Mysha || 44

300K 14.5K 617
                                    

"I Love You."

-Erlangga Qausar Wirawan
💧




"Bu Raline?" gumam Mysha.

Mysha memicingkan kedua matanya. Gadis itu benar, penglihatannya masih tajam. Itu memang Raline yang waktu itu bertemu dengan Mysha digedung dimana Mysha photoshoot.

"Assalamualaikum.." sapa Raline.

"Waalaikumsalam, Bu."

"Gimana kabar kalian?"

"Baik!" seru seluruh murid.

"Alhamdulillah. Saya sangat senang, murid-murid disini dengan senang hati menerima saya sebagai donatur. Saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih."

"Baiklah terima kasih perhatiannya, kurang lebihnya mohon maaf. Kalian bisa kekelas sekarang karena bel sudah berbunyi." kata Pak Tio.

Semua murid pun berbondong-bondong meninggalkan lapangan karena hari juga mulai panas dan terik. Mereka mencari tempat ketenangan mereka, entah dikelas, kantin, atau perpustakaan.

Raline dan Pak Tio mengelilingi seluruh ruangan yang ada di Highstar. Mereka berbincang-bincang mengenai sekolah.

"Ini, ruang OSIS Bu." kata Pak Tio.

Raline hanya mengangguk sebagai memberi jawaban, "boleh saya masuk?" katanya.

"Tentu saja boleh," jawab Pak Tio.

Klek

"HUA!" teriak Mysha dan teman-temannya secara bersamaan. Mereka terkejut karena ruang OSIS tiba-tiba saja dibuka, padahal tidak ada yang berani membuka ruangan tersebut tanpa salam atau permisi.

"Maaf saya bikin kaget." kata Raline.

"Eh, iya Bu. Gapapa." jawab Mysha sopan.

"Sudah selesai tugas kalian?" tanya Pak Tio.

"Belum, Pak. Di deadline emangnya Pak?" tanya Syifa.

Pak Tio menggeleng, "Saya cuma nanya."

"Kalian, lagi ada tugas apa?" tanya Raline seraya mendekati mereka yang tengah sibuk mengerjakan tugas masing-masing.

"Emm.. Ini Bu. Saya dikasih amanah, sama ketua OSIS disini untuk gantiin posisi dia sebagai ketua OSIS dan gantiin dia ngerjain pekerjaannya." kata Mysha.

Raline mengangguk, "Oh gitu, berapa lama?"

"Tiga hari, Bu." jawab Mysha.

"Siapa nama kamu?" tanya Raline.

"Mysha, Bu." jawab Mysha sopan.

"Kamu?"

"Saya Syifa Bu." jawab Syifa.

"Kamu?"

"Pandu, Bu."

"Kamu?"

"Shiren Bu."

"Kamu?"

"Meira, Bu."

"Kamu?"

"Fauzi Bu, panggil aja Oji hehe.."

Raline tersenyum seraya mengangguk, "Kamu?"

"Raka ganteng, Bu."

"WO!" pernyataan Raka membuat semua temannya menyurakinya.

Raline tertawa, "Sudah-sudah. Saya Raline, kalau butuh bantuan apa-apa kalian bisa bilang ke saya." kata Raline.

"Baik, Bu."

"Mari Pak, antar saya ke ruang lainnya." kata Raline. Pak Tio langsung mengangguk.

***

Raline keluar dari ruangannya, lalu menelfon seseorang.

"Halo, rencana pertama berhasil. Saya sudah masuk ke sekolah ini." kata Raline.

"Bagus Bu, salah satu petunjuknya yaitu kalung Bu. Kalung yang dipakai oleh anak itu, kalung yang sama persis dengan kalung Ibu." kata Anya.

"Ya, doakan saya."

"Selalu Bu."

***

Kini, Bunga, Risa dan juga Annela tengah berada di kantin.

"Ngomong-ngomong, Erlangga gak masuk ya?" tanya Bunga.

"Iya, si Yara juga." ujar Risa.

"Mysha, juga." sahut Annela.

"Jangan-jangan.."

"Jangan-jangan apa?" tanya Bunga penasaran.

"Jangan-jangan Mysha lagi dilabrak sama Yara? dan Erlangga juga males sekolah karena Yara gak masuk?" kata Annela.

"Ih, gak nyambung lo!"

Tiba-tiba, Bunga melihat Mysha berjalan santai bersama Meira dan juga Shiren membawa beberapa tumpukan kertas. Bunga tersenyum licik melihat Mysha dan temannya berjalan tergesa-gesa.

"Guys, cabut."

Bunga, Risa dan Annela berjalan menghampiri Mysha. Dengan sengaja mereka menyenggol lengan Meira hingga tumpukan kertas tersebut jatuh dan berserakan.

"SIALAN LO YA!" pekik Meira.

"Gue udah cape-cape nyusun ginian, dengan enaknya lo bikin berantakan lagi. Cari ribut lo?!" bentak Meira.

"Uluh-uluh, marah ceritanya?" kata Bunga lalu tertawa meremehkan.

Mysha dan Shiren langsung memungut kertas tersebut, tanpa memperdulikan ucapan Bunga.

"Heh Bunga kuburan! bisa gak si lo sehari gak muncul di depan muka gue? lo kira muka lo bagus gitu ditampakin mulu? kek setan tau gak lo!" pekik Shiren.

"Kurang ajar lo ya! berani lo ngatain gue?!"

"Lo pikir lo siapa gue bisa takut sama lo? Cih!" Meira kesal. Gadis itu menahan diri untuk tidak main fisik.

"Lo kira lo Tuhan gitu kita takut sama lo? sampah!" ujar Mysha, lalu mereka pergi dari hadapan Bunga dan teman-temannya.

"Liat aja lo ya udah berani sama gue."

וו×

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!

Instagram: @nitaayunii

MYSHA [SELESAI]Where stories live. Discover now