Mysha || 87

311K 12.8K 634
                                    

"Pada dasarnya yang sabar akan pergi meninggalkan apa yang membuat ia kecewa."

–o0o–


Mempersingkat hari, ini adalah hari Sabtu. Hari dimana seluruh siswa dan siswi selesai mengerjakan soal Try-out. Kelegaan ada di hati mereka, setidaknya step demi step telah mereka lewati untuk meneruskan pendidikan yang lebih tinggi lagi.

Mysha dan teman -temannya tengah duduk di kantin, mereka menyantap makanan mereka masing-masing.

"Lo mau lanjut kuliah dimana Sha?" tanya Meira.

"Gak tau," jawab Mysha bingung.

"Kalau gue sih mau di Universitas Indonesia, tapi kata nyokap gue otak gue gak akan mampu, secara disana ibarat kata harus bener-bener sehat wal'afiat." ucap Meira. Mysha dan Shiren hanya beroh ia.

"Kalau gue insyaallah di Gajah Mada, soalnya gue juga sekalian mau pindah kesana." ujar Shiren.

"Gue belum tau, yang pastinya–"

"Yang pastinya lo gak bakal jadi polwan, dokter, psikolog dan lain-lain. Mungkin ngambil ekonomi atau hukum, secara lo aja ada depresi Sha, ya gak," ujar salah satu murid yang duduk disana.

"Heh nyambung-nyambung aja lo ya, kurang ajar!" pekik Meira seraya melotot tak terima sahabatnya dikatai.

"Lah kenyataannya bos, iya kan Sha?" ucap cewek itu. Mysha hanya mengangguk lalu tersenyum.

"Liat aja, dia gak bakal jadi orang."

"Mulut lo pengen gue jahit ya!" omel Shiren.

"Yuk Sha pindah, bikin empet aja lo siang-siang!" ajak Meira pada Mysha, Meira dan Shiren pun berdiri disusul oleh Mysha.

"Liat aja nanti!" ujar cewek itu.

Mysha menoleh dan tersenyum, "Iya, liat aja nanti." senyumannya sangat tulus, bukan meremehkan, cewek itu hanya memutar bolanya malas mendengar penuturan Mysha.

***

Sehabis upacara rutin dihari senin ini, Mysha mencari Fabian kemana-mana, dari koridor sekolah, kelas Fabian, ruang OSIS, ruang guru, bahkan sampai toilet laki-laki pun Mysha tidak menemukannya.

"Nyari siapa lo?" tanya salah satu teman Fabian.

"Fabian, ada?" tanya Mysha.

"Gak masuk dia, sakit." jawab gadis itu, lalu ia pergi meninggalkan Mysha. Mysha pun mencemberutkan bibirnya, kenapa harus sakit? Ah Fabian membuat Mysha cemas.

Mysha pun meraih ponselnya, ia menghubungi Fabian.

"Nomor yang anda tuju tidak–"

"Ck, gak aktif lagi!" gerutu gadis itu, ia pun melanjutkan langkahnya menuju ruang kelas Shiren dan Meira untuk menemui kedua gadis itu.

"Ada Shiren sama Meira gak?" tanya Mysha pada salah satu teman satu kelas mereka.

Cewek itu menggeleng, "Shiren sama Meira izin, ada acara keluarga katanya."

"Lah sejak kapan mereka mau ikut-ikutan begituan?" gumam Mysha.

"Gak tau Sha, ada buktinya kok mereka ada acara keluarga, dia berdua ngepap gitu pas lagi disana," ucap cewek itu. Mysha hanya mengangguk saja sembari tersenyum pada cewek disampingnya ini, "Yaudah, makasih banyak." ujar Mysha. "Sama-sama."

Mysha pun berjalan menuju rooftop sendirian, ia sangat bosan. Mengapa semua orang menghilang? padahal Mysha ingin membuat suatu acara.

"Aha, Kinara!" akal cerdiknya berjalan, ia segera menelpon sahabatnya itu.

MYSHA [SELESAI]Where stories live. Discover now