Mysha || 06

385K 18.5K 1.3K
                                    

"Makasih Lang! besok-besok, anter gue balik lagi ya? kalo perlu, jemput hehe." kata Mysha yang kini sudah berada diluar mobil Erlangga. Gadis itu menampilkan senyumannya kepada Erlangga, membuat cowok itu berdeham.


"Yaudah, hati-hati. Pulang dari basecamp jangan lupa makan oke? mandi juga, yaudah gue masuk ya? bye! gue mau ke makam adik gue," kata Mysha tak lupa senyumannya.

"Iya," jawab Erlangga. Lalu cowok itu melajukan mobilnya dan meninggalkan pekarangan rumah Mysha.

Mysha masuk ke dalam rumahnya, sudah ada Diana, Damar dan juga Gladis disana. Terlihat ketiganya tengah berbincang ria diruang tamu. Ah, Mysha jadi iri akan Gladis.

"Assalamualaikum, kak, Mah, Pah." ujar Mysha.

"Waalaikumsalam." balas mereka serempak.

"Jadi, kita ke makam?" tanya Mysha seraya menatap mereka secara bergantian. "Jadi, cepet ganti baju." kata Diana. Mysha pun bergegas naik ke atas dan masuk ke dalam kamarnya untuk berganti pakaian.

Beberapa menit kemudian, Mysha keluar dengan pakaian serba hitamnya, tak lupa kacamata hitamnya pun ia pakai.

"Yuk, berangkat." ujar Mysha.

Diperjalanan, tak ada satupun yang membuka obrolan. Baik dari Diana, Damar ataupun Gladis. Mysha pun lebih memilih untuk diam dan menatap ponselnya.

Satu jam perjalanan, akhirnya mereka sampai dipemakaman Raya. Mereka turun dari mobil dan berjalan ke arah makam Raya.

Raya Anindita Travella
binti
Damar Anandito

Mysha mengusap makam adiknya itu, cairan bening dipelupuk mata gadis cantik itu lolos dan terjatuh.

Mysha tersenyum dan menghapus air matanya.

"Maafin Kakak ya Ray. Kakak gak becus jadi seorang Kakak." lirih Mysha seraya mengusap nisan adiknya itu.

"Kakak gak berguna, Kakak cuma bisa bikin orang sedih. Kakak cuma bisa bikin Mama nangis, Kakak gak berguna, Ray.."

Mysha menangis. Jujur, sakit rasanya mengingat perlakuan Mamanya sampai saat ini. Mysha ingin keluarganya kembali, Mysha ingin merasakan kasih sayang seorang Ibu dan Ayah lagi. Gadis itu menghapus air matanya yang terus mengalir.

"Apa nyawa harus dibalas dengan nyawa Ray biar Mama bisa maafin Kakak?" ucap Mysha terdengar oleh Diana dan juga Damar.

"Apaan sih lo ngomong begitu?" tegur Gladis geram. Gladis membawa Mysha kedalam pelukannya. Mengusap surai cokelat itu dengan sayang dan memberikan ketenangan.

"Kenapa Kak? semua orang menganggap bahwa Mysha yang salah." Mysha menjeda ucapannya, "tapi, nyatanya emang Mysha yang salah." lanjutnya.

"Lo gak boleh ngomong kayak gitu!"

"Lo gak tau gimana posisi gue kak. Sakit kak rasanya, sakit. Bahkan, gue iri sama lo!"

***

Sesampainya di basecamp Geuvast, Erlangga duduk disebuah sofa dan menaruh tasnya diatas meja. Membuka jaket khas gengnya yang membalut tubuhnya itu.

"Jadi, mulai nih?" tanya Darren.

"Anak-anak Rougest ngajak tempur. Bukan ngajak sih, yang jelas mereka bakal nyerang sekolahan lo. Jadi gue minta untuk kalian hati-hati.” kata Darren memperingati.

"Dan gue gak itu, mereka bakal mulai kapan. Jadi, gue harap kalian bisa waspada. Anggota kita cuma lima, dan mereka puluhan.” ucap Erlangga.

"Oke, mulai sekarang kita bakal hati-hati, dan kalau bisa sih jangan sampai ada yang tau.” kata Aldito.

"Yaudah. Beres kan? Oh ya, gue baru aja jadian sama Resya, dan gue mau ngasih lo pada pajak jadian. Gimana kalo kita makan-makan?” ucap Rio.

"YES! MAKAN GRATIS!" seru Revan mendapat toyoran dari Aldito, "alay lo kek bocah." cibir Aldito.

"Jangan sampe malem, gue ada janji." kata Erlangga.

"Sama siapa bro? Yara?" tanya Revan. Ya, Revan memang sangat kepo anaknya. Membuat geram teman-temannya karena suka mencampuri urusan orang lain.

"Iya."

"Oke, siap!" kata Aldito.

"Berangkat sekarang ya?" ucap Darren.

"Siap! cus kita makan!" seru Revan lagi.

Erlangga terkekeh seraya menggelengkan kepalanya melihat tingkah konyol Revan.

Erlangga dan teman-temannya pun pergi dari basecamp, menuju tempat makan untuk merayakan Rio yang baru saja jadian oleh gebetannya itu.

"Erlangga?" panggil seseorang membuat semua anggota Geuvast terdiam begitupun Erlangga. Semuanya terdiam, terkejut akan kedatangan seseorang didepan gang basecamp mereka.

“Salma?”

ΔΔΔ

Anggep aja rambutnya cokelat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anggep aja rambutnya cokelat.

MYSHA [SELESAI]Where stories live. Discover now