05

45.3K 3K 18
                                    

Duke Aaron menyambut kedatangan Putra Mahkota di pintu masuk mansionnya, tak lupa ia memberi salam penyambutan untuk Putra pertama Matahari Kerajaan Othello. Putra Mahkota membalas sambutan sang Duke dengan senyuman lebar.

Duke merasa kesal dengan kehadiran Putra Mahkota di saat puterinya telah sadar-meskipun dia berusaha meminimalkan emosi yang sedang bergejolak. Duke Aaron bahkan tak melihatnya satu kali pun Putra Mahkota datang ke kediamannya untuk menengok atau sekedar bertanya kabar padanya ketika putrinya koma selama 5 bulan.

"Saya mendengar kabar sangat menggembirakan dari kediaman anda, Tuan Duke!" Sahut Ricard mengikuti langkah kaki duke yang mempersilahkannya masuk.

"Terimakasih Pangeran Ricard, Nathalia memang telah sadar dari komanya," Jawabnya kemudian memberikan titah pada pelayan untuk menyajikan minuman dan sajian kue kering.

Putra Mahkota yang bernama Ricard Ellenius mulai duduk di kursi panjang dengan meja yang sudah tertata rapi sajian ringan untuknya.

"Silahkan diminum tehnya, Pangeran!" Sahut Duke Aaron mempersilahkan Pangeran Ricard menyantap sajiannya.

Pangeran Ricard menggangguk "Terimakasih,"

"Saya akan memanggil Nathalia kesini," Sahutnya mulai memberi titah pada pelayannya.

Dengan cepat Pangeran Ricard menahan Duke. "Jangan Tuan Duke! Saya yakin Nona Nathalia sedang masa penyembuhan. Jadi, izinkan saya untuk datang ke ruangannya saja," Kata Ricard membuat Duke sedikit berpikir, ia tak mungkin membiarkan putrinya yang masih sakit berdua dengan Pria ini, mengingat pria ini selalu membuat putrinya sedih.

Tak lama Duke mengangguk, "Baik lah kalau itu keinginan Pangeran. Tapi, biarkan saya mengantarkan anda untuk menemuinya!" Jawab Duke yang mulai beranjak mengantarkan Pangeran Ricard pergi menuju ruangan Nathalia.

***___***

Tok.. Tok.. Tok...

Suara ketukan pintu membuat dua orang wanita menoleh ke arah pintu.

"Nathalia!" Sebuah suara memanggil dari luar kamar pribadi Thalia. "Bolehkah Ayah bersama Pangeran Ricard menemuimu, Sayang?" Sahut Duke Aaron di balik pintu.

Thalia menyuruh Yasmin untuk membukakan pintu. Muncul dua orang pria gagah masuk ke dalam kamarnya Thalia menatap sosok Pangeran Ricard, tubuhnya tegap berbalut setelan khas kerajaan berwarna biru berhiaskan corak emas. Mata biru lautnya menatap kearah Thalia, pria itu berambut coklat dan kedua alisnya tebal, hidung mancung dan bibirnya sedikit tebal tapi sangat sexy mengundang orang ingin melumatnya.

Untuk ukuran tokoh utama pria, Ricard memang pantas Thalia acungi jempol karena sangat sempurna. Pangeran Ricard tertegun melihat penampilan Nathalia yang berbeda tidak seperti biasanya.

Tampak wanita itu cantik dengan balutan gaun simpel berwarna hijau tosca, dengan tatanan rambut kepang longgar yang mengikat rambut panjang bergelombangnya ke belakang--rambut kepang merupakan ciri khas Thalia di dunia asalnya, ia jago menata rambutnya sedemikian rupa agar tidak mengganggu aktivitasnya dan tetap terlihat cantik. Jika itu Nathalia asli, gadis itu pasti akan membiarkan rambutnya terurai dengan berhiaskan pernak-pernik yang bertenger di rambutnya.

Thalia segera menyambut dan memberi salam sesuai etiket kesopanan di masa itu. "Salam untuk Anda, Pangeran Ricard! Semoga dewi keabadian selalu memberikan berkah kepada Anda!"

Pangeran Ricard mengamati Nathalia. "Syukurlah kalau kau sudah sehat!"

"Terimakasih atas perhatiannya, Pangeran." Jawabnya tersenyum tipis.

Pangeran Ricard terkejut, ia tak terbiasa dengan panggilan Pangeran keluar dari mulut wanita itu. Biasanya Nathalia akan memanggilnya langsung dengan namanya dan di tambah embel-embel sayang.

I WANT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang