Mysha || 34

316K 14.9K 439
                                    

"Carilah tempat dimana kamu dihargai, bukan hanya dibutuhkan. Sebab, banyak yang datang karena butuh, tapi lupa cara menghargai."

-Mysha Adeline Shunie
🌴



"Kok lo bisa telat sih Lang?" tanya Mysha berbisik saat kaca mobil Erlangga terbuka.

"Gak tau," jawab Erlangga.

"Yaudah-yaudah, bentar, gue mikir dulu." kata Mysha seraya menjauhi kaca mobil Erlangga.

Terlihat Bu Nadia tengah berlari mengarah ke gerbang sekolah. Dan seperti yang dibicarakan murid dikelas tadi, Bu Nadia telat.

"Emm, Ibu, Bu!" panggil Mysha pada Bu Nadia. Bu Nadia menoleh, memberikan jawaban pada Mysha.

"Ibu mau bantu saya gak?" tanya Mysha.

"Apa? saya udah telat ini, kamu ngapain keluar? bukannya ini jam pelajaran saya?" tanya Bu Nadia.

Mysha mengangguk, "nanti saya ceritain deh Bu, duh Bu, ini gawat. Darurat, menyangkut masa depan si masa depan saya Bu!" pekik Mysha.

"Apa sih kamu ngomong ngawur!"

"Bu, tolongin Mysha ya Bu?"

"Ya apa, Mysha?" tanya Bu Nadia.

"Ibu naik di mobilnya Erlangga, dan Ibu masuk, seolah-olah ini mobil Ibu. Oke Bu?"

"Lah? kok saya?"

"Ah Ibu banyak omong deh, udah pokoknya Ibu naik aja, Erlangga yang nyetir. Kan Satpam disebelah kiri tuh Bu? nah pas banget sama bagian Ibu duduk disebelah kiri. Ibu tinggal buka kaca mobilnya, bilang maaf saya telat gitu Bu."

"Gitu aja?"

Mysha mengangguk. "Iya Bu, tolong, Erlangga ada ulangan Matematika Bu, kasian Bu kalo gak ikut ulangan gara-gara telat, ya Bu? kelas saya yang kondisikan biar gak berisik!" kata Mysha memohon.

Bu Nadia menghela nafasnya sejenak, memang aneh Mysha ini. Sudah tidak heran guru-guru pada Mysha yang sangat suka pada Erlangga.

"Baiklah. Untung Ibu jalan kaki, kalau bawa motor bisa ketahuan bohong saya." ujar Bu Nadia.

Mysha memeluk Bu Nadia secara refleks, "aaaa makasih Ibu!" pekiknya.

"Yaudah, Ibu masuk mobil dulu." kata Bu Nadia.

"Siap Bu!"

Setelah itu Mysha kembali ke gerbang sekolah.

"Pak, bukain, Bu Nadia tuh." kata Mysha pada Satpam tadi.

"Udah selesai Neng?"

"Udah Pak, itu bukain, Bu Nadia telat dia kan ngajar di kelas saya nanti saya ketinggalan pelajaran Pak!" seru Mysha.

"Oke–oke."

Setelah mendapat jawaban itu, Mysha ngacir pergi ke kelas.

Satpam itu berpikir sejenak, "Kalo ini Jamnya Bu Nadia di kelasnya Mysha, terus Bu Nadia baru dateng sekarang, lah itu bocah disuruh beli kertas scrab sama siapa?!"

"Dasar Mysha!"

***

KRIINGGGG!!

Jam istirahat tiba, bel yang dinantikan seluruh siswa-siswi SMA Highstar berbunyi. Seluruh murid berhamburan keluar kelas untuk mengisi perut kosongnya.

Drtt.. Drtt..

Mysha menoleh kearah ponsel berlogo apel digigit tersebut. Ia meraihnya.

Erlangga

thx yg tadi, berkat lo gue jd ulangan

Mysha tersenyum akan hal itu. Membuat Shiren dan Meira bingung akan hal itu.

"Kenapa lo?" tanya Meira.

Mysha menggeleng, lalu tersenyum dan meletakkan kembali ponselnya, "Gapapa." jawab Mysha.

"Lanjut makan, guys." kata Shiren.

Tiba-tiba, Mysha merasakan lagi perutnya mual luar biasa, kepalanya yang sangat pusing. Membuat gadis itu refleks memegangi kepalanya dan meringis kesakitan lalu menjatuhkan sendok dan garpunya asal. Hal tersebut membuat Meira dan Shiren panik, khawatir, dan sebagainya.

"Lo kenapa, Sha?!" pekik Shiren.

"Perutt gue.."

"Kita ke UKS." kata Meira dan Shiren.

Lalu, detik itu juga Mysha dibawa ke UKS oleh Meira dan juga Shiren. Mereka memapah Mysha yang masih saja merintih kesakitan. Kedua gadis itu hanya terdiam karena panik melihat Mysha sekarang.

"Duduk, gue panggilin Dokter." kata Meira.

Setelah itu, munculah Dokter yang biasa menangani orang di UKS. Lalu, Dokter yang dikenal bernama Dokter Anita ini segera memeriksa Mysha tanpa menanyakan keadaan awal Mysha bagaimana.

"Kamu dari malem belum makan, ya?" tanya Dokter Anita.

Mysha mengangguk lemah, gadis itu mencoba mencari kekuatan disana untuk tidak terlalu terlihat lemah.

"Biasakan makan tepat waktu, Mysha." kata Dokter Anita.

"Iya, Dok."

"Ini dikasih obat gak Dok?" tanya Shiren.

Dokter Anita mengangguk, "Vitamin agar nafsu makan saja. Dia gak apa, maagnya kambuh jadi kaya gini."

"Istirahat sekiranya 2 jam ya disini, jangan kemana-mana. Biar 2 temanmu ini yang menjaga." kata Dokter Anita.

"Iya Dok, makasih." ujar Mysha pelan.

"Sama-sama, saya tinggal dulu ya." kata Dokter Anita.

"Jangan Dok!" pinta Mysha.

"Kenapa?"

"Ditinggal mulu itu gak enak Dok." kata Mysha mendapat gelengan dari Dokter Anita.

"Yeh, kampang!" sahut Shiren.

"Receh!"

"Adanya dolar, mau?"

"Udah ih Sha, istirahat!" perintah Meira.

"Oke, lo berdua pasti seneng kan madol pelajaran?" kata Mysha seraya menunjuk mereka berdua secara bergantian.

"Yaiyalah, jagain lo ada balasannya." kata Meira.

"Yaudah kuy, tidur. Bangun-bangun jam pulang." sahut Shiren.

"Siap!"

וו×

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYAAA!

MYSHA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang