Mysha || 03

471K 22K 624
                                    

Angin malam yang sangat kencang menerpa kulit Mysha membuat Mysha harus memakai jaket yang cukup tebal untuk keluar rumah. Gadis itu keluar rumah menaiki ojek online karena Diana menyuruhnya membeli makanan ke Minimarket.

Setelah ia sampai di Minimarket, ia pun mulai sibuk memilah-milih makanan yang diinginkan oleh Diana. Mysha mengambil beberapa makanan yang sekiranya bisa mengganjal perut.

Setelah selesai, Mysha pun berjalan menuju kasir dan belanjaannya pun ia berikan kepada petugas Minimarket. Petugas Minimarket itu pun memasukkan belanjaan Mysha kedalam kantong plastik yang lumayan besar.

“Totalnya seratus sebelas ribu.” ucap petugas Minimarket tersebut.

Mysha pun memberikan uang seratus ribu dan dua puluh ribu, lalu ia mengambil belanjaannya dan berjalan keluar.

Mysha menengadahkan tangannya ke udara, helaan nafas kecewa terdengar dari mulut gadis itu. “Yah hujan..”

“Mau nerobos, takut belanjaan Mama basah. Tapi, ini juga udah larut malem banget.” monolog gadis itu. Ia pun duduk di kursi yang tersedia disana, sembari menunggu hujan reda Mysha pun memainkan ponselnya guna menghilangkan rasa bosan.

“Hai,” sapa seseorang dengan suara beratnya, membuat Mysha menoleh. “Loh, Keano?”

“Habis belanja apa? Kok kayaknya banyak banget?” tanya Keano.

“Ah ini, pesanan Mama. Ada punya gue juga sih. Lo ngapain disini?”

“Habis beli pulsa disini. Pulang naik apa Sha?” tanya Keano.

“Naik ojek online nanti kalau udah reda hujannya,” jawab Mysha seadanya.

“Mau gue anter pulang?”

Mysha menggeleng. “Gue nunggu reda aja, Ken.”

“Gak baik cewek malem-malem keluar gini, apalagi lo sendirian. Gue anter aja. Mau digondol om-om?”

Mysha menggeleng, “Yaudah ayo.”

***

Setelah mengantar Mysha, Keano pun segera melajukan mobilnya. Mysha langsung berlari kedalam rumah takut jika Diana marah karena lama sekali.

“Mama, ini belanjaan yang Mama pesan. Maaf ya Ma kalau lama, soalnya diluar hujan.” ucap Mysha. Diana pun mengambil belanjaan tersebut dari tangan Mysha, tanpa mengatakan apapun, wanita itu langsung pergi menuju kamarnya.

“Huhh..” Mysha menghela nafasnya panjang. Ia memang seringkali diperlakukan seperti ini oleh Diana. Tapi, Mysha tak ingin ambil pusing.

Gadis itu pun berjalan menuju kamarnya, lalu ia mengambil ponselnya. Moodnya naik ketika melihat sebuah notifikasi dari ponselnya.

Erlangga membalas pesannya.

Ia tertawa kegirangan, menendang-nendang kasur seraya menggigit guling yang ada dipelukannya. Definisi Mysha sekarang ini seperti orang gila.

Disisi lain, lima cowok berparas tampan kini tengah berkumpul dibasecamp geng yang bernama Geuvast. Kelima cowok itu terdiri dari Erlangga, Revan, Aldito, Darren dan juga Rio. Darren dan Rio berbeda berbeda sekolah, mereka bersekolah di SMA Biantara.

“Jadi fix nih?” tanya Darren.

Fix, gue yakin Erlangga bisa mimpin kok. Secara, jurus bela diri dia paling mantul. Lah kalo gue? Baru lima orang udah K.O, ini aja kayaknya harus belajar lagi deh sama Erlangga.” kata Aldito.

Erlangga terkekeh, “Gak gitu juga kali.” kata si tampan.

“Yaudah, pokoknya fix nih ya Erlangga yang bakal jadi ketua. Gue sih berharap lo bisa amanah ya Lang, soalnya bagi gue jadi ketua itu bener-bener susah. Apalagi, musuh semakin banyak.”

“Ya, tentu.” balas Erlangga.

“Yaudah, gimana kalo kita rayain ini? Kita makan-makan!” seru Revan.

Rio menoyor kepala Revan, “Itu sih mau lo geblek!”

“Lah kalo diajakin lo juga mau kan?! Gak usah muna deh!” kata Revan membalas Rio tak suka. Mereka berdua memang langganan bertengkar, nanti, jika tak selesai-selesai pasti ujung-ujungnya mereka akan bertengkar.

“Udah-udah, kayak bocah lo berdua! Mending sekarang lo berdua beliin kita makanan. Nih duitnya, kali ini gue yang traktir.” ucap Darren seraya memberikan empat lembar uang seratus ribu rupiah. Revan segera menyambar uang tersebut, ia mencium-ciumnya. “Najis, jorok!” pekik Rio.

“Udah ah ayo Yo kita let's go! Udah begajulan ni cacing diperut gue!” kata Revan.

“Muka dua lo ya. Didepan cewek-cewek aja lo sok cakep sok cool, lah ini nih giliran sama kita lo berubah jadi manusia gak tau malu!” sahut Aldito seraya menoyor kepala Revan.

“Sialan, eh gue begitu tuh biar cepet dapet cewek. Lo sih padaan gak jago soal cinta-cintaan, taunya nonton dua satu plus doang!” sahut Revan kesal.

“Lah itu si Meira mau dikemanain coy? lo pdkt setengah-setengah sih oon banget jadi cowok.” ucap Darren.

“Ya gue masih deket sama dia.”

“Udah-udah, lama-lama gak jadi beli makan.” ucap Erlangga seraya membakar putung rokoknya.

“Yaudah gue sama Rio beli dulu, lo pada jangan kemana-mana, kalo ada yang ngajak tempur bilang nanti dulu gue beli makanan dulu.” ucap Revan lalu cowok itu pun pergi bersama Rio.

“Gue dapet kabar dari Bams kalau anak-anak Rougest ngajak berantem. Mereka nyariin lo.” ucap Darren.

“Gue?” beo Erlangga.

Darren mengangguk, “Dan mereka ngajak berantem dibelakang sekolah. Entahlah, gue ingetin, lo hati-hati. Gue gak bisa ngejamin itu kapan, yang jelas mereka bakal nyerang sekolah lo untuk ketemu sama lo.”

Thanks infonya.”

ΔΔΔ

MYSHA [SELESAI]Where stories live. Discover now