Mysha || 40

314K 15.1K 402
                                    

"Aku sadar aku hanyalah payung yang melindungimu dari hujan, setelah reda, pelangimu datang."

-Mysha Adeline Shunie
💅



Pukul 10.00 WIB

Mysha kini tengah berada diruang OSIS bersama Meira, Shiren, Syifa, Pandu, Raka, dan Oji. Mysha meminya tolong pada mereka untuk membantu pekerjaannya, dengan senang hati mereka menerima dikarenakan malas untuk masuk ke kelas dan dispen seharian ini.

"Sha, berkas ini taro mana?" tanya Pandu seraya mengangkat kertas fotocopy'an itu.

"Tumpuk aja sama berkas yang tadi dikumpulin sama Oji." jawab Mysha setelah itu ia kembali pada kegiatannya.

Meira bangkit, lalu menghampiri Mysha, "Sha, liat deh, ini, berkasnya si Yara kan?" tanya Meira pada Mysha.

"Ra, ih, gak sopan." tegur Mysha.

"Ck, kalo menurut lo baca-baca ini gak sopan, ngapain kita disuruh nyalin ulang datanya dia?" kata Shiren, Mysha bungkam. Ah benar juga apa kata Shiren.

"Yaudah, berkas doang kan?" kata Mysha.

Meira kembali duduk, lalu membaca berkas yang ada ditangannya, "Ohh.. Dia ada keturunan Amrik." kata Meira.

Mysha menoleh sebentar, lalu memalingkan kembali wajahnya.

"Gue mau kebelakang sekolah dulu, mau fotocopy ini." kata Mysha.

"Oke, kalo ketemu Revan, bilang bales Line gue." kata Meira.

"Sip."

***

Mysha berjalan seraya memegang kertas yang ada ditangannya, gadis itu berjalan tanpa menghiraukan perkataan kejam orang-orang.

"Najis gue mah."

"Haha, murahan ya murahan aja. Gak usah sok suci atau lugu bangsat!"

"Mungkin, ciplakan emaknya kali? hahaha.."

"Belajar bodoamat Sha." batin Mysha.

Mysha terus saja berjalan hingga akhirnya ia sampai ke tukang fotocopy belakang sekolah tersebut.

"Bang, jadiin 20 ya." kata Mysha.

"Iya, Neng."

Mysha duduk, memainkan ponselnya.

"Post foto ah." gumam gadis itu.

Mysha memasukan kembali ponselnya kedalam saku seragamnya. Lalu gadis itu berdiri karena merasa kertas fotocopy'annya sudah selesai.

"Nih, Bang." kata Mysha seraya memberikan beberapa lembar uang pada tukang fotocopy itu.

Mysha melangkah pergi untuk balik ke sekolah, dan tiba-tiba Mysha mendengar suara kegaduhan dari lingkungan sekitar.

Dan terdengar seperti..

Orang bertengkar.

Ah ralat. Ini sangat ramai. Jika hanya bertengkar, hanya satu atau dua orang saja, tetapi ini sangat ramai.

Seperti.. Tawuran

Mysha penasaran. Gadis itu mendekati asal suara tersebut. Dan benar! itu sumber suara dari anak-anak yang tawuran.

"Lah, itu bukannya anak Highstar?" gumam Mysha pelan.

Mysha memicingkan matanya, melihat jelas bahwa itu adalah anak Highstar.

"Erlangga?" ucapnya. Mysha kembali mendekat, melangkah lebih dekat hingga yang ia duga benar. Disana ada Erlangga dan anak Guevast lainnya. Dan.. Keano.

Bugh

Terlihat Keano memukul Erlangga, lalu diserang balik oleh Erlangga. Pertengkaran itu memang tidak menggunakan senjata tajam, tetapi tetap saja. Mereka melakukan tawuran.

Mysha berlari mendekati mereka, ah ini bukan pertarungan antar sekolah, tetapi antar geng.

"BERENTIIIIII!" teriakan Mysha sangat samar, mereka tidak menggubris gadis yang ada disana. Mereka tetap melanjutkan aksi tawuran mereka.

Mysha mendekati Erlangga, Keano ingin memukul Erlangga kembali, sayangnya, pukulan itu mendarat ke perut Mysha.

Bugh!

"MYSHA!" pekik Keano.

Mysha masih terdiam meringis kesakitan, gadis itu menitikan air matanya akibat pukulan yang sangat kuat.

Dan.. Berhasil! Mysha berhasil membuat pertengkaran itu berhenti. Semua sontak menoleh ke arah Mysha dengan tangan yang masih saja memegangi ujung bibirnya yang berdarah.

"Sha, sorry, gue– gue gak sengaja.." kata Keano lirih.

"Lo semua sadar gak sih perbuatan lo semua itu bahayain orang lain?!" pekik Mysha.

"Ini baru gue, kalo ada orang lain lagi? kalo sampe mati?!" Mysha mengeraskan suaranya.

"Lo ngapain ada disini?" tanya Erlangga. Lalu, cowok itu membantu Mysha bangkit.

"Mau berentiin aksi tawuran lo sebelum tangan gue gatel untuk nelpon polisi." perkataan Mysha sontak membuat anggota Rougest kabur entah kemana, kecuali Keano.

"Gue anter lo ke UKS." kata Erlangga.

Mysha mengangguk, "Ken, gue duluan." kata Mysha.

"Sekali lagi, sorry.."

Mysha mengangguk saja memberi jawaban. Erlangga memapah Mysha seraya merangkul gadis itu, Mysha bukannya ingin mencuri kesempatan, tetapi ya bagaimana rasanya jika kena pukul oleh tenaga lelaki?

"Lang?" panggil Mysha.

Erlangga menoleh, "Kenapa?"

"Gue.. Gue bisa sendiri kok." kata Mysha jelas membuat Erlangga bingung.

"Kenapa?"

"Gue bisa sendiri." kata Mysha sekali lagi.

"Gue ada salah?" tanya Erlangga.

Mysha menggeleng, "Gue gak nyaman sama tatapan orang-orang." kata Mysha.

"Gak usah dihirauin, lagi juga mereka gak tau yang sebenernya kalo gue sama Yara gak pacaran." kata Erlangga.

"Tap–"

"Erlangga?"

וו×



JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!🍫

Sepi bat komentar huaaa😭

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan❤

MYSHA [SELESAI]Where stories live. Discover now