63

9.4K 874 24
                                    

Nafas Salsabila memburu, tatapan tajam penuh sarat membunuh serta dengan kesempatan yang ada, Salsabila mendorong Nathalia yang sudah berdiri tepat di bibir tebing yang curam tersebut. "Mati kamu, Jalang!"

Nathalia membelalak kaget. Ia tak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya. Nathalia jatuh ke jurang yang sangat dalam, hanya teriakan wanita malang itu saja yang terdengar menyakitkan. Salsabila melebarkan matanya setelah sadar apa yang sudah ia lakukan. Putra Mahkota membeku di tempat. Sebuah takdir tak terduga yang tidak mengikuti alur penulis novel sebenarnya pun terjadi.

"Apa yang kau lakukan, Bila?" Tanya Ricard dengan nada terkejutnya.

Salsabila tampak linglung. "Aku tidak sengaja!" Jawabnya dengan suara bergetar. "Aku benar-benar tidak bermaksud mendorongnya."

Ricard menarik bahu Salsabila agar kedua netra wanita itu menatap matanya. Salsabila masih tertegun karena shock setelah melihat tatapan terakhir Nathalia saat terjatuh tadi. Tubuhnya bergetar, Salsabila takut mendapatkan hukuman mati.

"Bila, lihat aku!" Seru Ricard. Salsabila masih terpaku. "Bila, lihat aku! Sayang!" Seru Ricard membuat Salsabila tersentak kaget, ia tersadar akan lamunannya.

Ricard menatap intens kedua netra abu-abu. "Ingat ini baik-baik, Sayang! Kita berdua terlibat. Jadi, jaga mulutmu dan tingkah lakumu. Tetap diam dan pura-pura tidak tahu."

Salsabila menggelengkan kepalanya "Tapi, Nona Nathalia. Dia--" Suara Salsabila tercekat karena terlewat ketakutan.

Ricard menggelengkan kepalanya, ia mencoba menenangkan Salsabila "Tenang, Bila! Coba kendalikan dirimu!" Ricard mengelus kedua bahu Salsabila. "Nathalia sudah tewas. Tak mungkin orang biasa akan selamat jika jatuh di tebing yang curam seperti ini." Kata Ricard dengan nada sedikit di tekan, Salsabila mengangguk lemah. "Ingat, jika ada yang bertanya cukup bilang Nathalia bunuh diri karena gila akan perasaannya sendiri."

Salsabila menangis sesenggukan. Ricard menyeka air mata Salsabila dengan ibu jarinya. "Apa kau mengerti, Sayang?" Tanya Ricard.

Salsabila mengangguk "Aku mengerti, Ricard!" Jawabnya.

Di sisi lain, kedua netra merah melihat secara langsung apa yang sudah terjadi. Ia tak menyangka bahwa Salsabila merupakan wanita terburuk yang pernah ia temukan. Dalam hati, ia merasa iba dengan nasib Nathalia yang amat tragis. Dengan kemampuan sihirnya, Pria tersebut memindahkan tubuh Nathalia ke dalam dimensi lain, sebelum wanita tersebut mendapatkan luka yang lebih parah lagi.

Perpindahan tubuh Nathalia ke dimensi milik Ace membuat waktu perputaran dunia menjadi sedikit kacau, serta berjalannya takdir yang tak tertulis di dalam Novel membuat batasannya menjadi mengabur. Di dunia lain, terjadi 2 kali kecelakaan. Yang melibatkan Thalia yang berakhir koma di Rumah Sakit dan jiwanya berkelana dan masuk ke raga Nathalia Zeyrav dan Sang paman yang jiwanya berkelana memasuki raga Ratu Julie menyusul Thalia, akibat mobilnya tergelincir oleh tumpahan minyak dari mobil besar lain yang susah menanjak di jalan raya yang curam. Mobil sang paman berakhir jatuh ke dalam jurang. Letak lokasinya tak jauh dari tempat Thalia meregang nyawa.

Thalia menutup mulutnya tak percaya, "Jadi, alur isi novel ini berubah bukan karena kehadiranku ke dunia Novel. Melainkan karena ulah kejahatan Salsabila yang tak tertulis di dalam Novel. Dan, Ace lah yang menyelamatkan Nathalia yang sebenarnya sudah tewas di awal ia jatuh dan kembali selamat akibat aku memasuki raganya. Ace menyelamatkan gadis malang itu karena rasa iba dan terbesit amarah akibat ulah Salsabila." Thalia terpaku dengan kilasan memori milik Nathalia.

Tubuh Nathalia di temukan selamat, Ace membuatnya di temukan oleh ksatria Ayahnya yang ikut berkompetisi dalam perburuan. Tubuh Nathalia di letakkan seolah-olah tertahan oleh batu. Karena pertolongan Ace, tubuh Nathalia tidak jadi terjatuh terlalu dalam ke dalam jurang.

I WANT YOUWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu