07

38.7K 2.7K 25
                                    

Thalia sampai di kediaman Madame Jasmine, tampak rumah yang sederhana tapi elegan. Dengan taman kecil menghiasi kediaman mereka serta ada kolam ikan yang berisi ikan besar berwarna-warni berenang kesana kemari. Sungguh membuat Thalia gemas dan nyaman melihatnya.

Yasmin segera mengetuk pintu rumah Madame Jasmine. Tak menunggu lama, pintu di buka si empunya. Seorang wanita menyambut hangat Thalia dan Yasmin. Wanita itu berambut pirang, bertubuh ideal memakai gaun berwarna ungu dengan rambut tersanggul rapi keatas.

"Benar dengan Madame Jasmine?" Tanya Thalia sopan.

Wanita itu menganggu, "Iya benar," Jawabnya. "Mohon maaf, anda siapa ya?" Tanya Madame Jasmine dengan nada sedikit rendah. Ia sepertinya mengenali wanita di depannya ini, hanya saja ia ragu dan takut salah.

Thalia tersenyum, "Perkenalkan saya Nathalia Zeyrav. Dan ini teman saya Yasmin," Jawab Thalia yang membuat Yasmin terkejut, ia masih belum terbiasa dengan sikap nonanya yang akhir-akhir ini ia rasa banyak berubah.

"Putri Duke Aaron?" Kedua matanya melebar kaget di sambut anggukan Thalia yang masih tersenyum lebar. "Mari masuk Nona Nathalia. Jangan sungkan dan mohon maaf kediaman saya kecil."

"Jangan begitu!" Tukas Thalia "Yang penting layak untuk kita huni bukan." Ujarnya lagi.

Madame Jasmine tersenyum mempersilahkan tamu spesialnya duduk di kursi panjang. Keduanya pun masuk ke dalam rumah Madame Jasmine dan duduk di sofa ruang tamu.

Tak lama, Madame Jasmine keluar dari dalam kediamannya sambil membawa minuman dan makanan, ia dengan cekatan menatanya di atas meja. "Silahkan di nikmati jamuan yang sederhana ini!" Madame Jasmine mempersilahkan. Thalia dan Yasmin tersenyum mengangguk.

"Apa kami mengganggu waktu madam Jasmine?" Tanya Thalia.

Jasmine menggelengkan kepala. "Tentu tidak, Nona. Saya sangat senang dengan kedatangan Nona ke rumah saya."

"Begini madam, tujuan saya kesini adalah untuk mengajak madam kerjasama. Saya ingin membuka bisnis butik dan tentunya saya juga membutuhkan dukungan orang-orang yang mengerti di bidang tersebut," Ujar Thalia to the point. "Apakah Madame berminat bergabung dengan bisnis saya membuka butik?" Tanya Thalia tersenyum manis.

Madame Jasmine terkejut mendengar ajakan Thalia, ia tidak menyangka akan mendapatkan tawaran kerjasama dari seorang putri Duke. Dalam hati, ia sangat berminat dengan tawaran yang di berikan oleh Thalia. Karena kapan lagi dia bisa menyalurkan kecintaannya di dunia desain mendesain pakaian dan mewujudkannya menjadi gaun yang nyata.

Thalia menatap mimik wajah Madame Jasmine yang diam dan berpikir. "Untuk pembagian keuntungannya dari butik jangan khawatir, Madame ingin mendapat bagian berapa persen?"

Madame jasmine tampak menimbang- nimbang. "Bagaimana 30% dari keuntungan, Nona?" Tanyanya.

"Bagaimana jika 40%?" Ujar Thalia lagi.

"Apa itu tidak terlalu besar, Nona?" Tanya Madame Jasmine terkejut. Ia takut jika usulan Thalia akan memberatkan wanita itu suatu saat nanti.

Thalia tersenyum, "Tenang saja! Bahkan nanti jika butik mendapat keuntungan lebih, saya akan memberikan Madame bonus tambahan."

Tak lama Madame Jasmine mengangguk. "Baiklah nona. Saya setuju!" Jawabnya menyetujui.

"Apakah anda tahu tempat terbaik dimana saya bisa membuka butik, Madame?" Tanya Thalia.

Madam Jasmine mengangguk, "Saya punya saran, Nona! Ada 2 tempat bagus untuk membuka butik. Satu di pusat kota Denally dan yang kedua di dekat perbatasan Rennamon dan Othello dimana tempat bersinggah para pedagang dari luar daerah. Kedua tempat itu sangat cocok untuk membuka butik."

I WANT YOUحيث تعيش القصص. اكتشف الآن