4 karena usia kandungan ibu hamil di depannya masih tergolong muda yang berjalan 4 bulan. Ibu hamilnya tidak ada keluhan, keadaan ibu dan bayinya juga sehat. Ibu hamil di depannya tergolong rakyat biasa yang hidup berkecukupan. Thalia menanyai soal pola makan, pasiennya pun menjawab dengan suka cita bahwa lebih sering memakan hasil dari ladang dan hasil ternak mereka sendiri. Thalia juga mengecek telapak tangan serta keadaan konjungtiva mata si ibu hamil. Warnanya merona merah dan tidak pucat. Jadi, ibu hamil di depannya ini termasuk ibu hamil yang sehat dan tidak terkena anemia.

"Jangan lupa untuk istirahat teratur, Nyonya! Boleh aktivitas di ladang maupun di peternakan, asal tidak terlalu berlebihan memforsir tenaga. Ingat! Ada satu nyawa lagi yang harus nyonya jaga. Untuk pola makan sudah bagus, pertahankan saja, agar kondisi tubuh tetap stabil dan baik." Ujar Thalia menuliskan pada buku khusus mencatat riwayat pemeriksaan yang nantinya Ibu Hamil itu bawa kemana pun ia periksa.

Si pasien mengangguk sambil tersenyum "Terimakasih Nona, senang bisa bertemu dan di periksa langsung oleh Nona Thalia. Saya sangat kagum dengan Nona. Tidak hanya cantik tapi Nona juga terampil," Puji Pasiennya yang sebut saja nama Tylla.

Pipi Thalia bersemu merah, ia malu mendapat pujian yang berlebihan dari pasiennya. "Terima kasih atas pujiannya. Ibu juga cantik, melebihi saya karena wanita hamil memiliki aura kecantikan tertentu," Balas Thalia di sambut tertawa kikuk Tylla.

"Aku meresepkan vitamin agar kandungan nyonya tetap sehat dan kuat," Ujar Thalia memyerahkan kertas resepnya "Ada lagi yang ingin Nyonya Tylla tanyakan? Berhubung nyonya masih di sini?" Tanya Thalia sambil menyerahkan Buku sedang milik Tylla.

RS sudah memberlakukan mencatat segala pemeriksaan baik itu di pergunakan untuk data RS ataupun untuk di pegang pasiennya sendiri. Kasus buku yang di bawa ibu hamil untuk periksa dan mencatat hasil pemeriksaan merupakan gagasan Thalia, ia juga mendesain buku berukuran sedang yang simpel untuk di pegang pasien sebagai bekal riwayat data pemeriksaan kehamilannya. Buku simpel itu terkenal di dunia Thalia bernama Buku KIA (Buku Kesehatan Ibu dan Anak). Thalia sengaja mendesain buku itu simpel karena bahan baku kertas masih mahal kala itu dan hanya kalangan tertentu yang memilikinya.

Thalia jadi berpikir 'Jadi, bagimana caranya ibu hamil yang awalnya sehat jadi ada keluhan sampai mengeluarkan darah?'

'Apa faktor yang mendasari timbulnya ancaman keguguran tersebut?'

Otak Thalia tak berhenti menimang-nimang pertanyaan tersebut. Hingga ia lupa dengan pasien di depannya.

"Nona.. Nona Thalia," Panggil Tylla.

"Iya?" Tanya Thalia tersentak karena sekilas melamun memikirkan pertanyaan yang ada di otaknya.

"Saya tidak ada pertanyaan lagi. Terimakasih Nona," Jawab Tylla.

I WANT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang