Mysha || 27

327K 16.4K 310
                                    

"I feel lost.
I feel scared.
I feel sad.
I feel rejected.
I feel broken.
And i feel lonely.

But my life is safe in your hand, Ya Allah. so it's okay."


HAPPY READING

Hari demi hari Mysha lewati, tetapi tetap saja. Semuanya baginya hambar. Tidak ada yang berbeda dari hidupnya sebelumnya.

Gadis cantik ini menyisir rambutnya dengan halus, menguncirnya asal.

Dengan celana pendek dan kaos oblong Mysha keluar rumah untuk membeli makanan. Kini, keluarga barunya sangat amat sederhana. Tidak ada mobil untuk dirinya berkendara. Hanya saja masih ada motor.

Tetapi, Mysha memilih untuk jalan kaki saja menuju Minimarket. Katanya sih, itung-itung olahraga sore.

Hari ini adalah hari minggu, Mysha tidak memiliki tugas apapun dari guru atau kerja kelompok dan semacamnya. Jadi, Mysha sangat santai hari ini. Gadis itu tidak ada kerjaan kecuali..

Merusuhi Erlangga.

"Mba, pembalut yang non sayap gak ada?" tanya Mysha pelan.

"Ada mba, itu disana." tunjuk kasir itu.

"Oke, makasih."

Mysha berjalan menuju bagian pembalut wanita, hari ini adalah tanggalnya datang bulan. Maka dari itu, Mysha ingin menyetok pembalut sebanyak mungkin untuk bulan depan juga.

"Nih mba." ujar Mysha.

"Totalnya lima puluh ribu."

Mysha mengeluarkan uang lima puluh ribu dari sakunya, gadis itu lupa membawa dompet saat ini.

"Makasih mba." kata Mysha sehabis memberikan uang tersebut pada kasir itu. Lalu, gadis itu berjalan keluar, melangkahkan dirinya ke arah luar.

Mysha melihat gadis kecil sekitar usia 9 tahun yang sedang membawa adiknya yang usianya sekitar 5 tahun tengah mengemis dijalanan. Orang-orang disekitarnya tidak perduli, bahkan sibuk dengan candaannya, gurauannya, dan ada yang sibuk memainkan ponselnya.

Kejadian ini sering sekali terjadi, mungkin mereka beransumsi bahwa pengemis anak kecil adalah pengemis tipuan, yang sering diperintah oleh seseorang untuk mengemis dijalanan, setelah mendapat hasil, semua uang akan diberikan oleh seseorang tersebut.

Mysha menghampiri anak tersebut, mensejajarkan tubuhnya dengan anak itu. Mysha tersenyum, anak ini memang benar-benar kelaparan. Bibirnya pucat, matanya sayu, bahkan, sesekali Mysha mendengar suara perut anak tersebut.

"Nih, aku punya makanan." kata Mysha seraya memberikan roti yang ia beli tadi di Minimarket. Anak itu menggeleng, seraya memberikan jawaban untuk Mysha alias menolak.

"Kenapa?" tanya Mysha seraya mengernyitkan dahinya.

"Itu punya kakak, kakak pasti lagi pengen." ujar anak itu.

Semua orang menatap dan mendengar pembicaraan mereka.

"Dek, kamu mengemis kayak gini untuk makan bukan? kamu lapar kan? aku punya makanan lagi, dan di rumah aku sudah makan, dan lagi, aku juga masih ada makanan berat dirumah. Ini, cuma buat iseng-iseng aja."

Mysha melanjutkan ucapannya. "Roti ini gak seberapa, ayo makan, aku tau kamu laper." kata Mysha seraya tersenyum.

Anak itu kembali tersenyum, "Makasih banyak kak. Disaat semua orang gak perduli sama kehadiran aku, kakak datang bagai malaikat." kata anak itu.

MYSHA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang