Mysha || 60

316K 14K 826
                                    

"Satu doaku, suatu saat nanti kau kan mencintaiku."

-Mysha Adeline Shunie

19 Juni 2019

-MYSHA-

Happy Reading💖

~~~~~

Mysha turun dari motor Erlangga, tanpa berbicara apapun pada Erlangga.

"Ya ampun, mama..."

"MAMA!"

Mysha menghampiri sang Mama. Mamanya terduduk lemas dengan keadaan sangat kacau.

"Mama.. mama kenapa?" Mysha melirih.

Erlangga dan Kinara hanya bisa menyaksikan percakapan antara Ibu dan Anak ini.

"Seminggu ini, mama kemana?" Mysha menangis.

"Semuanya gak ada yang sayang saya!" teriak Merlina membuat Mysha terkejut. Mysha menenangkan sang Mama, bingung dengan keadaan Mamanya.

"Mysha sayang sama mama.."

"Bohong! kamu selalu meragukan bahwa saya bukan Ibu kandung kamu! kamu jahat!!" Merlina berteriak histeris. Tak lama, ia menjambak rambutnya sendiri.

"Gak mah, Mysha beneran sayang sama mama tanpa meragukan mama.." kata Mysha.

"Semuanya jahat! haha! jahat! aku mau pergi sama pacar aku aja! dia baik sama aku!"

Mysha menenangkan sang Mama, "Mama kenapa.. hiks.."

"Aku bakal pindah sama dia, punya rumah bagus, gak kaya gini keluarga kaya gini gak enak! banyak utang!"

Mysha memeluk sang Mama dengan air mata yang berlinang, "Mah.. Mysha akan bantu melunasinya, Mysha dapat projek lagi Mah.. tapi tolong jangan seperti ini.. hiks.."

"Bukan aku yang salah! aku gak punya utang! kenapa sih mereka jahat banget nagih utang ke aku?!" Merlina semakin kacau.

Tiba-tiba, seorang wanita berusia sekitar 28 tahunan ini datang. Dan ternyata itu adalah Arumi-Tante Mysha.

"Tan.. Mama kenapa?" Mysha terisak. Kinara dan Erlangga pun menghampiri Mysha. Membawanya ke sofa, Kinara memeluk sahabatnya itu.

"Mama kamu mengalami depresi yang sangat parah hingga menganggu kejiwaannya. Satu minggu itu, Merlina ada di suatu toko, dia bekerja full. Pada suatu hari, ada beberapa preman mendatanginya, dia menagih utang. Merlina bilang masih belum cukup untuk melunasi semuanya, saat di tagih selanjutnya, jawaban Merlina tetap sama."

Mysha masih diam mendengarkan.

"Waktu itu, preman itu nekat. Dia bekap Merlina dan hampir aja menyetubuhi Merlina. Merlina diperlakukan tidak baik, akhirnya, Merlina jadi kaya gini, dia stress berat, frustasi, hingga ke tahap depresi berat."

"Tante.. tau dari mana?" Kinara yang bertanya.

"Ada teman satu kerja Merlina yang cerita."

"Tante akan ngawasin kalian 24 jam. Pengawasan ketat di depan rumah, untuk menjaga Mama kamu." kata Arumi.

"Makasih Tan.."

"Sama-sama. Kamu yang tenang, jangan nangis," kata Arumi.

"Kalian berdua, saya titip Mysha di luar. Takut dia kenapa-napa." peringat Arumi pada Erlangga dan Kinara.

"Iya Tan," jawab mereka bersamaan.

"Kalau boleh tau, dengan siapa Tante Merlina berhutang?" tanya Erlangga tiba-tiba.

"Dengan pemilik perusahaan terkenal di Jakarta, Ibu Elise Wijaya."

Deg!

***

Satu minggu kemudian.

Rabu, 25 Mei

Mysha kini tengah meniup balon-balon, dan memasangnya disetiap sudut ruangan bercat serba putih ini.

"Lang, ini taroh mana?" tanya Mysha.

"Terserah."

Mysha mengerucutkan bibirnya, lalu memasang balonnya asal.

"Gue gak sabar deh, nanti jam 12 teng, Yara dateng ke ruangannya dan kita bikin suprise buat dia!" pekik Mysha kegirangan.

"Sha, minta solatip dah, lempar!" teriak Shiren.

Mysha melemparnya, dan mengenai kepala Aldito. Hal itu membuat cowok itu kesal bukan main.

"SIALAN LO!"

"Dih gak sengaja!" omel Mysha.

"Ini jelas-jelas kena jidat gue! kalo benjol gimana?!"

"Lebay amat sih jadi cowok!"

"Diem apa gue suruh lo ngepel abis ini?" ancam Erlangga pada Aldito, Mysha menjulurkan lidahnya pada Aldito.

"Awas aja lo!"

"Lang, makan yuk, emang lo gak laper?" tanya Mysha.

"Dimana?"

"Rumah makan depan rumah sakit aja. Gak usah mewah-mewah, dipinggiran juga jadi asal sama lo haha!"

"Garing!" Aldito melempar botol Aqua tepat di kepala Mysha. "Kurang ajar!" pekik Mysha.

"Gue balik dulu Lang, nanti gue kesini lagi sama Meira. Meira harus pulang dulu, takut nyokapnya nyariin." pamit Revan.

"Woi, duluan!" teriak Meira.

Akhirnya Revan dan Meira pun keluar dari ruangan Yara. Mereka memutuskan untuk pulang ke rumah terlebih dahulu untuk bersih-bersih. Karena sejak pulang sekolah tadi, mereka langsung mencari bahan-bahan untuk merias kamar rawat Yara, belum sempat untuk pulang ke rumah.

"Lang, ayo makannn!" rengek Mysha.

"Gue makan dulu bentaran, nanti gantian." pamit Erlangga pada yang lainnya. Erlangga pun keluar dari kamar rawat Yara.

Ngomong-ngomong soal Yara, Yara sedang berada di ruangan lain untuk menindak lanjut keadaannya. Dan tepat di hari ulang tahunnya nanti, gadis itu di putuskan untuk pindah kamar kembali.

+62897887xxxxx
Hai, apa kabar?

Shiren
ini siapa?

+62897887xxxxx
Gue sausan

Seketika jantung Shiren berdetak lebih kencang. Ada perasaan tidak enak, sangat tidak enak, gadis itu menutup ponselnya dengan mimik wajah yang sangat panik.

"Lo kenapa?" tanya Syifa.

"Sa-sausan.." ucapnya tanpa sadar.

"Hah? Sausan? mana gue liat!" Syifa merebut ponsel Shiren dari tangan Shiren, gadis itu membulatkan matanya.

"DIA BALIK LAGI?!"


***


"Gimana, beres semuanya?" tanya seorang gadis yakni tengah menelfon seseorang.

Wajahnya sangat bahagia, gadis itu menampilkan senyum liciknya.

"Semua beres bos, dia sekarang depresi."

"Bagus, lanjutin. Bikin hidup dia menderita. Karena dia udah bikin hidup gue menderita!"


וו×

Jangan lupa vote dan komen!💖

Jangan lupa baca👇:
1. Twiwers
2. Shamira
3. Princess And The Most

Terima kasihh!!!💖💖💖

Insta: @nitaayunii






MYSHA [SELESAI]Where stories live. Discover now