44

12.8K 1K 22
                                    

Cerita hanya fiksi ya
Ambil ilmunya saja!

HAPPY READING SAJA 😘

Salsabila pulang dengan keadaan yang cukup berantakan. Beruntung gelapnya malam membuat mata tak bisa melihat secara jelas, hingga Salsabila tak merasa malu jika jejak percintaan terpampang jelas di tubuhnya. Pelayan pribadi Salsabila hanya mampu menatap sang majikan yang sedang di landa emosi, ia tak berani menyapa ataupun menanyakan apapun jika kondisi majikannya tidak sedang baik-baik saja. Pelayan itu takut ia akan di siksa Salsabila jika berani mengusiknya kala tempramennya sedang tidak stabil.

Salsabila segera mengganti bajunya setelah ia mandi. Gaun tidur yang cukup tertutup di bagian leher, ia tidak mau gegabah, akan sangat berbahaya jika sampai timbul rumor tak baik tentang dirinya. Citra yang sudah ia bangun akan hancur seketika.

"Ambilkan saja makan malamku, Maid. Aku ingin makan di kamar saja!" Pinta Salsabila kemudian ia merebahkan diri berusaha menenangkan pikirannya.

"Baik, Nona!" Maid pun segera beranjak untuk mengambil makan malam Salsabila.

Salsabila menatap langit-langit kamarnya yang berwarna putih, pikirannya membayangkan kembali apa yang sudah ia perbuat pada Nathalia hingga membuat Putri Duke Aaron tersebut koma. Tangannya terkepal kuat karena ia kesal dengan perubahan Nathalia setelah ia bangun dari koma.

"Aku tidak bisa lagi memancing wanita itu untuk menyakitiku lagi seperti dulu. Dia sekarang berubah! Jauh lebih tenang dan mematikan seperti bukan Nathalia yang pemarah serta angkuh," Gumam Salsabila.

Salsabila bangun dari tidurnya, ia beranjak ke depan cermin. Menatap setiap inci tubuhnya yang terdapat jejak cinta yang Ricard tinggalkan di sana "Aku tidak akan membiarkan Nathalia mengambil apa yang telah aku capai. Meskipun aku harus menyingkirkannya dari dunia ini akan aku lakukan! Karena akulah calon istri dan Ratu di Kerajaan ini!" Salsabila menatap tajam kearah cermin.

***___***

Thalia menikmati teh camomile dan kudapan yang sudah di hidangkan oleh pelayan pribadi Tuan Bernandet. Ia dan Ace duduk santai menunggu Tuan Bernandet keluar membawa hasil analisa serbuk putihnya.

Thalia dan Ace tampak kompak untuk outfit hari ini, mereka memakai warna senada yaitu ungu. Thalia memakai gaun ungu kalem yang ringan, sedangkan Ace memakai setelan Ungu gelap yang membuat dirinya tampak lebih rupawan.

Tuan Bernandet akhirnya keluar dari ruang kerjanya, ia membawa dokumen beserta beberapa tanaman kering di tangannya. Pria paruh baya tersebut duduk dan meletakkan dokumen serta tanaman kering di atas meja.

Thalia membelalakan matanya "Astaga! Ternyata disini ada juga tanaman itu!" Seru Thalia membuat Tuan Bernandet tersenyum.

"Sepertinya anda bisa menebaknya Nona?"

Thalia meraih tanaman kering yang ada di meja itu, ia memastikan lagi bentuknya. Ia yakin tanaman ini merupakan tanaman berbahaya yang memang tidak boleh di konsumsi untuk ibu hamil karena dapat memicu kontraksi.

"Bagaimana dengan hasil analisanya Tuan?" Tanya Ace setelah melihat Thalia meneliti tanaman kering di tangannya.

Tuan Bernandet menyerahkan dokumennya hasil analisanya "Serbuk putih itu mengandung zat berbahaya yang berasal dari tanaman Labisia Zumila. Labisia Zumila merupakan tanaman berbunga yang masih dalam keluarga Primulaceae yang berasal dari luar wilayah Orthello. Tumbuhan tersebut ukurannya kecil, berkayu dan berdaun dengan panjang daun 20 cm, dan banyak tumbuh di tanah hutan tropis,"

Thalia meletakkan tumbuhan kering itu kembali ke meja "Labisia Pumila atau bisa di kenal dengan nama Rumput Fatimah. Tanaman herbal yang cukup sering dimanfaatkan sebagai obat di beberapa negara Asia Tenggara, seperti Indonesia dan Malaysia kalau di duniaku," Sahut Thalia.

I WANT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang