75

8K 763 23
                                    

Chapter ini sedikit tidak nyaman untuk di baca!!

Happy Reading saja!

😁😁😁

"Hamil? Benarkah Nona Salsabila hamil?" Tanya Thalia tak percaya.

Salsabila hanya terdiam, ia menundukkan kepalanya. "A—aku.." Lidah Salsabila kelu, padahal ia berusaha menyembunyikannya hingga kini ia berhasil menikah dengan Ricard—Salsabila berniat mengungkapkan setelah acara pernikahan. Akan tetapi, ia mengurungkan niatnya karena kondisi istana tampak genting.

"Tentu saja akan berisi. Karena selalu terjadi di setiap kesempatan." Ucap Ratu Julie. "Dan aku membutuhkannya. Serahkan dia kepadaku." Sambungnya dengan tatapan tajam penuh aura membunuh.

"Aargghhh" Salsabila memekik kesakitan pada bagian perutnya. Ia merasakan kram yang amat hebat tiba-tiba muncul tanpa ada tanda gejala. Ia merasa perut bagian bawahnya di remat-remat hingga ia merasa remuk sampai ke tulang.

"Apa yang akan paman lakukan?" Seru Thalia. Thalia berusaha menepis tangan Ratu Julie, tapi gadis itu malah terhempas oleh kibasan tangan Ratu Julie.

"Ugh" Thalia menggeliat karena rasa sakit di bagian perutnya saat ia menghantam patung pajangan. Ace membantu Thalia duduk dan memberikan sedikit sihir penyembuhan untuk mengurangi rasa sakit yang Thalia alami.

Ratu Julie tersenyum miring, "Aku menginginkan janinnya. Janin ini akan menjadi persembahan paling sempurna sebagai puncak ritualku—sudah sejak lama aku menantikan perkembangannya. Si calon anak sulung dari pasangan suami-istri sulung."

Ratu Julie semakin lembut mengelus perut Salsabila. Sedangkan, Salsabila dibuat semakin kesakitan, ia mendesis—merasakan bagian dalam perutnya diremat, seakan-akan ada sesuatu yang menarik paksa isi perutnya untuk keluar.

Salsabila semakin kesakitan. Thalia kembali berlari mendekati Salsabila, tangan Thalia menepis kasar jemari Ratu Julie yang masih mengelus perut Salsabila. Wanita heterochromia mematap tajam Thalia—tak terima perbuatan Thalia sang Ratu sedikit mengeluarkan mantra sihirnya kembali. Ace yang sedari tadi diam mengetahui rencana Ratu Julie, pria itu segera melesat dan melemparkan serangan sihir terlebih dahulu hingga Ratu Julie terhempas ke belakang.

"Aku yang akan menghadapimu!" Ujar Ace dengan nada dinginnya. Ace kembali membuat Ratu Julie kelimpungan akibat serangan Ace yang bertubi-tubi.

"Uhuk.." Ratu Julie terbatuk dan memuntahkan darah berwarna kehitaman. Ia mendapat luka dalam akibat terkena sihir Ace yang mengenai bagian perutnya. Netra heterochromia menatap nyalang Ace.

Thalia acuh tak acuh dengan apa yang sedang terjadi di belakangnya. Ia lebih mengutamakan kondisi Salsabila, dengan cekatan segera ia memeriksa kondisi Salsabila. Kedua alisnya bertaut, wanita di depannya sudah mengalami abortus imminens. Akan sangat berbahaya jika perutnya terus berkontraksi dan tak kunjung mereda. Kemungkinan terburuk ialah keguguran akan menimpa Salsabila.

Ratu Julie tertawa. "Kenapa kamu peduli, Sayang?" Tanya Ratu Julie yang berdiri tak jauh dari Thalia. Ace masih berusaha melindungi wanitanya dari sihir Ratu Julie—pria itu tak menatap apapun, ia hanya fokus akan keselamatan istrinya.

"Harusnya, kamu menunjukkan rasa senang melihat Salsabila kesakitan dan terkena musibah akibat perbuatannya sebagai wanita yang telah merebut tunanganmu dimasa lalu." Papar Ratu Julie sedikit mengejek melihat kepedulian Thalia pada rivalnya sendiri.

Thalia tak menggubris perkataan Ratu Julie, ia hanya fokus kepada janin di dalam kandungan Salsabila. Ia membutuhkan anti nyeri—seandainya di dunia ini ada obat anti inflamasi non steroid berbentuk suppositoria, Thalia pasti akan menggunakannya jika kondisi darurat seperti ini sebagai pertolongan pertama.

I WANT YOUHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin