Mysha || 37

313K 15.1K 1.1K
                                    

"Kesalahan pertama, mengenalmu. Kesalahan kedua, mencintaimu, kesalahan ketiga memberitahumu bahwa aku mencintaimu, dan kesalahan yang paling fatal adalah sudah terlanjur menjatuhkan hatimu sejatuh-jatuhnya hingga berapa kali ia membuatmu terluka tetapi kau selalu memaafkannya."

-Mysha Adeline Shunie
🍓



Kini, Kinara berada dirumah Mysha. Gadis itu tengah bercerita pada Mysha. Dua gadis cantik ini bertukar cerita diatas ranjang milik Mysha, dengan selimut yang menutupi bagian kakinya.

Kinara duduk berubah menjadi sila, "Kok lo bisa balik sama Erlangga sih, Sha?" tanya Kinara.

"Gak tau. Gue lagi chatan sama doi, eh tiba-tiba ada dibelakang gue. Yaudah akhirnya gue dianterin sama dia. So sweet banget kan?" kata Mysha seraya tersenyum-senyum.

"Oalah, yaudah, semoga proses lo sama dia sebentar ya. Abis itu langsung jadian deh." kata Kinara cekikikan.

Mysha tertawa, "Amiin, lo doang deh sahabat terbaik gue!" kata Mysha seraya memeluk Kinara sekilas.

"Masa sih?" goda Kinara. Mysha menimpuk kepala Kinara dengan bantal, "semoga lo sama Aldito juga jadi!" kata Mysha mendapat serangan balik dari Kinara.

***


Dua wanita cantik ini tengah berada disebuah cafe, cafe yang terbilang cukup elit dan sangat wah!

Wanita yang sekira usianya 39 tahun ini duduk disebuah bangku bersama wanita yang terlihat masih agak muda dibawahnya.

"Tolong, saya minta tolong sama kamu untuk mencari keberadaannya." kata wanita itu.

"Baik Bu, saya akan mencoba menghubungi semua bodyguard untuk berpencar mencari informasi anak Ibu."

"Tapi ingat, jika emang udah ketemu, jangan buat dia curiga sama gerak-gerik kamu."

"Iya Bu Raline, tenang, semua akan beres ditangan saya."

"Terima kasih Anya."

"Sama-sama Bu Raline."

***


Pagi yang sangat cerah menyambut hari Sabtu ini. Mysha dan Kinara kini tengah sarapan pagi bersama. Ya Kinara kali ini mengerti kondisi dan situasi keluarga Mysha maka dari itu gadis itu tidak banyak protes.

"Mysha berangkat Mah, Assalamualaikum." Mysha dan Kinara menyalimi tangan Merlina.

"Waalaikumsalam."

"Lumayan ada lo, ongkos gue utuh ehe," kata Mysha seraya menampilkan cengirannya.

Saat Mysha dan Kinara ingin memasuki mobil yang berada didepan, Mysha melihat sebuah mobil terparkir didepan rumahnya dan Mysha sangat mengenal itu.

"Erlangga?"

"OMAYGAT ERLANGGA?!" teriak Mysha histeris. Lalu gadis itu menghampiri mobil Erlangga.

"Masuk," kata Erlangga.

"Lo jemput gue?" tanya Mysha.

Erlangga mengangguk, "nanti telat, ayo." kata Erlangga.

"Yaampun lo perhatian banget gila jadi calon pacar. Pagi-pagi udah mejeng didepan rumah gue yaampun Erlangga gue jadi tambah say–"

"Kalo masih mau ngomong gue tinggal,"

Ampuh! Mysha bungkam. Lalu, gadis itu memasuki mobil Erlangga dengan mulut yang ja tutup rapat-rapat seraya melambaikan tangannya pada Kinara. Kinara melihat itu hanya menggelengkan kepalanya seraya terkekeh.

"Semoga lo bukan cowok yang nyakitin Mysha untuk kesekian kalinya ya, Lang." gumam Kinara seraya tersenyum.

Didalam mobil, Mysha seperti biasanya, mengoceh tiada henti. Bayangkan saja bagaimana jadi Erlangga?

Erlangga harus banyak-banyak istighfar.

Astaghfirullah.

"Loh-loh, kok kita kesini? ini rumah siapa? nanti telat Erlangga!" pekik Mysha. Banyak spekulasi dipikiran Mysha.

Spekulasi pertama, Erlangga mengajaknya untuk membolos. Tapi tunggu, Erlangga bukanlah tipekal cowok yang seperti itu.

Spekulasi kedua, Erlangga ingin menjemput seseorang, tetapi siapa? Ini bukan rumah Revan ataupun Aldito.

Erlangga keluar dari mobil, lalu masuk kedalam rumah tersebut. Mysha masih saja bungkam, terdiam menunggu jawaban yang ia nanti-nanti.

Gadis itu menyumpal telinganya dengan earphonenya, memilih lagu favoritenya untuk menemaninya.

Dan terbukalah pintu mobil, terlihatlah Erlangga berdiri disana. "Lo pindah belakang," suruh Erlangga pada Mysha.

"Lah? kenapa? gue salah ap–"

"Lo gak salah apa-apa, gue mau disini."

Mysha tersentak mendengar seseorang berada disamping Mysha dengan posisi berbicara dikaca mobil.

"Yara?"

"Gue mau disini, boleh kan?" kata Yara lagi.

Mysha sontak mengangguk ragu, "bo–boleh."

Lalu, setelah itu Mysha turun dari mobil dan pindah duduk ke belakang.

Mysha mendengus, ia kesal, bisa-bisa ia dijadikan nyamuk disini atau bahkan tidak dianggap. Tapi, Mysha tidak ingin terlihat menye-menye. Gadis itu lebih memilih untuk diam mendengarkan Erlangga dan Yara berbicara dan lebih memilih melihat pemandangan diluar kaca.

Mysha melihat Erlangga mengacak-acak rambut Yara, tersenyum tulus pada gadis itu. Ah gerah rasanya! hawa dimobil yang tadinya dingin berubah menjadi panas. Mysha ingin keluar sekarang juga!

"Gue sayang lo, Lang." kata Yara.

וו×

Next? Komen&Vote🙉

MYSHA [SELESAI]Where stories live. Discover now