Mysha || 43

311K 15.6K 705
                                    

"Sampai pada akhirnya akupun mengerti, dari segala tingkahmu yang kau tunjukan itu cukup mengisyaratkan bahwa kau tidak ingin aku bersamamu."

-Mysha Adeline Shunie
🌈




Alat kesehatan sekarang sudah sangat canggih, jaman semakin modern, Mysha yakin dengan alat itu semua Yara akan sembuh total. Ia yakin.

Mysha bingung, harus bersikap bagaimana. Apakah ia tetap harus memperjuangkan Erlangga? sendiri? Mysha yakin ia tidak akan sanggup. Banyak penghalang untuk itu.

Dan juga, Yara tidak suka siapapun dekat dengan Erlangganya. Mysha jadi terbebani akan hal itu. Gadis cantik berusia 16 tahun ini duduk ditepian balkon apartemen Kinara. Memandangi lingkungan sekitar.

Mysha berpikir. Mengapa dunianya sangat kejam? bahkan seolah-olah tidak menginginkan Mysha bahagia. Mysha sukar untuk bahagia.

Semesta selalu menunjukan betapa sayangnya dengan Mysha hingga sejuta masalah menimpanya. Umur 16 tahun masih sangat belia untuk mengetahui beberapa hal yang tidak sewajarnya. Dan Mysha, mengalami hal itu.

Juniar

sorry gue gak bisa kesana td, gue ada halangan

Its okey, lain wktu kl ada panggilan pasti gue kabarin. Udh ada model pengganti juga tdi

thx, kak.

Enjoy beb

Mysha masuk ke dalam kamar Kinara. Menatap gadis itu penuh pertanyaan.

"Nonton apaan lo?" tanya Mysha.

Kinara menoleh, "Drama korea, sini nonton." ajak Kinara.

"Ogah."

"Kenapa?"

"Males."

Kinara menggelengkan kepalanya, "Gila." gumamnya.

Mysha berdiri, bangkit lalu menyalakan televisi milik Kinara. Dan duduk di salah satu sofa milik Kinara.

"Gue mau nanya." kata Mysha.

"What?" sahut Kinara.

"Apa gue harus tetep perjuangin Erlangga?" tanya Mysha pada Kinara.

"Sedangkan ada cewek spesial dihati dia," sambungnya.

"Perjuangin apa yang pantes lo perjuangin Sha. Apalagi, lo udah cukup lama demen ama tu bocah. Apa salahnya lo coba, kalo gagal, coba lagi, jatoh, bangkit lagi. Dan kalo lo ngerasa udah cape, lelah, lo bisa mundur Sha. Lo punya hak atas itu." kata Kinara.

"Tapi, salah gak sih cara gue?" tanya Mysha.

"Lah kok lo tiba-tiba jadi nanya gini sih sama gue? ini bukannya sifat lo ke Erlangga ya? kok jadi pesimis gini?" kata Kinara.

"Ya gue ngerasa gak pantes aj–"

"Hush! kalo ngomong gak usah ngelantur. Apapun akan gue bantu," kata Kinara.

"Hm, oke."

"Semangat!"

***

Pagi hari ini, Mysha, Meira, Shiren, Pandu, Syifa, Raka dan Oji tengah berada di ruang OSIS. Ini adalah hari kedua mereka menjalankan tugas dari Fabian.

Mereka sangat santai, pasalnya hari ini juga jam kosong.

"Bagi-bagi tugas aja deh," kata Mysha akhirnya.

"Lo aja Sha yang bagi-bagi." kata Oji.

"Oke." jawab Mysha.

"Meira, Oji lo berdua nyalin ulang data yang A,"

"Shiren, Syifa lo berdua nyalin data yang B,"

"Gue sama Pandu ngetik di dua laptop, cukup kan Ndu?" tanya Mysha.

"Cukup-cukup." jawab Pandu seraya mengacungkan jempolnya.

"Lah gue? ngapain?" kata Raka.

"Lo, beliin minuman sana gih dikantin elah gak peka banget jadi temen." kata Mysha.

Raka menghela nafasnya kesal, cowok itu langsung bangkit dan berdiri untuk menuju kantin.

"Yaudah, mulai aja dari sekarang, biar cepet kelar." kata Meira.

Dan akhirnya mereka sibuk dengan pekerjaan dan tugas masing-masing agar tugas hari ini cepat selesai.

"IM COMINGG GUYSS!"

GUBRAK!

"MASYAALLAH RAKA!" pekik Mysha saat melihat Raka menumpahkan semua minuman yang ada dinampan yang ia bawa tersebut. Bukannya membantu, mereka malah menertawakan Raka.

"Kan adab kita, ngetawain dulu baru nolong," kata Pandu.

"Sialan lo semua! pantat gue sakit anjir!" pekik Raka seraya memegangi bokongnya yang terasa nyeri.

"Lagian siapa si yang naro karpet disini?!" omel Raka.

"Lah kan elo yang gelar disitu bambang!" balas Meira.

Raka menggaruk tengkuknya yang tak gatal, cowok itu menampilkan cengiran mautnya pada teman-temannya.

"Ini, nampannya gapapa kan Rak?" tanya Mysha seraya memegangi nampan yang berada dipangkuan Raka.

"Si monyet bukannya khawatirin gue malah nampannya!" gerutu Raka. Membuat semua teman-temannya tertawa.

"HAHAHA!"

"PENGUMUMAN!"

Sumber suara tersebut seperti suara Pak Tio, Sontak membuat Mysha dan teman-temannya terdiam.

"Pengumuman, ayo kita keluar." kata Shiren.

"DIHARAPKAN SELURUH SISWA DAN SISWI UNTUK KELUAR DAN MEMENUHI LAPANGAN SEKARANG JUGA!"

"Ayu-ayu keluar." kata Mysha.

Dan lapangan penuh oleh beribu umat saat ini. Kini, seluruh siswa siswi SMA Highstar telah berkumpul dilapangan.

"Jadi, saya akan mengumumkan bahwa sekolah kita mempunyai donatur besar. Beliau ialah seorang pengusaha terkenal di Jakarta. Dan sekarang, beliau akan menjadi donatur terbesar disekolah kita dan juga penanggung jawab disini. Beri tepuk tangan untuk beliau!!"

Sorakan demi sorakan terdengar saat melihat Donatur terbesar tersebut naik ke atas panggung bersama Pak Tio.

Betapa terkejutnya Mysha saat melihat wanita itu, familiar dimatanya. Pernah bertemu, tetapi kapan?

"Bu Raline?" gumam Mysha.

וו×

SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA BAGI YANG MENJALANKAN!❤❤❤

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN BIAR CEPET NEXTNYA.

SAD DONG KOMENTAR SEPI BGT😭

JANGAN BOSEN-BOSEN BACA MYSHA, KARENA KONFLIK BERADA DITENGAH!😊❤

Instagram: @nitaayunii

MYSHA [SELESAI]Where stories live. Discover now