Mysha || 19

329K 17.1K 1.2K
                                    

Erlangga berhenti disebuah minimarket, Mysha bingung mengapa cowok itu berhenti ditempat itu? apakah ia ingin membeli sesuatu? untuk siapa? untuknya? Mamanya? Papanya? atau adiknya? atau abangnya? Ah Mysha pusing.

Erlangga, cowok itu mengambil sesuatu yang ingin ia beli.

Mysha masa bodoh. Apapun dan untuk siapapun yang Erlangga beli bukanlah urusannya. Gadis itupun memainkan kukunya seraya bernyanyi kecil.

Erlangga keluar dengan wajah datar, membawa plastik kecil dan berjalan mengarah mobilnya.

Erlangga masuk ke dalam mobil, menyodorkan plastik itu pada Mysha tanpa sepatah kata apapun. Ia pun segera melajukan mobilnya. Tanpa melihat Mysha sedikit pun.

Mysha mengernyitkan dahinya, memandangi plastik yang diberikan oleh Erlangga.

"Ini apa, Lang?" tanya gadis itu.

"Buat gue?" lanjutnya.

"Iya. Sesuai janji."

Mysha tersenyum senang saat melihat apa yang ada di dalam plastik tersebut. Dengan segera gadis itu membuka, dan memakannya.

"Makasih banyak Lang, gue suka." kata gadis itu seraya menjilati eskrim yang ada ditangannya.

Tanpa menoleh sedikitpun, Erlangga menjawab, "Hm."

"Tau gak? kalo tadi gue dihukum."

"Sama bu Linda.." kata Mysha curhat pada Erlangga.

Mysha menghentikan aksi makannya itu, "Dan gue, pingsan. Lo tau siapa yang nolong?" tanya Mysha pada Erlangga. Cowok itu menggeleng. "Fabian!" jawab Mysha setelah mendapat gelengan dari Erlangga.

"Oh." jawab Erlangga.

"Kok oh doang sih? jawab yang panjang kek gitu Lang, masa singkat banget. Gak ngehargain gue yang nyerocos sepanjang masa ini!" kata gadis itu kesal.

"Terus?"

"Lo gak cemburu gitu gue digendong sama Fabian?" tanya Mysha seraya menatap Erlangga.

"Buat apa?"

"Ya kan ceritanya kita pacaran Lang, gak peka banget deh." dengus Mysha kesal.

"Hidup lo kebanyakan drama tau gak." tukas Erlangga.

Mysha menatap Erlangga dengan tatapan sinisnya, "kalau iya, kenapa? gak suka?" katanya. Lalu, tak lama dari itu Mysha tertawa. Meledakkan tawanya didalam mobil. Cekikikan sendiri, tak perduli jika sehabis ini Erlangga akan ilfeel.

"Kok lo ketawa?" tanya cowok itu keheranan.

Mysha menghentikan tawanya, memanimalisir nafasnya. Lalu memberanikan diri menatap Erlangga dengan dalam. "Gak apa," jawab cewek itu.

"Lah? gila lo?"

"Iya, gila karena cinta sama lo!" balas gadis itu.

Erlangga kembali terdiam.

"HAHAHAHA!" Mysha tertawa lepas, gadis itu menertawakan Erlangga yang entah lucu dari sisi mana.

"Gila."

"Lo.."

"Apa?"

Mysha membungkam mulutnya sendiri dengan tangannya, menahan tawanya agar tidak pecah lagi.

"Kenapa sih?!" Erlangga geram. Untung saja ini lampu merah, jika tidak, bisa menabrak trotoar akibat ulah Mysha yang menjengkelkan ini.

"Lo.."

"Apa?!"

"Lo lucu rasanya pengen gue cium. HAHAHAHA!" Mysha kembali tertawa, sekencang-kencangnya. Matanya sudah berair, akibat tawanya itu.

"Turun lo!" ancam Erlangga.

"Dih? jahat bener." balas Mysha.

"Turun!"

"Gak Lang!" Mysha kesal.

"Lagian hidup jangan serius-serius amat napa, canda dikit!" ujar Mysha.

"Serah lo."

"Dih, baper," goda Mysha. Membuat Erlangga benar-benar geram pada gadis itu.

Mysha tersenyum jahil, sepertinya, Erlangga sudah kesal.

"Iya, oke-oke gue diem." kata Mysha yang diakhiri tawa renyah.

"Dari tadi kek."

"Ketus amat mas, pms?"

"Brisik lo."

"Dih, ngakak lagi ah–"

"Diem atau gak gue undang nanti malem?" Ampuh! Mysha terdiam. Benar-benar seperti patung. Gadis itu menutupi mulutnya dengan telapak tangannya

"Rumah lo dimana? gue lupa." kata Erlangga yakni sudah masuk ke dalam perumahan milik Mysha.

Mysha masih saja menutupi mulutnya dengan tangannya, jika ia bicara lagi, takut bila Erlangga tidak memperbolehkan ia datang nanti malam.

"Joalanhh anggroekhh satohh," jawab Mysha samar mengucap alamat rumahnya dengan mulut yang masih dibekap oleh telapak tangannya sendiri.

"Buka mulut lo."

"Itu, belok kiri." jawab Mysha seadanya.

Mysha turun dari mobil, menutup kembali pintu mobil Erlangga.

"Makasih, pacar!" seru gadis itu tersenyum-senyum tidak jelas.

"Gue bukan pacar lo."

"Soon, kok beb."

"Gue balik." ujar Erlangga lalu menyalakan kembali mesin mobilnya. Mysha melambaikan tangannya pada Erlangga. Tersenyum manis ke arah cowok itu. Lalu, ia membalikkan badannya untuk masuk ke rumah.

"Sha!"

Mysha sangat terkejut. Ia refleks membalikkan badannya lalu tersenyum. "Kenapa beb? kangen?"

"Nanti malem, gue jemput." Dan saat itu juga, rasanya Mysha ingin terbang keluar angkasa. Meloncat, jingkrak-jingkrakkan tidak jelas. Berteriak histeris, bahkan nyebur ke dalam jurang.

Anggap saja Mysha terlalu berlebihan lebaynya.

×××

Siapa karakter yang paling kalian suka? dan alasannya.

Mysha

Erlangga

Shiren

Meira

Aldito

Revan

Salma

Yara

Selamat berlibur dan menjelang puasa temen-temen👋💖

Jangan lupa vote&komen!!!

See u, Erlangga Mysha sayang kaliannnnn❣❣❣

MYSHA [SELESAI]Where stories live. Discover now