Mysha || 45

315K 17K 552
                                    

"Aku harus apa? berpalingpun tak mampu hilangkan cinta."

-Mysha Adeline Shunie
🎇



🎶Song: Jikalau kau cinta - Judika


Pukul 16.00 jalanan kota memang ramai oleh para pekerja maupun anak sekolah yang pulang. Pegawai kantor pemerintah, pemilik toko, semua memulai aktivitas. Begitupun Mysha, gadis itu pun baru pulang karena hari ini menjalankan tugas Fabian. Ah cukup lelah baginya, dan juga rugi menurutnya karena ketinggalan pelajaran.

Gerimis. Mysha lebih tertarik memikirkan gerimis dijalanan saat ini. Jika diperbolehkan, dia ingin bermain di sana saja pagi ini dari pada harus pulang ke rumah. Rasanya sangat malas.

Gadis itu berlari merentangkan kedua tangan dipinggir halte, mendongak, membiarkan wajah dan rambutnya basah oleh butir air lembut. Mysha sangat suka bermain dengan hujan, tetapi, kesehatan lebih penting baginya.

Pada saat gadis itu tengah merasakan segarnya air hujan menerpa wajahnya, sedetik kemudian ia tak merasakan lagi air tersebut. Mysha berhenti tersenyum, lalu membuka matanya.

"Loh? Erlangga?"

"Lo ngapain kaya tadi sih?" tanya cowok itu.

"Gue suka aja sama air hujan." jawab Mysha. Lalu ia meminggirkan jaket yang tadi dikenakan oleh Erlangga untuk menghadang air hujan membasahi wajahnya ke arah lain. Lalu, seperkian detik Mysha melanjutkan lagi hal yang sama.

"Sha, nanti lo sakit." 4 kata 1 kalimat 15 huruf mampu membuat Mysha bungkam. Gadis itu menoleh, lalu tersenyum.

"Makasih, udah perhatian." kata Mysha. Setelah mengatakan itu, gadis itu tetap melanjutkan aksinya.

"Dengan ini, gue tenang. Gue ngerasa beban yang ada di otak gue ilang gitu aja, Lang." kata Mysha.

"Tapi pikirin diri lo juga, Sha.." kata Erlangga.

Mysha pun berhenti, lalu menatap Erlangga. "Lo kenapa gak balik?" tanya Mysha.

"Lo gak liat? ujan." jawab Erlangga.

"Hm, iya sih. Kan tapi seenggaknya lo bisa neduh ditempat lain. Kenapa disini? masih banyak loh tempat teduhan disekitar sini." kata Mysha.

"Gue ngeliat lo disini, jadi gue kesini." balas Erlangga.

Mysha mengangguk memberikan jawaban. Lalu, gadis itu melangkah maju. Menengadahkan telapak tangannya ke udara, menghirup udara pelan-pelan lalu tersenyum.

Erlangga pun maju mensejajarkan tubuhnya dengan Mysha, melihat gadis itu. Lalu, Erlangga tersenyum.

"Lo tau apa yang istimewa dari hujan?" tanya Mysha pada Erlangga.

"Meskipun dia jatuh berkali-kali, dia tetap akan jatuh selanjutkan dan menciptakan pelangi yang indah." jawab Erlangga.

Mysha terkekeh, "Salah."

"Istimewanya hujan itu, dia bisa nyiptain suasana tenang, sejuk, dan juga bisa ngewakilin perasaan seseorang yang mungkin lagi terpuruk." kata Mysha. Gadis itu tersenyum, sangat tulus.

Lalu, Mysha menaruh tasnya dibawah dan berlari ketengah jalanan dan merasakan derasnya hujan. Erlangga terkejut akan itu, pasalnya, gadis itu akan basah kuyup sampai rumah nanti.

Mysha tersenyum disana. "AAAAAAAAA!" Mysha teriak sekencang mungkin seraya merentangkan kedua tangannya. Setelah itu, ia terkekeh dan menghampiri Erlangga.

"Lo gila?!" pekik Erlangga.

Bukannya takut atau terkejut, Mysha malah terkekeh, "gue masih waras kok." katanya seraya tersenyum.

"Gimana, tadi liat gak gue ngapain?" tanya Mysha pada Erlangga.

"Ujan-ujanan dan teriak kaya orang bego." jawab Erlangga.

Mysha terkekeh kembali, "Itu dia istimewanya hujan." kata Mysha.

Erlangga mengernyitkan dahinya, menandakan bahwa cowok itu bingung oleh pernyataan Mysha.

"Itu dia istimewanya, hujan bisa ngewakilin perasaan seseorang disaat dia lagi terpuruk. Hujan juga bisa nutupin segala hal tentang keterpurukan dan juga kesedihan." kata Mysha.

"Maksudnya?"

"Lo cuma liat gue teriak dan senyum doang 'kan?" tanya Mysha.

Erlangga mengangguk, "Iya." katanya.

"Lo tau? gue nangis disana." kata Mysha.

"Gue nangis disaat gue lagi teriak. Hebatkan hujan bisa nutupin air mata gue? hehe." kata Mysha disusul kekehan olehnya.

"Lo ada masalah? kepikiran soal Yara? ayo, kita ujan-ujanan." ajak Mysha.

"Nanti basah bajunya," kata Erlangga.

"Taro tasnya." Erlangga menaruh tasnya, lalu ditariklah tangannya oleh Mysha ke tengah derasnya hujan.

Sesekali, Mysha tersenyum melihat Erlangga yang juga tersenyum merasakan derasnya hujan pagi ini.

"Teriak yang kenceng, Lang!" kata Mysha sedikit berteriak.

"Bareng ya!"

"Satu,"

"Dua,"

"AAAAAAAAAAAAAAAA!" Pada saat itu juga, mereka tertawa bersama. Menikmati derasnya hujan yang mengguyur tubuh mereka.

"Gimana? lega?" tanya Mysha sedikit berteriak.

Erlangga hanya mengangguk memberi jawaban.

Erlangga tersenyum ke arah Mysha, dibalas senyuman juga oleh Mysha.

"Cie ngeliatin gue!" ledek Mysha. Detik itu juga, Erlangga menyiprati air ke arah Mysha. Tidak mau kalah, gadis itu pun menyiprati balik air hujan ke arah Erlangga.

Sesekali, Mysha berlari untuk menghindari Erlangga. Dengan tawa yang samar dengan derasnya air hujan, mereka berlari satu sama lain untuk menghindari serangan.

Sesederhana ini, tetapi inilah yang Mysha inginkan. Mewujudkan sesuatu hal kecil yang mampu membuatnya bahagia sebentar, melupakan seluruh masalah yang ada di kepalanya. Bersama Erlangga, dengan Erlangga.

"Tuhan.. Izinkan aku terus seperti ini, bersama seseorang yang aku cintai. Sekarang, dan selamanya.."

וו×

Gimana pendapat kalian tentang part ini?

Oke ini fix fix gajeeee😥

Dan ini part khusus ErlanggaMysha

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN DIBAGIAN KALIMAT YANG PENGEN KALIAN KOMENTARI

Instagram: @nitaayunii

MYSHA [SELESAI]Where stories live. Discover now