Mysha || 30

333K 15.7K 136
                                    

"Entah kenapa, gue suka aja sama lagunya Hanindhiya yang Suatu Saat Nanti." kata Mysha pada Meira dan Shiren. Kedua gadis itu menatap Mysha. "Kenapa?" tanya Meira yakni sudah berhenti menangis, tetapi masih ada isakkan.

"Setiap gue nyanyiin, gue ngerasa, itu pengalaman gue yang lagi gue rasain."

"Dan yang pasti, untuk Erlangga." lanjut gadis itu.

"Gue ngerasa, Erlangga gak akan suka sama gue. Tapi gue selalu berdoa, semoga dia juga suka sama gue. Ya gapapa deh gak harus ada status, intinya, dia juga punya perasaan yang sama kayak gue." ucap Mysha.

"Segitu terobsesinya lo sama Erlangga?" tanya Shiren.

Mysha tersenyum. "Cinta itu datang dengan sendirinya. Tanpa lo duga, orang yang paling lo benci aja bisa jadi orang yang lo suka." kata Mysha.

Shiren dan Meira masih setia mendengarkan.

"Kayak gue. Kehadiran Erlangga, buat gue suka aja gitu. Gue udah terbiasa sama sikapnya yang agak dingin, yang susah diajak komunikasi. Itu yang buat ngerasa, kalo Erlangga beda. Dan itu yang bikin gue suka sama dia."

"Yang bikin lo cinta?" Meira bertanya.

"Karena gue sayang." jawab Mysha cepat tanpa berpikir.

"Yang bikin lo sayang?" tanya Shiren.

"Semuanya."

"Maksudnya?"

"Dia itu dingin, bahkan cuek sama sekitar. Tapi, ada saatnya juga dia peduli sama sekitar. Dan itupun gue rasain. Dia cuek disaat-saat gue gak jelas, dan dia care disaat gue bener-bener butuh pertolongan."

"Walau gue rasa Erlangga emang orangnya peduli ke semua orang, tapi gue yakin, dia itu nolong orang pasti milih orang. Dia nolong yang bener-bener butuh, beda sama yang cuma pura-pura bahkan yang cuma cari perhatian." kata Mysha lagi.

Meira dan Shiren mengangguk mengerti.

"Jadi, lo suka sama dia karena rasa yang ada dihati lo itu dengan tiba-tiba muncul? dan perlakuannya dia yang bikin lo sampe cinta sejauh ini sama Erlangga?" tanya Meira.

Mysha mengangguk, "bisa dibilang begitu."

"Tapi, yang jelas, gue suka sama dia karena dia suka beliin gue eskrim!" seru Mysha disusul kekehan darinya.

Meira tertawa, begitupun Shiren. "Gila lo haha!" balas Meira.

Mysha tersenyum, "Gitu dong ketawa, jangan nangis lagi Meira!" seru Mysha bersemangat, tak lupa senyuman manisnya.

"Makasih, Sha."

***

"PAK NYAMUK DATENG!!!!!" teriak Hani-teman kelas Mysha. Membuat seluruh siswa panik tak karuan. Apalagi kaum hawa, dengan cepat mengumpatkan make-upnya ke tempat persembunyian. Entah dibranya, entah di kolong meja, entah di tong sampah, ah pokoknya dimana-mana.

"Anjir, gue bawa Maskara!" pekik Shiren.

"Sini, gue punya ide." kata Mysha seraya mengambil Maskara yang ada ditangan Shiren.

Ah, sepertinya razia ini akan sangat seru.

Mysha menaiki meja yang ada dipojok, diambilnya kotak putih kecil tempat penyimpanan stella pengharum ruangan. Mysha membuka kotak tersebut, diambilnya botol pengharum ruangan tersebut. Lalu memberikannya pada Shiren.

"Pegang." kata Mysha seraya memberikan botol itu pada Shiren.

Mysha memasukan Maskara itu ke dalam kotak putih tersebut, menutupnya, lalu menaruhnya kembali dan mencantolkannya kembali di dinding.

Mysha turun dari meja dengan meloncat, membersihkan roknya dengan tangannya.

"Beres deh." kata Mysha seraya membersihkan telapak tangannya dengan menepuknya secara bergantian.

"Makasih, cil!" ujar Shiren seraya tersenyum senang.

"Rasain tuh yang bawa terus ngumpetinnya di tempat yang udah sering ketauan haha." sungut Shiren disusul kekehan oleh Mysha dan juga Meira.

וו×

30 Part yeayyyyy🎉

JANGAN LUPA KOMEN&VOTE

TXH

Eh kebalik

THX😄

MYSHA [SELESAI]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt