Mysha || 51

294K 14.6K 1K
                                    

"Hobi saya? meng-chat semua teman-teman saya walaupun itu tidak jelas supaya kami benar-benar tidak lost kontak. Itu sudah biasa. Tapi akan ada saatnya saya lelah dan mencari hal baru selain itu."


-Mysha Adeline Shunie
🤗




"Mysha?"

Apa yang ada ditangan Mysha kini jatuh. Tanpa melangkah sedikitpun, Mysha mengubah ekspresinya menjadi tersenyum. Entah dorongan yang apa yang membuat gadis itu tiba-tiba tersenyum ke arah Erlangga dan juga Yara.

Erlangga melepas pelukannya pada Yara, lalu menoleh kearah Mysha seratus delapan puluh derajat.

"Masuk, Sha." ucap Erlangga.

Mysha tersenyum, lalu mengambil makanan yang refleks jatuh tadi. Dengan langkah berat Mysha memajukan langkahnya.

"Nih," ujar Mysha seraya memberi apa yang ia beli tadi pada Erlangga. Erlangga menerimanya lalu menaruhnya di atas meja yang tersedia disana.

"Duduk sini, gue titip Yara sebentar gue mau ke kamar mandi." kata Erlangga.

Mysha mengangguk lalu tersenyum.

Kini diruangan tinggal Mysha dan Yara saja. Mereka sangat canggung saat itu. Akhirnya, Mysha memberanikan diri untuk membuka suara.

"Nyokap lo mana?" tanya Mysha.

"Di rumah." jawab Yara.

Mysha memanggut-manggut, "lo anak tunggal ya?" tanya Mysha lagi agar suasana tidak hening seperti tadi. Ia mencoba mencairkan keheningan dengan menanyakan sesuatu pada Yara, walau itu tidak penting.

Yara mengangguk, "Iya, Sha."

"Lo sendiri, anak tunggal?" tanya Yara pada Mysha.

"Iya."

Tiba-tiba, Yara memegangi kepala dan dadanya secara bergantian. Merintih kesakitan.

"Lo.. lo kenapa?!" pekik Mysha panik, gadis itu bingung harus apa.

"Gue panggilin dok-"

"LO APAIN YARA?!" Mysha terkejut. Lalu gadis itu menoleh ke arah suara tersebut. Terlihatlah Erlangga disana dengan wajah yang tak dapat di artikan.

"Gue.. gue gak apa-apain Lang-"

"Sampe Yara kenapa-napa gue gak akan maafin lo!"

***

Merlina memasuki ruangan kepala sekolah. Wanita itu datang ke sekolah Mysha untuk melunasi semua uang yang belum terbayar.

"Assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam."

Merlina menutup pintu kembali, dengan sopan wanita itu duduk di depan Tio.

"Maaf pak, saya orang tuanya Mysha, saya mau-"

Pak Tio memotong, "melunasi semuanya?" tebak Pak Tio. Lalu, Pak Tio menggelengkan kepalanya, menghembuskan nafasnya gusar.

"Semua sudah lunas, Bu." kata Pak Tio. Jelas hal itu membuat Merlina terkejut bukan main. Ia bertanya-tanya, siapa yang melunasi itu semua?

"Mysha sendiri yang melunasinya, Bu." sambung Pak Tio lagi.

"Kok..kok bisa, Pak?"

"Saya juga kurang tau Bu. Yang jelas, semuanya sudah lunas." jelas Pak Tio.

Merlina mengangguk mengerti, "Makasih, Pak."

"Mysha anak baik, tolong bimbing dan didik dia dengan baik juga, Bu. Dulu, setau saya, sewaktu ia masih bersama Ibu tirinya, Mysha tidak pernah mendapat hak sebagai anak, tidak pernah diberi kasih sayang. Jadi tolong, bimbing dan didik dia dengan baik."

Merlina tertegun, lalu detik itu juga wanita itu mengangguk. "Iya Pak."

"Dan satu lagi, jangan buat dia depresi.." Tio menggantung ucapannya, "Lagi."

וו×

JANGAN LUPA VOTE💙

Next? Bom komen.

TERIMA KASIH💓

MYSHA [SELESAI]Where stories live. Discover now