Mysha || 78

307K 13.2K 485
                                    

"Tidak perlu tunjukkan rasa tidak sukamu pada orang lain, cukup diam menjadi pembenci rahasia."

–o0o–


Sesampainya di rumah Erlangga, Mysha turun membukakan pagar untuk Erlangga. Gadis itu tersenyum tanpa henti sejak tadi, entah karena apa. Mungkin Mysha sudah gila. Dan Erlangga memakirkan motornya di depan rumahnya sangat cukup besar itu.

"Ayo!" kata Mysha bersemangat. Gadis itu tersenyum tiada pudar. Mysha mengekori Erlangga dari belakang, "Assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam, eh, kamu udah pulang." kata Elise. Erlangga dan Mysha menyalimi Elise. "Tumben kamu kesini, ada apa?" tanya Elise.

"Erlan sama Mysha mau ngomong sama Mama." kata Erlangga terlihat nada bicaranya bahwa cowok itu tengah serius.

"Ngomong apa?" tanya Elise.

"Soal Renata. Erlangga udah tau, kalau dia cuma pura-pura mau donorin ginjal untuk Yara." ujar Erlangga.

Elise masih bingung, wanita itu masih setia menunggu ucapan anaknya itu selanjutnya. "Tadi, dia live di instagram, dan dia terang-terangan bilang kalau bukan dia yang donorin ginjalnya nanti untuk Yara, tapi orang lain." kata Erlangga.

"Dia cuma mau Erlangga jadi pacarnya, Tante.." terang Mysha. Elise sangat terkejut, ia dipermainkan oleh anak dari sahabatnya itu.

"Ini keterlaluan. Ini menyangkut nyawa kok dibawa main-main sama dia! Mama harus bilang sama Tante Hana." ucap Elise tegas.

"Yaudah Mah, Erlangga mau nganter Mysha pulang dulu."

"Ya, hati-hati. Makasih ya Mysha, Tante hutang budi banyak sekali sama kamu." kata Elise seraya tersenyum.

Mysha tersenyum," Gak apa Tan, kalo sama Mysha santai aja hehe.. Yaudah Mysha pamit pulang ya Tan,"

"Hati-hati!"

***

"Lang tau gak sih? gue pengen banget ke makam Mama, tapi selalu aja ada hambatan. Kaya misalkan kerja kelompok, tugas, ketiduran, sakit, dan kaya sekarang? mau kesana niatnya eh udah petang banget," kata Mysha bercerita.

"Besok gue anter," kata Erlangga.

Mata Mysha berbinar, "Bener?!" tanya gadis itu seraya tersenyum. Erlangga mengangguk membalas senyuman Mysha. "Makasih!" ujar Mysha.

"Oh iya, kelas lo ada tugas presentasi Bu Nadira gak? gue ada. Nah jadi tuh kelompok gue ada gue, Oji, Lala, Fia, Vio sama Gino. Si Fia ngerjain sendiri, kan kita-kita gak pada tau nih dia lagi ngerjain, dia giniin gue “Lo enak banget gak kerja” gimana mau bantu ngerjain, dia ada inisiatif ngajak gak? tau mau ngerjain aja gak, tiba-tiba udah selesai aja." dumel Mysha panjang lebar pada Erlangga. Gadis itu mengembungkan pipinya seraya melipat kedua tangannya di depan dada. Terlihat sangat lucu, Erlangga akui itu.

"Terus?"

"Ya itu gue bilang aja emangnya dia ngajak apa, gue sih bodoamat. Kalo disalahin guru bilang aja gitu. Males sih gue orang egois kaya gitu. Mending pinter, lah ini sok pinter, pinternya di depan guru tertentu doang, caper ceritanya." kata Mysha.

"Yaudah besok-besok lo ngerjain aja sendiri, sepinter-pinternya dia juga pasti butuh orang lain, Sha." jawab Erlangga, Mysha mengangguk setuju.

"Sha?" tiba-tiba Erlangga memanggil, "Apa?" Mysha menjawab seraya tersenyum.

"Nanti malem lo gak kemana-mana kan?" tanya Erlangga.

Mysha mengerjabkan matanya beberapa kali, apakah ini kode Erlangga akan mengajaknya jalan? tidak mung––Eits mungkin saja bukan? Takdir tidak ada yang tau.

MYSHA [SELESAI]Where stories live. Discover now