Mysha || 26

327K 16.5K 501
                                    

"Sekali-sekali, beli buat diri sendiri ah. Sisanya, baru buat kebutuhan asli." gumam Mysha seraya berjalan ke arah bagian make-up.


"Moisturizer."

"Fondation."

"Eyeshadow shimer, mate."

"Blush-on."

"Lipmate, lipstik wardah."

"Shading."

"Maskara."

"Bedak."

"Micellar water."

"Finally!"

Mysha membawa semua barang-barang itu ke arah kasir, mengeluarkan semua isi keranjang yang ia bawa.

"Totalnya, empat ratus ribu." kata kasir itu.

"Nih, mba."

"Terimakasih, selamat berbelanja kembali."

Mysha keluar dari toko itu dengan tentengan plastik ditangan kanannya.

"Masukin aja deh ke dalem tas, takut Mama tau." kata Mysha dalam hati. Lalu, gadis itu memasukan semua belanjaan make-upnya ke dalam tasnya.

"Waktunya pulang." monolog gadis itu seraya tersenyum dan melangkah ke arah mobilnya untuk segera pulang.

Mysha mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, alunan musik yang ada didalam mobil membuat Mysha terbawa suasana.

Pergilah, cintamu bukan untukku
Kembali padanya, tak perlu lagi kau ungkit cerita
Biar berakhir disini
Kurelaka kamu dengan diriny–

Klek

Mysha mematikan lagu yang ada di radio mobilnya, "Apa-apaan sih, lagu galau semua!" pekik gadis itu.

***


20.00 wib

"MYSHA! TURUN! CEPAT!"

"Iya Mah, maaf, Mysha abis belajar.." jawab Mysha seraya turun dari tangga.

"Lama banget sih, lelet amat jadi cewek!" bentak Diana pada Mysha. Diana mencubit lengan Mysha. "Sakit Mah.." lirih gadis itu.

Lalu Diana melepaskan cubitannya, dan menghempaskan tubuh Mysha sehingga gadis itu terjatuh di lantai.

"Sebentar lagi ada orang yang mau ketemu sama kamu!"

"Iya Mah.." jawab Mysha.

Ting tong.. Ting tong..

Diana dan Mysha menoleh, Diana menatap wajah Mysha dengan penuh ancaman. "Naik ke atas sofa!" Dan Mysha hanya menurut saja.

"Assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam, masuk Mer." ucap Diana.

Mysha bingung, siapakah tamu Mamanya? mengapa harus ada dirinya? padahal, Mamanya sangat benci bila ada seseorang bertamu, ada dirinya disana. Diana sangat tidak suka.

"Ini Mysha, anak kamu." kata Diana membuat hati Mysha mencelos. Air matanya turun, membuat gadis itu lemas.

"Mak–maksud Mama?" lirih Mysha. Ada beberapa spekulasi yang berada diotaknya beropini akan maksud semua ini, namun Mysha ingin Diana sendiri yang menjawab segalanya.

"Ya, dia Merlina. Mama kandung kamu. Saya harap, kamu segera keluar dari rumah ini. Saya udah muak sama kehadiran kamu dihidup saya!"

"Urus anak kamu dengan baik. Jangan biarkan dia tumbuh menjadi seorang pembunuh."

Deg

Mysha merasa, dirinya tidak berguna sekarang. Bertahun-tahun ia tahan akan ucapan Diana seperti itu, tetapi, kali ini ia merasa tidak tahan lagi. Ia ingin semuanya juga mengerti keadaannya, bukan hanya dirinya yang mengerti keadaan orang lain.

Apakah ini definisi egois?

"Saya sudah capek ngurus kamu, saya menyesal ngadopsi kamu. Saya menyesal menolong kamu yang terpisah dengan orang tua kamu saat longsor beberapa tahun silam. Sekarang, kamu sudah menemukan orang tua kamu. Pergi, saya tidak ingin kamu berada disini."

"Anak pembangkang, anak bodoh, anak tidak tau diuntung, pembunuh, tidak ada gunanya. LEBIH BAIK KAMU PERGI DARI SINI!" bentak Diana hilang akal. Membuat Mysha banjir akan air mata, hatinya sakit, pernyataan itu tidak benar adanya.

"Kenapa Mama gak bela gue?" batin Mysha seraya menoleh ke arah Merlina.

Merlina membantu Mysha berjalan. Menuntun gadis itu keluar rumah.

BRAK

"Bawa semua barang-barang kamu! dan jangan pernah berani nemuin saya lagi!"

Mysha menangis sekejar-kejarnya, sesekali gadis itu menghapus air mata yang mengalir begitu saja. Mysha menunduk, mengambil barang dan tas yang berserakan dilantai.

Merlina membantunya, "Biar Mama bantu."

Mysha tersenyum hambar. Sangat hambar. Gadis itu berpikiran bahwa ini akan jauh lebih baik, setidaknya ia sudah bertemu orang tua kandungnya yang asli, dan tidak merepotkan orang lain lagi.

×××

Ada apa ya? kenapa Merlina gak bantu Mysha sama sekali pas dicaci maki sama Diana?😂

Next? komen+vote 💃❣

👋👋

MYSHA [SELESAI]Where stories live. Discover now