Mysha || 31

326K 16.7K 479
                                    

"Jangan pernah bangga menjadi seorang perempuan yang menghancurkan kebahagiaan orang lain."

-Mysha Adeline Shunie
💛



"Sekarang, kerjakan buku paket halaman 180."

"Iya, Bu." jawab murid serentak.

"Ibu tinggal sebentar, ada tamu." kata Bu Mega selaku guru Fisika.

"Yang lama juga gapapa kok Bu." celetuk Raka disambar toyoran oleh Mysha. "Yeh, maunya lo!" kata Mysha. Detik selanjutnya, Raka ditimpuki oleh berbagai macam benda, cowok itu hanya meringis kesakitan. "Sakit, anjir!"

"Lebay!" sambar Shiren.

"Pake bando sekalian!" timpal Meira.

"Dandanin sekalian!" seru Syifa.

"Beliin soptek sekalian dah!" kata Pandu.

"Pakein konde sekalian!" teriak Mysha.

Bu Mega hanya menggelengkan kepalanya melihat anak muridnya seperti ini, Bu Mega, adalah wali kelas Mysha. Guru itulah yang bisa dijadikan teman curhat. Sekedar info hehe.

"Sudah-sudah, kasihan Raka. Nanti pacarnya malu punya cowok lebay." kata Bu Mega disusul kekehan olehnya, sejenak seisi kelas tertawa.

"Jahat bener Bu.."

"Sudah-sudah, Ibu permisi dulu. Jangan lupa dikerjakan." kata Bu Mega lalu pergi meninggalkan kelas.

"Awas lo semua gue bales!" seru Raka seraya mengacungkan jempolnya ke bawah.

"Rak, selaw aja. Gue dipihak lo." kata Mysha.

Semua pandangan menatap Mysha, Raka, Pandu, Meira, Shiren, dan juga Syifa si biang lawak ini. Mereka memang seperti ini dikelas, objek lawakan. Jika salah satu dari mereka tidak masuk, kelas benar-benar sepi.

"Nah ini baru temen gue!" seru Raka.

"Tapi selama sebulan lo harus jajanin gue sepuasnya plus jadi babu gue." Seisi kelas tertawa akibat ucapan Mysha, banyak kata-kata mengejek terlontar untuk Raka. Cowok itu hanya pasrah menjadi objek kali ini.

***


Mysha tengah berdiri menunggu angkutan umum lewat, gadis itu memasang earphonennya, bersenandung kecil seraya menggerakkan kakinya kecil.

Tiba-tiba, saat Mysha ingin menoleh untuk memberhentikan angkutan umum, sebuah motor sport berhenti di depan Mysha. Mysha sangat amat terkejut, melihat sosok tersebut.

"Mau balik sama gue gak?" tawar cowok itu.

Tanpa basa-basi menolak atau apa, Mysha langsung naik ke jok belakang seraya tersenyum-senyum sendiri. "Dah, siap. Tinggal cus!" seru Mysha bersemangat.

Erlangga hanya menggelengkan kepalanya, Mysha melihat itu hanya cekikikan tidak jelas. Perasaannya, hatinya, detak jantungnya, sangat tidak jelas saat ini. Berdetak tak dari biasanya.

"Udah?" tanya Erlangga seraya menoleh ke arah spion.

Mysha sontak mengangguk dengan bersemangat. "Udah!" jawab gadis itu.

"Turun."

Mysha memukul pundak Erlangga, "rese!" pekik gadis itu. "Untung sayang." lanjutnya.

"Biar gue arahin, Lang, rumah gue.." Mysha menggantung ucapannya. Berpikir sejenak. "Rumah gue lagi di renov, jadi gue pindah." kata Mysha berbohong.

"Iya," Mysha sudah sangat amat kuat dengan sifat acuh Erlangga. Baginya, ini adalah salah satu contoh perjuangan, perjuangan untuk memperjuangkan seseorang. Meluluhkan hati seseorang, mencairkan hati yang beku.

"Ayo, jalan!"

Diperjalanan, Mysha tak ada hentinya mengoceh. Gadis itu terus saja bercerita, dari cerita yang tidak penting hingga ke puncak cerita.

"Dan lo tau gak Lang?"

"Si Oji, sampe diblacklist gara-gara si Irish!" pekik Mysha sedikit berteriak.

"Tapi sih gak fatal, blacklist absen doang.." kata Mysha.

"Terus nih tadi, pas–"

Ciitttt

"Gue gak konsen lo ngoceh mulu." kata Erlangga datar seraya ngerem mendadak membuat Mysha terkejut.

"Ya sorry, daripada garing ya kan?" kata Mysha.

"Tunggu sini." kata Erlangga seraya turun dari motor. Karena takut jatuh, Mysha pun ikut turun dan berdiri  disamping motor Erlangga.

"Ngapain? mau kemana?" tanya Mysha berteriak karena Erlangga sudah jauh dan memasuki Minimarket.

Mysha menghela nafasnya kasar. "Cape juga ya ngomong mulu, engap!" pekik Mysha seraya mengipas-ngipasi lehernya.

Mysha terbengong, berbalik arah menatap jalanan. Yang ia lihat, sangat ramai.

"Nih, gue tau lo aus karena ngomong terus." Mysha menoleh, mendapati Erlangga disana dengan membawa 2 botol minuman ditangannya.

Mysha mengambilnya dengan senang hati, gadis itu tersenyum tulus ke Erlangga.

"Makasih, Lang. Lo pengertian. Cocok jadi calon suami." celetuk Mysha lalu langsung meminum minuman yang Erlangga beli hingga habis.

"Aus banget?" tanya Erlangga.

"Enggak!"

"Lah itu, abis duluan."

"Suka aja sama minuman ini, lo tau aja kesukaan gue!" seru gadis itu.

"Oh ya? kebetulan kayaknya." kata Erlangga dengan ekspresi yang sangat datar seraya menatap ke arah depan dengan tangan yang sudah di-stang motor.

"Kebetulan apa?" tanya Mysha.

"Kebetulan sama. Gue juga suka."

וו×

Mysha digituin aja seneng bat, kalo kalian?😄

*MAAF BUAT PEMBACA TWIWERS, CERITANYA BELUM UP, INSYAALLAH NANTI MALAM AKAN UP. DITUNGGU.

Makasiii🤗

MYSHA [SELESAI]Where stories live. Discover now