Mysha || 50

317K 14.5K 813
                                    

"Terkadang seseorang datang karena ia bosan, setelah menemukan kesenangannya ia pun pergi dengan alasan kamu terlalu baik."

-Mysha Adeline Shunie
💟




Pagi ini, Erlangga tengah sarapan bersama Mama, Ayah, dan Kakaknya. Hal ini adalah rutinitas mereka sebelum aktivitas di pagi hari.

Saat mereka tengah menikmati sarapannya, ponsel Erlangga berbunyi, cowok itu langsung mengangkatnya.

"Halo Lang.. Yara kritis! Tante minta tolong kamu segera kesini."

"Erlangga langsung kesono."

Beep

Erlangga mematikan sambungan teleponnya, cowok itu bergegas pamit kepada orang tuanya dan juga sang Kakak.

Elise, Elang, dan Eza pun sudah paham kemana Erlangga akan pergi. Mereka pun melanjutkan kegiatan makannya itu.

Erlangga menaiki motor sportnya, memasang helmnya dengan cepat. Setelah selesai, cowok itu melajukan motornya dengan kecepatan maksimal.

Mysha, gadis itu tengah berada di perpustakaan. Ternyata sangat tidak enak jika datang sangat pagi. Gadis itu sangat suntuk. Bahkan Meira dan Shiren pun merencanakan untuk datang terlambat. Ah Mysha bosan.

Mata gadis itu berbinar saat mendapati ide, Mysha bangkit dan langsung bergegas ke ruang OSIS.

Mysha membuka pintu ruang OSIS. Dan benar, sudah ada Fabian disana. Pasalnya, besok adalah acara pensi sekolah. Dan Fabian harus mengurus segala urusan untuk besok.

"Pagi, Fab!" sapa Mysha. Fabian menoleh, lalu tersenyum, "pagi, tumben kesini Sha. Kenapa?" tanya Fabian.

"Gapapa, gue bete aja dateng kepagian." kata Mysha.

"Oh gitu, oh iya gimana, lo jadi kan pensi bawain lagu sambil main gitar?" tanya Fabian.

Mysha bungkam. Lalu gadis itu menggeleng.

Fabian mengernyitkan dahinya, "Kenapa?" tanya cowok itu.

Mysha menghela nafasnya kecewa, lagi-lagi hal ini di bahas. "Yara gak ngizinin Erlangga ngajarin gue." kata Mysha.

"Kenapa gak minta ajarin gue aja sih, Sha." ujar Fabian.

Mysha menggeleng, "lo lagi sibuk." kata Mysha.

Fabian menoleh kembali, detik itu juga cowok itu tersenyum, lalu terkekeh, "Sesibuk-sibuknya gue, kalo lo minta tolong pasti gue sempetin Sha." kata Fabian.

"Gak ah, guenya gak enak." ujar Mysha.

"Gak usah gak enakan gitu, biasanya juga ngerepotin lo." ucap Fabian.

Mysha terkekeh, "ya sorry!" katanya.

Mysha menghampiri Fabian yang tengah menulis itu, Mysha memicingkan matanya, ingin melihat lebih jelas apakah penglihatannya benar.

"Itu.. bukannya, Sa–"

"Apaan sih lo Sha, pengen tau aja." potong Fabian seraya menutupi data yang dipegangnya itu.

"Ih! kan gue kepo," ujar Mysha.

Mysha memang cantik, semua orang mengakuinya. Tetapi, betapa malangnya gadis itu selalu saja menjadi bahan omongan semua orang. Berawal dari masalah dia bukan anak Diana, lalu mengejar-ngejar Erlangga seperti gadis murahan, dan lagi masalah ia di usir oleh Diana. Entah masalah apa lagi yang akan ia alami selanjutnya.

MYSHA [SELESAI]Where stories live. Discover now